Membangun Ekosistem Talenta untuk Organisasi Berkelanjutan

Membangun Ekosistem Talenta untuk Organisasi Berkelanjutan

Di tengah era penuh perubahan—dari disrupsi teknologi, pergeseran pasar, hingga ekspektasi generasi kerja yang terus berkembang—perusahaan tak bisa lagi mengandalkan pola lama dan proses yang kaku. Saat semuanya berubah begitu cepat, satu hal yang tetap menjadi inti dari kekuatan organisasi adalah: manusia.

Di sinilah pentingnya memiliki strategi talent management yang tidak hanya cerdas, tapi juga berjiwa. Strategi yang bukan sekadar mengelola sumber daya manusia, tetapi benar-benar memahami potensi, impian, dan arah tumbuh setiap individu.

Menurut Lianawaty, General Manager PT Bank Central Asia Tbk, setiap orang yang direkrut adalah talenta berharga yang telah melalui proses seleksi ketat. Namun perjalanan mereka tidak berhenti saat diterima kerja—justru baru dimulai.

“Setiap insan yang kita rekrut adalah talent. Mereka sudah melalui proses seleksi. Tugas kita sekarang adalah mengoptimalkan kemampuan mereka, agar bisa berkarya maksimal dan terus bertumbuh sebagai individu,” jelasnya.

Bagi Lianawaty, pengembangan karyawan bukan sekadar strategi bisnis, tapi juga bentuk nyata kepedulian organisasi terhadap manusia di balik setiap angka dan target. Ketika seseorang diberi ruang untuk tumbuh, produktivitas bukan hanya meningkat—tapi juga muncul rasa memiliki dan kebanggaan yang mendorong loyalitas jangka panjang.

“Kalau kita bisa membantu mereka berkembang, mereka akan memberikan hasil yang lebih baik. Perusahaan pun akan maju, karena isinya adalah individu-individu yang kita kembangkan dengan sungguh-sungguh dan berhasil,” lanjutnya.

Talent management yang efektif, katanya, tak cukup hanya bersifat administratif atau operasional. Ia harus menjadi bagian dari strategi inti perusahaan—disusun dengan arah yang jelas, berorientasi pada hasil, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Karena sejatinya, kesuksesan organisasi adalah cerminan dari keberhasilan orang-orang di dalamnya.