KPMG : 45% CEO Meyakini Bahwa Situasi Belum Akan Normal Hingga 2022

Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh KPMG dalam 2021 KPMG CEO Outlook Pulse Survey menemukan bahwa 45% dari 500 chief executive officer (CEO) meyakini bahwa situasi bisnis belum akan sekitar tahun 2022. Organisasi global perusahaan jasa profesional independen yang menyediakan jasa audit, pajak dan konsultasi mengatakan, hampir sepertiga (31%) dari mereka menyatakan bahwa hal itu tetap akan terjadi hingga akhir tahun ini.
Hasil survey juha memperlihatkan bahwa hanya 6,0 persen CEO di Asia Pasifik yang memprediksi kembali ke ‘normal’ pada tahun ini, dengan mayoritas yang signifikan (59%) membayangkan itu hanya akan terjadi pada 2022.
Survei tersebut juga menemukan bahwa hampir dua pertiga (61%) CEO menyatakan antusias bahwa program vaksinasi Covid-19 akan berhasil, dan setelah setengah dari populasi divaksinasi, mereka segera meminta staf mereka untuk kembali ke kantor.
Sembilan dari 10 CEO tersebut bahkan bermaksud meminta karyawan, untuk melaporkan ketika mereka telah divaksinasi untuk melindungi teman sekerja mereka secara lebih luas. Program vaksinasi Covid-19 setidaknya telah memberi para pemimpin dosis optimisme yang sangat dibutuhkan dalam persiapan menghadapi kenyataan baru. Selain itu para CEO juga meyakini bahwa tenaga kerja mereka akan segera terlindungi dari virus ini sebelum mereka kembali bekerja.
Managing Partner KPMG di Malaysia Datuk Johan Idris dalam pernyataan resminya menyebutkan, dalam survey ini kami dapat melihat bagaimana CEO mengantisipasi kemungkinan apabila aktivitas akan kembali normal pada tahun 2022.
“Situasi tahun lalu telah mengubah cara pandang CEO dalam beradaptasi dan mengembangkan cara-cara kreatif untuk mempertahankan operasi bisnis. Sekarang, lebih dari sepertiga CEO di Asia Pasifik menganggap model bisnis mereka berubah selamanyaPara pemimpin bisnis sekarang harus dengan serius merencanakan implikasi jangka panjang dari pandemi, dan mengambil kesempatan ini untuk mendefinisikan kembali seperti apa tampilan normal yang baru,” jelasnya lebih jauh.
Hal yang terpenting lainnya dalam survey tersebut adalah perlunya kebijakan pemberdayaan dari pemerintah sebagai elemen utama pendorong untuk terciptanya situasi kondusif guna kembali ke bisnis normal (68%). Sekitar 82% dari mereka juga menyetujui bahwa kemitraan publik-swasta hal yang sangat penting dalam membangun situasi tersebut.
Survei Outlook Pulse CEO KPMG 2021 juga menemukan bahwa CEO di seluruh dunia merencanakan seperti apa situasi ‘normal’ nantinya, namun demikian sebagian besar dari mereka sependapat bahwa pandemi telah mengubah bisnis mereka selamanya.
Berdasarkan survei terhadap 500 CEO di 11 wilayah bisnis terkemuka juga memberikan gambaran yang tepat waktu tentang pandangan CEO tentang dimulainya kembali pertumbuhan bisnis, pandangan mereka tentang distribusi vaksin, risiko organisasi teratas mereka, dan prioritas transformasi bisnis ke depan.
Di Asia Pasifik, 35% CEO telah menunjukkan kekhawatiran tentang kesalahan informasi tentang keamanan vaksin yang menyebabkan sebagian dari karyawan mereka tidak mau menerimanya.
Meskipun pandemi mendorong banyak organisasi untuk memikirkan kembali strategi yang ada, pandemi ini hanya berfungsi untuk meningkatkan komitmen para pemimpin bisnis terhadap digitalisasi. Perusahaan terus merangkul teknologi dalam mengubah aspek-aspek utama tempat kerja mereka, dengan 61% menyatakan mereka akan terus membangun kolaborasi digital dan alat komunikasi mereka. Lebih dari setengah (57%) berencana untuk melakukan interaksi dan pertanyaan pelanggan terutama melalui platform virtual seperti chat bot, telepon, web, dan media sosial.
Para CEO juga merencanakan membelanjakan lebih banyak untuk teknologi digital dibandingkan tahun lalu, dengan 52% memprioritaskan langkah-langkah keamanan data, 50 persen berfokus pada teknologi yang berpusat pada pelanggan, sedangkan 49% berkomitmen untuk komunikasi digital, seperti konferensi video dan kemampuan pengiriman pesan.
Hal lain yang cukup menggembirakan adalah bahwa para CEO secara komparatif lebih percaya diri tentang perusahaan, sektor, dan negara mereka selama 3 tahun dibandingkan tahun lalu. Di antara tren utama lainnya, risiko keamanan berinterkasi di internet sekali lagi muncul sebagai risiko nomor satu bagi CEO di seluruh dunia. Sementara risiko pajak juga meningkat secara signifikan di antara prioritas CEO.
Survei Pulse ini telah melibatkan CEO dari berbagai perusahaan paling terkemuka di seluruh dunia untuk memberikan pandangan 3 tahun mereka tentang lanskap ekonomi dan bisnis, serta pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung. Responden mereka terbagi atas lima ratus CEO dari 11 wilayah bisnis terkemuka di dunia (Australia, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Italia, Jepang, Spanyol, Inggris, dan AS) dan disurvei dari 29 Januari – 4 Maret 2021. Ini mencakup 11 sektor industri utama (manajemen aset, otomotif, perbankan, konsumen dan ritel, energi, infrastruktur, asuransi, manufaktur, teknologi dan telekomunikasi).
Semua responden mewakili organisasi yang memiliki pendapatan tahunan lebih dari US $ 500 juta dan 35 persen dari perusahaan yang disurvei memiliki pendapatan tahunan lebih dari US $ 10 miliar.
Sumber/foto : hrmasiamedia.com/techcrunch.com


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS