• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

Culture

Husein Samy : Membangun Budaya Perusahaan Yang Kuat, Harus Ada Contoh Dari Pimpinannya

Husein Samy : Membangun Budaya Perusahaan Yang Kuat, Harus Ada Contoh Dari Pimpinannya
Redaksi
March 9, 2020

Husein Samy : Membangun Budaya Perusahaan Yang Kuat, Harus Ada Contoh Dari Pimpinannya

Berbicara mengenai budaya, tidak lepas dari pada tindakan, kebiasaan atau bisa dikatakan sebagai jalan hidup. Sama halnya di organisasi, hal itu dilihat dari bagaimana cara cara semua komponen bertindak, berkomunikasi sehingga bisa membantu atau mendukung suksesnya perusahaan.

Seperti yang diketahui bahwa, kesuksesan perusahaan salah satu komponen penting adalah memiliki budaya perusahaan kuat. Budaya perusahaan yang kuat, biasanya didasari oleh nilai-nilai perusahaan yang dibangun oleh semua anggotanya. Sehingga masing-masing komponen di perusahaan bisa bersinergi menuju pencapaian yang setinggi-tingginya. Hal tersebut disampaika oleh Husein Samy, Country Manager HR PT IBM Indonesia, saat ditemui oleh Redaksi Intipesan dalam Seminar Effective Performance Management pada Rabu (4/3) di Aryaduta Jakarta.

Dirinya menambahkan bahwa untuk membangun budaya yang kuat, harus ada contoh dari para pimpinan. Kemudian budaya perusahaan tersebut dikomunikasikan secara terus-menerus sehingga melekat di setiap komponen perusahaan

Sehingga kemampuan membangun budaya yang kuat, harus dimulai dari contoh yang dilakukan oleh atasannya. Kemudian dikomunikasikan secara terus menerus, sehingga melekat di setiap komponen perusahaan tersebut. Selanjutnya diberi penghargaan bagi mereka yang menunjukkan tindakan atau kegiatan, yang searah dengan budaya perusahaan. sebaliknya, diberikan teguran jika jalannya tidak sesuai.

“Jadi kalau itu sudah terbentuk, maka orang sudah akan merasakan bahwa dia itu happy dan semangat bekerja, selama dia memiliki kesesuaian dengan budaya perusahaannya. Atau sebaliknya, kalau dia merasa melenceng dari budaya perusahaan maka dia akan merasa tidak enak sendiri, tidak ingin melanjutkan tindakannya lagi,” katanya.

Samy menambahkan, bahwa budaya perusahaan sendiri sangat bergantung pada orang-orang di dalamnya. Oleh karenanya setiap komponen harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, juga pimpinan yang mampu memberikan contoh baik kepada mereka.

Komunikasi di dalam perusahaan juga sangat diperlukan sebagai pemicu dan pendorong terbentuknya budaya perusahaan yang baik.

“Intinya balik lagi bahwa kita lakukan akan menjadi contoh bagi karyawan. Mereka yang bagus akan diberikan reward atau hadiah, kemudian yang melenceng harus diingatkan terus menerus jadi proses seperti itu akan membangun budaya kerja yang tinggi,” ungkapnya.

Samy melanjutkan bahwa pemimpin memiliki peran dalam membangun budayanya sendiri. Kemudian bagaimana pemimpin memberikan contoh. Artinya para pemimpin itu sendiri dalam menjalankan tindakannya di perusahaan harus diperhatikan betul, misalnya pada waktu mengambil keputusan, pada waktu berkomunikasi, pada saat bertemu dengan klien, maupun saat berbicara dengan karyawannya. Semuanya itu harus sejalan dengan budaya perusahaan tersebut.

“Hal itu bisa dikatakan sebagai role model atau contoh tadi. Jadi segala tindakan yang dilakukan pimpinannya, harus sejalan dengan budaya itu. Kalau budaya perusahaan atau value perusahaan mengatakan kita tidak akan melanggar aturan, pimpinan harus benar-benar menunjukkan bahwa setiap hal yang melanggar aturan harus dihentikan, pemimpinnya sendiri harus menunjukkan hal itu,” tuturnya.

Selain itu membangun budaya berkinerja tinggi sendiri, memiliki banyak tahap-tahap yang harus dijalankan. Pertama, nilai perusahaan harus terbentuk terlebih dahulu. Dimana nilai-nilai budaya perusahaan itu dibangun oleh karyawan secara keseluruhan. Memberikan masukkan-masukkan kemudian dicompile sampai keluarlah nilai-nilai perusahaan.

“Jadi di tempat kami sendiri pada saat proses budaya dibentuk itu awalnya adalah pada saat perusahaan membangun nilai-nilai perusahaan. Pada waktu nilai-nilai perusahaan dibangun, kami menyertakan semua karyawan. Jadi mereka memberikan masukan, bagaimana sebaiknya nilai-nilai perusahaan itu yang setelah jadi menjadi komitmen bersama semua anggota perusahaan tersebut. Setelah nilai-nilai itu terbentuk, maka dikomunikasikan diterjemahkan setiap nilai itu cara mempraktikannya seperti apa. Hasil praktek-praktek sesuai nilai tersebut yang terbentuk menjadi budayanya,” jelasnya.

Jadi itu tadi adalah nilai-nilainya dibentuk diterjemahkan, dikomunikasikan dan kemudian dipraktikan dalam keseharian. Kemudian ditunjukkan siapa yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan buidaya perusahaan tersebut, diberi penghargaan. Kalau yang tidak sesuai justru mendapatkan peringatan. Dengan demikian pelan-pelan akan terus menjadi, budaya perusahaan tersebut semakin kuat menjadi budaya berkinerja tinggi. Budaya perusahaan yang telah dibentuk dan dijalankan juga akan ada evaluasi apakah budaya tersebut berjalan dengan baik atau tidak.

Kemudian juga dilaukan pengukuran berapa banyak prestasi yang timbul, karena orang menjalankan budaya perusahaan yang sesuai dengan yang telah dibangun tersebut. Atau sebaliknya berapa banyak pelanggaran yang timbul, karena orang melanggar, orang tidak mengikuti budaya perusahaan tersebut dan itu dilakukan terus-menerus.

“Seperti misalnya di tempat kami yang namanya recognition atau awards sangat di encourage, sangat di dorong kepada setiap komponen pimpinan perusahaan untuk terus-meneur siapa yang berjalan dengan nilai-nilai perusahaan dan diberi rewardnya. Di setiap performance evaluation juga semuanya evaluasi dilakukan berdasarkan budaya perusahaan yang sudah kita canangkan. Jadi kelihatan nanti berapa banyak effort yang mesti kita lakukan untuk supaya budaya perusahaan ini melekat betul-betul di setiap komponen perusahaan,” tutupnya.(Artiah)

Related ItemsFeatured
Culture
March 9, 2020
Redaksi
Related ItemsFeatured
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2024 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.