• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Culture

Sepuluh Budaya Kerja Yang Membentuk Apple Menjadi Perusahaan Terkemuka Dunia

Sepuluh Budaya Kerja Yang Membentuk Apple Menjadi Perusahaan Terkemuka Dunia
Redaksi
July 23, 2020

Sepuluh Budaya Kerja Yang Membentuk Apple Menjadi Perusahaan Terkemuka Dunia

Sebagai perusahaan gadget premium, Apple berhasil membuat setiap orang untuk rela antre panjang demi mendapatkan iPhone seri terbaru. Di belakang layar kesuksesan itu, para karyawan Apple memiliki budaya kerja yang mengharuskan karyawannya untuk terus berinovasi. Setiap individu harus bekerja sebaik mungkin agar mereka bisa terus maju dan bertahan diantara persaingan global.

Bagaimana budaya organisasi itu sendiri dirumuskan oleh Apple ? Pada awalnya Apple membentuk tim budaya, selanjutnya mereka melakukan assesment budaya dan membuat rumusan value dan slogan baru. Kemudian perusahaan mulai melakukan kampanye internal atas hal tersebut, dan untuk itu Apple sering mengundang pakar atau motivator handal guna berbicara di depan karyawannya tentang budaya baru dan perubahan.

Bahkan Apple juga melakukan dialog dengan karyawannya mengenai kejadian-kejadian terbaik yang pernah dialami oleh karyawan perusahaan Apple (pada semua level). Kejadian terbaik adalah kejadian dimana tercapai keberhasilan, dengan adanya passion-antusiasme, adanya kepercayaan diri, dan memicu lahirnya keinginan untuk mengembangkan diri. Ini kemudian membentuk sebuah tagline Think Different sebagai muara dari semua kebudayaan kerja di perusahaan tersebut.

Dari tagline tersebut kemudian dikembangkan ke dalam sepuluh budaya organisasi yang diyakini oleh semua karyawan Apple dan hal tersebut adalah :

1.Selalu Memotivasi Karyawan Dalam Bekerja.

Ketika reporter CBS bertanya kepada satu sumber mengapa karyawan Apple selalu tampak bersemangat dalam bekerja, dia menjawab memang kedengarannya aneh, tapi dalam hal ini memang leinginan dari Steve Jobs sendiri. Dia mengatakan bahwa mereka dapat membuat perbedaan, dan dengan cara seperti menganggapnya dewa teknologi dan mereka mempercayainya. Membuat sesuatu yang benar-benar baru di dunia memang merupakan cita-cita yang sangat tinggi dan tidak masuk akal, tapi untuk Jobs dan Apple hal tersebut sepenuhnya adalah realitas. Walaupun keinginan tersebut akan bisa mengguncangkan alam semesta.

2.Selalu Fokus Pada Inti Masalah.

Menurut banyak karyawan di Apple, bekerja di tempat tersebut sangat menyenangkan. Karena banyak memiliki peraturan kerja yang fleksible, mereka datang dan pergi sesukanya. Namun semuanya menyakini akan tujuan bersama yang harus dicapai untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Keyakinan tersebut tidak hanya 100 persen tetapi 110 persen. Jadi pada intinya kebebasan dan fleksibilitas kerja yang bertanggung jawab, asalkan pekerjaan mereka bisa selesai tepat waktu. Bahkan pernah ada sebuah cerita ketika seorang manajer Apple muncul dalam rapat tanpa mengenakan alas kaki, an tidak ada seorangpun yang memperdulikan atau bahkan memperhatikannya.

3.Menghargai Jasa Para Inovator.

Dalam sebuah reportase dari BNET menyebutkan bahwa proses bekerja di Apple adalah sebuah perpaduan antara dunia industri hi-tech dengan karya seni lukisan dari Leonardo da Vinci. untuk itu manajemen Apple selalu mensupply input berkualitas tinggi kepada grup tertentu dengan sangat cermat, sehingga mereka nantinya dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Dengan demikian karyawan yang paling berharga dan produktif – adalah salah satu aset perusahaan yang paling tangguh.

4. Selalu Melakukan Hal Penting Secara Internal.

Hal ini sebenarnya bertentangan dengan budaya organisasi, yang ada pada sebagian besar perusahaan teknologi di masa lalu. Dimana semuanya terdapat pada hirarki organisasi secara vertikal. Apple justru melakukan hal sebaliknya karena semua hal yang penting bagi perusahaan ditempatkan dalam satu lokasi. Mulai dari desain industri, sistem operasi, desain perangkat keras, bahkan untuk bagian marketing, dan Apple berhasil melakukannya dengan memusatkan perhatian pada produk yang jauh lebih sedikit daripada perusahaan elektronik konsumen konvensional.

5.Memperkuat Pemasaran.

Pemasaran adalah salah satu kelemahan besar industri teknologi. Untuk beberapa alasan, CEO berteknologi tinggi tidak memahaminya, atau bahkan kurang menghargai nilainya sebagaimana mestinya. Apple menghabiskan banyak riset untuk memprediksikan keinginan konsumen dan membuatnya menjadi sebuah produk yang disukai oleh banyak orang. Apple selalu mencari tahu apa yang orang inginkan, bahkan ketika mereka sendiri belum pernah memikirkan secara spesifik. Apple tidak menggunakan kelompok fokus atau penelitian khusus yang melibatkan pihak luar, fokus mereka adalah keinginan mereka sendiri.

6.Mengontrol Informasi.

Kemampuan ini telah membuat banyak perusahaan teknologi iri, karena Apple mampu melakukan kontrol yang ketat atas segala informasi mengenai produk barunya. Walaupun banyak konsumen antusias dan menantikan informasi mengenai produk dari Apple yang akan datang, mereka tetap tidak akan bisa mendapatkannya hingga saat terakhir ketika Steve Jobs mengumumkannya sendiri. untuk mengontrol hal ini bahkan Apple tidak segan untuk memecat semua pihak yang terbukti melakukan pembocoran informasi, bahkan di level manajer sekalipun.

7.Selalu Memperhatikan Detil

Seorang karyawan Apple menceritakan bahwa saat peluncuran iPhone 4, manajemen Apple memberikan makanan gratis kepada mereka semua. Bahkan ada beberapa gerai Apple yang menyediakan fasilitas pijat untuk semua karyawan. Semua pelayanan kelas utama tersebut disediakan oleh Apple secara gratis.

8.Membantu Orang Melakukan Aktivitasnya Dengan Nyaman.

Steve Jobs dalam sebuah wawancara pernah mengatakan bahwa tugasnya adalah membuat hidup mereka lebih nyaman saat melakukan aktivitasnya. Untuk itu dirinya akan mengumpulkan mengambil orang-orang hebat yang dimiliki oleh Apple, kemudian memotivasi mereka dengan visi yang lebih agresif tentang bagaimana hal itu bisa terjadi. Sehingga akhirnya mereka bisa membuat sesuatu yang bisa membuat hidupnya lebih nyaman dan berarti. para karyawan menyetujuinya dan bahkan sangat menikmati proses ini.

9.Teruslah Berusaha Menciptakan Hal Berguna.
Cara kerja Apple saat ini bukanlah ditentukan oleh beberapa desain besar yang diciptakan oleh Jobs atau tim manajemennya. para karyawan sebenarnya menemukan jalan mereka sendiri secara bertahap, selangkah demi selangkah. Bedanya ada pada cara Apple mengaturnya, bagaimana mereka bisa cepat beradaptasi dengan ide atau proses baru yang berhasil. Setelah berpuluh tahun lamanya Apple hanya bisa memberika kontribusi berkisar satu digit saja setiap tahun, namun setelah launching iPod / iTunes mereka telah menemukan formula kemenangan yang gemilang. Kemduian hal tersebut menjadi template bagi keberhasilan Apple pada saat melakukan launching iPhone dan iPad.

10.Berani Berpikir Beda.

Dalam melakukan launching produknya Apple tidak melakukan hal yang seperti dijalankan oleh perusahaan teknologi lainnya, bahkan memilih hari porses pengumuman yang tidak lazim. Seperti menghindari waktunya yang bersamaan dengan penyelenggaraan Consumer Electronic Show (CES) sebuah pameran bergengsi tingkat dunia yang banyak menjadi panutan perusahaan elektronik terkemuka. Apple memiliki pertimbangan sendiri yang berbeda mengenai bagaimana hal-hal yang harus dilakukan atau dilakukan di tempat lain. Apple selalu menemukan caranya sendiri. Seperti kata Jobs dalam sebuah pidato di Universitas Stanford, jangan biarkan opini orang lain menenggelamkan suara hati kita sendiri.

Sumber/foto : businessinsider.com/gymhub.com.au


Related ItemsFeatured
Culture
July 23, 2020
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.