Peran Pemimpin dalam Membangun Fondasi Keuangan Organisasi
Pemimpin dalam organisasi tidak hanya bertanggung jawab mengarahkan visi dan misi perusahaan, tetapi juga memegang peranan krusial dalam merumuskan dan mengimplementasikan strategi keuangan yang efektif. Hal ini tercermin dalam wawancara Intipesan dengan Sabam Hutajulu, anggota Board of Director Air Asia. Hutajulu pada bulan lalu, yang menekankan bahwa strategi keuangan yang sukses tidak hanya berfokus pada angka-angka dan laporan keuangan semata, tetapi lebih penting lagi, dimulai dari pembenahan kualitas manusia dan kepemimpinan yang mengelola sistem tersebut.
Menurut Hutajulu, pembenahan keuangan selalu dimulai dengan perbaikan pada manusia dan kepemimpinan.
“Once ada perbaikan dari sisi leadership dan manusianya, dia akan secara otomatis mencari perbaikan di dalam sistem dan dalam proses di keuangan,” ujar Hutajulu.
Ini menekankan bahwa kualitas pemimpin dan karyawan merupakan kunci untuk mendorong perubahan positif dalam seluruh aspek keuangan organisasi.
Dalam strategi keuangan yang dijelaskan Hutajulu, salah satu fokus utama adalah meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, dengan mengurangi siklus cash to cash dari 100 hari menjadi 50 hari, organisasi dapat mengurangi ketergantungan pada pinjaman bank dan meningkatkan arus kas operasi. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa perbaikan operasional dapat memberikan dampak signifikan pada kesehatan keuangan perusahaan.
Hutajulu juga menyoroti pentingnya pendekatan Balance Scorecard, yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton. Balance Scorecard adalah alat manajemen strategis yang membantu organisasi menerjemahkan visi dan strategi menjadi tindakan nyata yang dapat diukur.
Dengan fokus pada peningkatan manusia dan proses, Balance Scorecard memungkinkan perusahaan untuk mencapai perbaikan keuangan yang berkelanjutan melalui peningkatan kepuasan pelanggan dan pendapatan.
Menurut Hutajulu peran pemimpin, sangatlah kritikal. Tugas utama seorang pemimpin atau CEO adalah menginspirasi, memperbaiki cara berpikir, dan memperbaiki hati tim mereka.
“Terutama knowledge mengenai perbaikan itu umumnya mereka bisa karena itu menyangkut IQ, intelligent quotient,” tambahnya.
Kepemimpinan yang kuat dan visioner terbukti mampu mengarahkan perusahaan melalui tantangan keuangan yang kompleks.
Hutajulu menegaskan bahwa dalam dunia bisnis yang berubah cepat, kembali kepada nilai-nilai fundamental seperti amanah, insan, dan takwa adalah esensial. Nilai-nilai ini membantu dalam membangun kepemimpinan yang kuat dan berintegritas, yang pada akhirnya mendukung keunggulan kompetitif perusahaan.
Studi dari berbagai sumber menunjukkan bahwa kepemimpinan yang kuat memiliki korelasi langsung dengan kinerja keuangan yang baik. Menurut sebuah studi dari Harvard Business Review, perusahaan dengan kepemimpinan yang efektif memiliki tingkat pengembalian saham yang lebih tinggi dan kinerja keuangan yang lebih stabil. Selain itu, laporan dari McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan dengan keberagaman gender dalam tim kepemimpinan cenderung memiliki kinerja keuangan yang lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut Sabam juga kembali mengingatkan, peran pemimpin yang sangat krusial dalam strategi keuangan organisasi. Peningkatan kualitas manusia dan kepemimpinan, ditambah dengan penerapan proses yang efisien dan pendekatan strategis seperti Balance Scorecard, dapat menghasilkan kinerja keuangan yang optimal. Dalam era perubahan yang cepat, kembali kepada nilai-nilai fundamental menjadi kunci untuk meraih keunggulan kompetitif dan stabilitas keuangan jangka panjang.
Pemimpin yang inspiratif dan berintegritas tidak hanya membantu organisasi mencapai tujuan finansial, tetapi juga membangun fondasi manusia yang kuat untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Dengan demikian, strategi keuangan yang efektif harus selalu mempertimbangkan kualitas manusia dan kepemimpinan sebagai faktor utama yang tidak boleh diabaikan.
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS