• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

P.I.O

Lima Cara Membuat Karyawan Lebih Engaged Dalam Pekerjaan

Lima Cara Membuat Karyawan Lebih Engaged Dalam Pekerjaan
Redaksi
March 2, 2020

Lima Cara Membuat Karyawan Lebih Engaged Dalam Pekerjaan

Apakah karyawan kita sudah berprestasi di tempat kerja? Jawabannya mungkin tidak. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Gallup, 53 persen karyawan tidak engaged di tempat kerja. Ini berarti karyawan hadir di kantor tetapi mereka tidak bersemangat dalam bekerja dan siap untuk pindah kerja begitu ada pekerjaan yang lebih baik.

Disitulah kepemimpinan diperlukan. Seorang pemimpin mempunyai banyak peran. Tetapi yang paling penting mungkin adalah peran sebagai CEO atau Chief Engagement Officer karena itu adalah tanggung jawab setiap pemimpin untuk memastikan bahwa semua karyawan terlibat dan produktif.

Keterlibatan atau engagement membutuhkan lima elemen berikut ini. Jika menguasainya, kita akan dapat menciptakan sebuah budaya yang lebih melibatkan karyawan.

1.Memberdayakan karyawan

Manajemen yang efektif siap turun ke lapangan dan mendorong tim untuk berhasil. Hal itu akan terjadi jika para karyawan diberdayakan sehingga mereka dapat berinovasi secara bebas. Sebagian besar karyawan akan menghargai para pemimpinnya ketika pemimpin mempercayai dan memberdayakan karyawan untuk melakukan pekerjaannya.

Ini tidak berarti bahwa kita menyerahkan peran sebagai seorang pemimpin.Tetapi lebih kepada tentang memberikan panduan dan arahan agar karyawan bisa sukses. Pemberdayaan pada intinya adalah pembinaan dan pengembangan.

Sebagai pemimpin, kita mesti menciptakan visi yang bisa dilihat oleh orang lain, menentukan batas-batasnya dan memberdayakan tim untuk meraih tujuan itu.Selain memberikan kebebasan bagi karyawan, hal ini juga memberikan kesempatan bagi tim kita untuk berkonsultasi dengan pemimpin demi memastikan apakah mereka bergerak ke arah yang benar atau salah.

2.Mendorong karyawan

Bisnis selalu mengalami pasang surut. Ketika masa-masa sulit melanda, perusahaan bisa mengalami guncangan yang keras. Saat itulah para pemimpin harus turun tangan untuk tidak hanya memotivasi diri mereka sendiri tetapi yang lebih penting untuk menginspirasi tim mereka agar terus bergerak maju.

Para pemimpin mesti fokus dan paham bahwa mungkin banyak karyawannya yang belum pernah mengalami kesulitan seperti itu. Mereka mungkin menghadapi hal-hal yang tidak diketahui dan membutuhkan jaminan.

Seorang pemimpin harus menciptakan ruang untuk keamanan psikologis, kepercayaan, dan membantu karyawannya untuk bertahan. Atribut kepemimpinan ini berbicara tentang niat dan bagaimana menciptakan lingkungan di mana potensi penuh dari tim bisa dikembangkan. Hal ini membutuhkan contoh-contoh tentang pengambilan risiko dan pengakuan atas kegagalan sehingga karyawan dapat memahami atribut itu dan bekerja untuk meraih tujuan jangka panjang.

3.Mengembangkan pengalaman karyawan

Sebagai pemimpin, kita perlu menciptakan budaya untuk mengembangkan pengalaman karyawan sehingga mereka bisa tumbuh. Pengalaman adalah hal yang saling menguntungkan. Para pemimpin dapat berbagi pengalaman untuk membantu karyawan berkembang serta pemimpin sendiri bisa belajar dari karyawan.

Proses ini dapat dipercepat melalui pendampingan, pendampingan terbalik, pemberian sponsor, dan sistem pasangaan. Semakin banyak pengetahuan yang dibagikan, semakin cepat kita bisa mencapai tujuan tim.

4.Memberi dukungan kepada karyawan

Karyawan dapat berprestasi tinggi ketika mereka mendapat dukungan penuh. Jika para pemimpin tidak membekali mereka dengan dukungan yang dibutuhkan, secara tidak sengaja mereka telah membuat karyawannya gagal. Karyawan tidak harus dimanja. Justru sebaliknya, mereka harus diberikan panduan dan peralatan agar bisa melakukan tugasnya dengan baik.

Karyawan baru biasanya mencari-cari tahu tentang pekerjaan pertamanya. Hal ini sering disalahpahami karena menyebabkan karyawan membuang waktu dengan sia-sia untuk mencoba mencari tahu tugas-tugas hariannya. Hal ini tidak mengoptimalkan kesuksesan, tetapi malah menciptakan kurangnya produktivitas.

90 hari kerja pertama sangat penting.Seharusnya karyawan baru dapat mempercepat proses itu jika diberikan buku pedoman tentang tugas barunya, orientasi rekrutmen yang solid, dan seorang rekan kerja untuk membantunya menyesuaikan diri.

5.Berkomunikasi dengan baik dengan karyawan

Sebagai seorang pemimpin, atribut yang paling penting adalah komunikasi yang jelas. Tidak ada hal yang lebih buruk selain atasan yang tidak dapat memberikan arahan yang jelas.

Atasan yang buruk menyampaikan harapannya dengan tidak jelas, membolak-balik keinginannya dan menggunakan bahasa ganda yang membingungkan.

Pemimpin yang baik mampu menggambarkan visi dengan jelas sehingga seluruh anggota tim dapat memahami dan menyesuaikannya. Jika seorang pemimpin tidak dapat memberikan bimbingan yang dapat dimengerti oleh anak buahnya, hal itu mengurangi produktivitas karena karyawan tidak tahu apa tujuannya. Pemimpin yang baik mampu berkomunikasi dengan jelas dan hal itu berkontribusi agar perusahaaan bisa meraih kinerja yang tinggi.

Jika kita menginginkan tim yang berkinerja tinggi, kita harus menerapkan lima elemen di atas. Kepemimpinan adalah campuran antara melatih, mendorong, membimbing, dan mengarahkan. Doug Conant, mantan Presiden dan CEO dari Campbell Soup Company mengatakan,  untuk menang di pasar, Anda harus terlebih dahulu menang di tempat kerja.

Sumber/foto : inc.com/hoopla.net

Related ItemsFeatured
P.I.O
March 2, 2020
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2024 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.