Menarik Minat Calon Karyawan dengan Menawarkan Budaya Kebersamaan
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Achievers Workforce Institute (AWI) AWI’s 2022 Engagement and Retention Report, menyebutkan, organisasi yang menawarkan pengalaman yang lebih baik melalui pendekatan budaya kebersamaan mampu memberikan hasil yang positif kepada karyawan mereka.
Menurut Dr Natalie Baumgartner, Kepala Ahli Peneliti, Achievers Workforce Institute (AWI) menambahkan bahwa menanamkan rasa memiliki ataupun rasa kebersamaan dapat memberikan nilai positif pada karyawannya dan mampu memberikan dampak yang signifikan pada hasil bisnis, termasuk peningkatan produktivitas dan retensi. Hal lain yang cukup penting adalah meningkatkan dampak positif pada kehidupan karyawan, kesejahteraan mereka, dan menurunkan tingkat stres mereka,
“Dengan mengelola semangat kebersamaan, setiap orang memiliki kesempatan untuk menciptakan dunia di mana pekerjaan melampaui kewajiban delapan jam sehari, ke tempat yang lebih nyaman dimana setiap karyawan dapat merasakan semangat kebersamaan dan berkembang bersama,” tegasnya.
Dalam penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa setengah dari karyawan menyatakan bahwa budaya perusahaan mereka selama pandemi telah banyak mengalami kemunduran. ini antara lain diakibatkan oleh kurangnya komunikasi, hubungan antara karyawan dengan oihak manajemen yang kurang harmonis.
untuk itu mereka juga menyatakan agar organisasi perlu menginvestasikan lebih banyak waktu dan pemikiran untuk memastikan bahwa manajemen memiliki keinginan untuk tetap menjaga dan memelihara budaya kerja yang konstruktif dan mampu memberikan pengalaman yang lebih baik kepada karyawan.
Mereka juga menyebutkan bahwa keseimbangan kehidupan dan bekerja, menjadi salah satu alasan utama bagi karyawan untuk bertahan dalam sebuah organisasi. Ini kemudian diikuti oleh pengakuan dan hubungan yang baik antara karyawan dan pihak manajemen. Oleh karena itu, organisasi perlu menciptakan budaya dimana karyawan merasa didukung dan dihargai secara berarti.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kejelasan karir menjadi salah satu pemicu utama karyawan dalam mencari tempat kerja yang baru. Untuk itu setiap karyawan selalu mengevaluasi kembali apa yang mereka inginkan dan butuhkan dari pekerjaan mereka yang sekarang dan mencari peran yang bisa memenuhi kebutuhan mereka secara ekonomi dan karir.
Hal lain yang menjadi sfokus dalam penelitian tersebut adalah karena adanya kekurangan tenaga kerja, setidaknya sekitar 41% karyawan menghabiskan lebih banyak waktu dan upaya untuk melakukan pekerjaan ekstra tanpa kompensasi atau promosi tambahan. Pengusaha, Untuk itu laporan AWI tersebut juga memperingatkan, bahwa setiap organisasi harus memperhatikan risiko kelelahan pada karyawan dan meningkatkan dukungan mereka kepada karyawan.
Temuan penting lainnya dari laporan AWI 2022 menyoroti bagaimana kebutuhan karyawan tidak sepenuhnya terakomodasi ketika mereka memutuskan untuk mencari tempat kerja yang baru. Sebagian besar dari mereka menyatakan kurangnya penghargaan dan rendahnya komunikaksi menjadi salah satu alasan umum yang sering dikeluhkan oleh karyawan.
Hanya satu dari lima pemberi kerja yang merespon secara lebih baik terhadap keluhan karyawan tersebut, sebelum mereka memutuskan unutk mencari kantor yang baru.
AWI menyebutkan bahwa ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar karyawan merasa betah dan nyaman dalam bekerja. Seperti diantaranya menanyakan feedback secara teratur kepada mereka mengenai kondisi kerja dengan mempergunakan survei ataupun sesi tanya jawab. Kemudian yang lebih penting lagi adalah bagaimana cara organsasi merespon terhadap keluhan ataupun saran dari mereka.
Ketika setiap karyawan merasa dikenal, dihargai, dan terhubung secara lebih baik, mereka akan cenderung bertahan lebih lama dalam peran mereka dan melakukan pekerjaan terbaik bagi organisasi.
Sumber/foto : hrmasiamedia.com/rofessional.dce.harvard.edu
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS