IntiPesan.com

Tiga Cara Mengelola Kesehatan Mental Karyawan Selama Masa Pandemi

Tiga Cara Mengelola Kesehatan Mental Karyawan Selama Masa Pandemi

Semakin meluasnya pandemi COVID-19 telah membawa dampak yang sangat besar bagi bidang perekonomian global. Ini kemudian membuat banyak perusahaan lokal maupun internasional terpaksa harus melakukan pembatasan, bahkan penutupan berbagai kegiatan bisnisnya yang kemudian menyebabkan terganggunya rantai pasokan barang produksi.

Beberapa ahli dari Mind Share Partners, San Francisco Amerika Serikat memperkirakan keadaan tersebut kemungkinan besar tidak akan dapat teratasi dalam jangka waktu pendek, sehingga mereka memperkirakan keadaan ini, akan turut mempengaruhi kesehatan mental para pelaku kegiatan ekonomi tersebut.

Hal ini tidak terlalu mengejutkan, karena pada tahap awal merebaknya pandemi Covid19, banyak orang telah mulai melihat meningkatnya dampak penyakit tersebut pada kesehatan mental pekerja.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Mind Share Partners bekerjasama dengan Qualtrics dan SAP tersebut terhadap karyawan global, menemukan bahwa setidaknya 42 persen responden melaporkan penurunan kesehatan mental sejak wabah dimulai. Mereka memperkirakan angka tersebut cenderung mengalami peningkatan setiap bulannya.

Para ahli juga menyebutkan bahwa sebelum merebaknya pandemi mereka telah memberikan peringatan, akan pentingnya memahami kesehatan mental karyawan. Sehingga ketika terjadi sebuah krisis perusahaan telah memiliki sejumlah langkah pencegahannya. Namun hal tersebut diacuhlan oleh banyak perusahaan di dunia.

Pemahaman tersebut juga diklaim memiliki banyak keuntungan, terutama ketika perusahaan mengalami masa-masa ketidakpastian karena berbagai akibat. Mulai dari pertikaian poitik hingga kepada kemungkinan bencana alam global.

Meeka menambahkan bahwa dalam hal ini peran seorang manajer di organisasi dalam menghadapi masa-masa sulit tetaplah sama, yakni selalu mendukung tim meeka agar tetap solid. Hal ini termasuk mendukung kesehatan mental mereka.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan manajer untuk membantu mengelola kesehatan mental tim dalam organisasi.

1.Memberikan Contoh

Perusahaan melalui para manager sebaiknya tidak hanya membicarakan pengertian dan pemahaman kesehatan mental saja, namun juga harus memberikan contoh secara konkrit dalam hal perilaku mereka. Mulai dari menjaga kesehatan setiap hari, menjaga asupan makanan hingga kepada meluangkan waktu untuk beristirahat dan berolahraga. Kemudian juga meluangkan waktu untuk bersosialisasi bersama teman kantor ataupun keluarga sendiri. Hal ini sangat diperlukan agar setiap karyawan tidak mengalami stres bahkan burnout.

2.Memberikan Fleksibilitas Yang Lebih Besar

Setiap manajer harus selalumemantau situasi dan kondisi eksternal maupun internal yang dapat mempengaruhi kerjasama tim, selain itu juga harus memahami kebutuhan tim. Karena hal ini bersifat dinamis, maka mereka harus memantaunya dengan seksama. Untuk itu mereka juga harus menjalin hubungan kerjasama secara lebih intens dengan setiap anggota tim melalui komunikasi proaktif dan penetapan norma, yang membantu orang merancang dan melestarikan batasan yang mereka butuhkan.

3.Memperkuat Komunikasi

Setiap manajer juga harus memastikan adanya komunikasi yang baik dengan semua anggota tim, hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya salah paham ataupun miskomunikasi. Seperti dengan memperjelas jam kerja dan norma kerja yang berlaku. Kemudian juga melakukan pengecekan beban kerja dan peninjauan beberapa kali dalam sebulan, juga buatlah tim menyadari titik lemah ataupun kekurangan mereka, yang dapat mengakibatkan timbulnya stres. Serta mengelola bagaimana cara menghindarinya.

Sumber/foto : hrmasiamedia.com/biz.us