Erick Thohir Melakukan Perombakan Direksi di Beberapa Perusahaan BUMN

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus melakukan penyegaran pada sejumlah jajaran direksi dan komisaris perusahaan pelat merah. BUMN sektor konstruksi kini yang mengalami perombakan pucuk pimpinan.
Dalam sepekan, Erick merombak sejumlah BUMN karya, yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2019.
Agung Budi Waskito ditunjuk sebagai direktur utama WIKA menggantikan Tumiyana. RUPST juga mengangkat Ade Wahyu sebagai direktur keuangan, Rudy Hartono sebagai direktur quality health safety and environment, Mursyid sebagai direktur human capital dan pengembangan, Hananto Aji sebagai direktur operasi I, Harum Akhmad Zuhdi sebagai direktur operasi II, dan Sugeng Rochadi sebagai direktur operasi III. Jajaran komisaris juga mengalami perombakan.
Sebelum WIKA, BUMN karya lainnya telah dirombak Kementerian BUMN. Di Adhi Karya, Erick menunjuk Entus Asnawi Mukhson sebagai direktur utama, menggantikan Budi Harto. Hal itu ditetapkan dalam RUPST yang digelar Kamis (4/6) lalu. Komisaris Utama Fadjroel Rachman juga diganti oleh Dodi Usoho Hargo.
PT PP juga mengalami perombakan direksi dan komisaris. Erick mengganti Lukman Hidayat yang sebelumnya direktur utama dengan Novel Arsyad. Begitu juga dengan Hutama Karya, Bintang Perbowo yang sebelumnya direktur utama diganti oleh Budi Harto yang berasal Adhi Karya.
Selanjutnya, Erick merombak manajemen Waskita Karya. Posisi direktur utama diisi oleh Destiawan Soewardjono menggantikan I Gusti Ngurah Putra. Fadjroel Rachman yang sebelumnya komisaris utama di Adhi Karya kini menjadi komisaris Waskita.
Perombakan direksi BUMN memang menjadi salah satu fokus Erick sejak menjabat posisi menteri BUMN. Erick menegaskan pentingnya profesionalitas dalam mendorong tata kelola BUMN yang lebih baik.
Termasuk juga dalam hal pergantian direksi BUMN. Erick menyampaikan, para BUMN juga harus menyelaraskan antara keuntungan dan dukungan untuk pembangunan nasional.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, perubahan pada tubuh direksi dan komisaris merupakan hal yang biasa dalam organisasi perusahaan.
“Tujuannya agar ada regenerasi melihat tantangan-tantangan ke depan dengan kondisi SDM dan orientasi masing-masing BUMN,” ujar Arya kepada media pada Senin (8/6) di Jakarta.
Arya menyampaikan, perusahaan pelat merah saat ini mengalami tantangan hebat dengan adanya pandemi Covid-19. Perubahan dalam tubuh direksi atau komisaris diharapkan mampu memberikan penyegaran bagi BUMN untuk dapat menghadapi situasi saat ini. Terlebih, lanjut Arya, Menteri BUMN Erick Thohir juga tengah mempersiapkan perubahan pada sistem klaster BUMN.
“Dengan adanya adanya klas terklaster nantinya akan mengubah pola dan sistem sehingga sudah pasti (pergantian direksi atau komisaris) disesuaikan dengan sistem yang ada,” ujar Arya.
Selain itu, ucap Arya, perubahan pada direksi atau komisaris juga tak lepas dari jadwal rapat umum pemegang saham (RUPS) yang sudah ditentukan.
Sumber/foto : republika.co.id


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS